Di era modern ini, game menjadi hiburan favorit anak-anak. Permainan digital ini sangat anak-anak sukai. Tidak jarang mereka menghabiskan waktu hingga berjam-jam menatap layar perangkat seluler mereka untuk bermain video game.
Video game terbilang cukup mudah dimainkan karena tidak perlu dimainkan bersama orang lain di tempat yang sama. Permainan digital ini juga memiliki beragam konsep juga pilihan sesuai dengan hal yang anak sukai, mulai dari tokoh kartun hingga kegiatan yang anak sukai.
Meski terlihat menyenangkan, video game nyatanya dapat memberikan dampak negatif pada anak remaja, mulai dari menimbulkan sifat egois, adiksi, hingga perilaku agresif.
Beberapa masalah akibat bermain video game menimbulkan perdebatan di antara orangtua. Apakah sebaiknya Mama dan Papa memberikan anak waktu bermain game, atau tidak sama sekali.
Sama seperti kebanyakan hal, bermain game dalam batas wajar dapat memberikan anak sejumlah manfaat dan dapat digunakan sebagai metode belajar. Melalui bermain game di gadget mereka, anak remaja dapat berlajar bersosialisasi, belajar bekerja sama, hingga belajar meningkatkan kemampuan finansial lho.
Mengutip dari cleveland.com, bermain game dapat membantu anak mengasah pemahamannya mengenai uang dan menggunakannya dengan lebih baik. Ilmu tersebut akan menjadi penting seiring bertambahnya usia anak sebab dewasa nanti anak remaja perlu mengatur pemasukan dan pengeluarannya dengan lebih baik.
Mark Mazzu, seorang bankir dan makelar saham yang mengajar di platform edukasi online Outschool, menyatakan bahwa di dalam video game, kamu dapat menemukan anak melakukan proses transaksi secara natural.
Contohnya dalam game tipe sandbox yang terkenal seperti Minecraft, kamu dapat menemukan para pemainnya bernegosiasi, bertukar barang, membeli, menjual dan lain sebagainya.
Pada kesempatan kali ini, Popmama.com akan membahas lengkap mengenai manfaat bermain game dalam membantu anak remaja mengatur uangnya lebih baik.
