Masa anak-anak adalah periode yang penuh dengan eksplorasi, pembelajaran, dan perkembangan emosi. Namun, tidak jarang anak-anak menghadapi situasi sulit yang dapat memicu trauma atau stres berkepanjangan.
Pengalaman seperti kehilangan orang yang dicintai, kekerasan, atau bahkan tekanan sosial di sekolah dapat meninggalkan bekas mendalam yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Dalam situasi ini, pendekatan terapi konvensional mungkin kurang efektif, mengingat keterbatasan anak-anak dalam mengekspresikan perasaan mereka.
Di sinilah brainspotting, sebuah metode terapi yang inovatif, hadir sebagai solusi potensial. Dengan fokus pada hubungan antara gerakan mata dan emosi, brainspotting memberikan pendekatan unik untuk membantu anak-anak mengatasi trauma mereka.
Oleh karena itu, Popmama.com ingin membahas mengenai apa itu brainspotting dan bagaimana manfaatnya pada anak. Disimak ya, Ma!
-IytduSba0RaIJfLe7NOA12vZy6pDh77T.jpg)