Pewarna buatan, seperti Yellow 5 (tartrazine), Yellow 6, Red 40, E102 (tartrazine), E110 (sunset yellow), dan E129 (allura red) adalah bahan tambahan yang sering digunakan untuk memberikan warna cerah pada produk makanan dan minuman, seperti permen, minuman ringan, kue, dan makanan olahan lainnya. Meskipun di Indonesia, penggunaan pewarna ini masih diperbolehkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sejumlah studi kesehatan menunjukkan bahwa pewarna buatan dapat menimbulkan efek samping bagi kesehatan, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan dalam jangka panjang. Beberapa pewarna, seperti Yellow 5 dan Yellow 6, telah dikaitkan dengan reaksi alergi pada sebagian orang, seperti asma dan ruam kulit, serta gangguan perhatian dan hiperaktif, terutama pada anak-anak.
Penelitian lebih lanjut juga menunjukkan bahwa beberapa pewarna buatan ini berpotensi menimbulkan masalah kesehatan serius, seperti peningkatan risiko kanker dan gangguan sistem saraf. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Food and Drug Administration (FDA) telah memperingatkan tentang potensi bahaya dari beberapa pewarna, terutama jika terpapar dalam dosis yang tinggi. Pewarna seperti E110 dan E129, yang termasuk dalam kategori senyawa azo, diketahui dapat memicu reaksi sensitivitas makanan, bahkan mengganggu keseimbangan hormon dan mempengaruhi perkembangan otak anak. Oleh karena itu, sangat penting bagi konsumen di Indonesia, khususnya orangtua, untuk berhati-hati dalam memilih produk makanan yang mengandung pewarna buatan dan berupaya untuk memilih alternatif yang lebih alami dan sehat.
Nah, itulah informasi yang harus Mama ketahui mengenai apa saja bahan makanan berbahaya yang dipakai di Indonesia. Setelah ini, lebih hati-hati dalam memilih makanan untuk anak ya, Ma!