Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Freepik
Freepik

Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, sudah menandatangani rancangan undang-undang yang membatasi penggunaan smartphone atau telepon pintar di sekolah. Langkah yang diambil ini mengikuti tren global yang membatasi smartphone pada anak.

Keputusan ini pun disambut positif. Pasalnya, ada banyak orangtua dan siswa yang telah menyetujui langkah pembatasan smartphone yang diputuskan pemerintah setempat.

Lebih jelasnya, berikut Popmama.com sudah merangkum kabar Brasil resmi batasi smartphone di sekolah dasar dan menengah secara detail.

1. Kebijakan ini untuk siswa di sekolah dasar dan menengah mulai bulan Februari

Freepik

Kebijakan ini diberlakukan untuk para siswa di tingkat sekolah dasar dan menengah mulai bulan Februari mendatang.

Dengan adanya pembatasan ini, siswa hanya dapat menggunakan smartphone mereka ketika dalam keadaan darurat dan bahaya, untuk tujuan pendidikan, atau bagi mereka yang disabilitas dan membutuhkan sebuah alat bantu.

Sebelumnya, sekitar dua pertiga sekolah di Brasil pada tahun 2023 lalu telah memberlakukan beberapa pembatasan pada penggunaan ponsel.

Di sisi lain, ada sekitar 28 persen lainnya yang melarang sepenuhnya penggunaan ponsel, menurut survei Komite Pengarah Internet Brasil yang dirilis pada Agustus lalu.

2. Banyak orangtua dan siswa yang menyetujui kebijakan ini

Freepik/pressfoto

Kabarnya banyak orangtua dan siswa yang menyetujui langkah pemerintah dalam membatasi penggunaan smartphone di tingkat sekolah.

Bahkan, sebuah survei yang dirilis pada Oktober lalu oleh lembaga survei Brasil, Datafolha, mengatakan hampir dua pertiga responden mendukung pelarangan ini. Sementara lebih dari tiga perempat lainnya mengatakan smartphone lebih banyak menimbulkan kerugian daripada manfaat.

"(Membatasi penggunaan ponsel) memang sulit, tetapi perlu. Memang berguna bagi mereka untuk mencari informasi sekolah, tetapi menggunakannya secara sosial tidaklah baik," kata Ricardo Martins Ramos (43), papa dua anak perempuan dan pemilik restoran di Rio de Janeiro.

Menteri Pendidikan, Camilo Santana, mengatakan kepada wartawan kalau anak-anak di sana mulai menggunakan internet sejak usia dini. Itulah yang akhirnya membuat orangtua lebih sulit untuk memantau apa yang mereka lakukan. Pembatasan penggunaan smartphone di sekolah ini pun dianggap akan membantu.

"Kami ingin perangkat tersebut, seperti di banyak negara lain, hanya digunakan di kelas untuk tujuan pedagogis dan dengan bimbingan guru," ujar Santana.

3. Salah satu siswa akui teman sekelasnya sulit fokus karena smartphone

Freepik/gpointstudio

Putri Ricardo, Isabela (13), juga angkat bicara mengenai pembatasan ini. Dia menjelaskan, teman-teman sekelasnya ternyata juga mengalami kesulitan untuk fokus selama pembelajaran karena smartphone.

Berangkat dari fenomena itu, dia akhirnya turut menjadi siswa yang menyetujui kebijakan pemerintah. Walau setuju, Isabela menganggap kalau pembatasan itu tak cukup untuk meningkatkan lingkungan belajar.

"Ketika guru mengizinkanmu menggunakan ponsel, itu karena dia ingin kamu melakukan pencarian. Masih banyak hal yang tidak dapat diselesaikan oleh sekolah, seperti perundungan dan pelecehan," jelasnya.

4. Beberapa negara juga sudah melarang penggunaan smartphone di sekolah

Freepik

Di sisi lain, laporan UNESCO tentang pendidikan global yang sudah dirilis pada tahun 2023 lalu telah menyerukan agar ponsel digunakan di ruang kelas hanya untuk mendukung pembelajaran saja.

Kini, beberapa negara di Eropa pun sudah mengeluarkan larangan penggunaan smartphone di kelas. Berbagai negara diketahui memiliki kebijakannya tersendiri dalam menerapkan larangan ini.

Dilansir Euro News, Prancis telah melarang penggunaan telepon seluler di sekolah dasar dan menengah sejak tahun 2018 lalu. Pemerintah setempat bahkan telah mengambil langkah lebih jauh dengan membatasi telepon seluler di hampir 200 sekolah sebagai bagian dari uji coba 'jeda digital'.

Sementara itu di Italia, penggunaan telepon seluler di ruang kelas telah dilarang, bahkan untuk tujuan pendidikan antara prasekolah dan sekolah menengah. Walau begitu, tetap ada pengecualiannya jika smartphone dibutuhkan untuk mendukung pendidikan individual atau siswa penyandang disabilitas.

Di sisi lain, negara Hungaria sudah memberlakukan larangan penggunaan ponsel di sekolah secara nasional sejak September 2024 lalu. Keputusan ini pun menuai beragam reaksi, termasuk adanya laporan protes. Ketua serikat guru setempat pun menyebut tindakan itu sudah ketinggalan zaman.

Kemudian, Swedia juga menjadi negara yang tidak memperbolehkan adanya ponsel di ruang kelas kecuali jika digunakan untuk keperluan belajar.

Itu dia rangkuman informasi tentang Brasil resmi batasi smartphone di sekolah dasar dan menengah. Kira-kira apakah Mama akan setuju jika aturan pembatasan penggunaan smartphone di sekolah juga diberlakukan di Indonesia?

Editorial Team