Manusia pasti kehilangan cairan tubuh setiap harinya, lewat keringat, air mata, urine, dan tinja. Cairan tubuh juga bisa keluar lewat napas. Coba buang napas lewat hidung pada sebuah kaca. Ada titik-titik air di sana, bukan?
Tanpa terkecuali, anak-anak pun kehilangan cairan dan mineral tubuh. Jumlah yang keluar akan lebih banyak jika anak mengalami demam, diare, muntah, atau terlalu banyak beraktivitas.
Menurut data Kemenkes, sebanyak 49,5 persen usia anak dan praremaja di Indonesia mengalami dehidrasi ringan. Dalam skala, 1 di antara 2 anak usia 10-19 tahun di Indonesia mengalami kekurangan cairan. Yang menjadi masalah, kondisi ini tidak disadari oleh orangtua maupun anak itu sendiri.
Salah satu gejala dehidrasi ringan yang tidak banyak orang tahu adalah haus. "Merasa haus, sudah menandakan tubuh kehilangan setidaknya 1persen cairan," ujar DR. Dr. Saptawati Bardosono, M.D., M.Sc., dari Persatuan Dokter Gizi Medik Indonesia.
