Ketika teknologi sudah ada dan harusnya memudahkan, orangtua jadi sosok yang penting untuk membimbing dan mengenalkan kepada anak. Khususnya di masa pandemi ini di mana orangtua harus memahami pengasuhan di era digital untuk membantu anak.
"Orangtua harus belajar untuk pengasuhan di era digital, peran mereka untuk menjadi pendamping, pelindung dan pendidik anak di area daring. Ketiganya harus dikuasai dengan baik. Di dunia online pun harus diketahui ada yang bisa membahayakan mereka," ujar Diena Haryana selaku founder Sejiwa Foundation pada kesempatan yang sama.
Oleh karenanya, orangtua wajib memperhatikan perkembangan anak dengan gadget yang dipegangnya.
Mama dan Papa sebagai orangtua mesti bisa mengidentifkasi ciri-ciri anak yang kecanduan gadget, apalagi kecanduan game online.
"Game ini sangat memukau anak karena dibuat dengan efek auditori yang bagus banget. Kalau sudah terjadi tantrum itu, jangan-jangan kehidupan nyata ini gak menarik lagi, nah ini yang kita khawatirkan kalau orangtua tidak cukup dekat berkomunikasi dengan anak dan tidak waspada," tutur Diena.
Oleh karena itu, Diena membagikan tips agar orangtua tetap bisa mengenalkan anak gadget tanpa membuat mereka kecanduan. Ia menyebutkan setidaknya ada tempat di mana orangtua tidak boleh menggunakan gadget di depan anak. Tujuannya tentu untuk berkomunikasi lebih baik.
Adapun tempat-tempat yang tidak boleh sebagai orangtua menggunakan gadget yakni:
- Ruang tidur adalah ruang yang tenang bagi anak untuk istirahat. Kondisi anak-anak seharian sudah cukup dicekoki oleh informasi lewat gadget. Ruang tidur harus menjadi ruang terakhir untuk mengobrol dari hati ke hati dengan orangtua.
- Ruang makan menjadi ruang perayaan untuk keluarga. Di sini, orangtua dan anak bisa saling berkomunikasi dengan santai sambil melempar candaan.
"Oleh karenanya, Ayah-Bunda juga menjadi contoh. Konsep berkomunikasi yang asyik dan gaul. Bagaimana agar kita bisa good feling setiap berinteraksi dengan mereka. Karena ketika ada gangguan dengan pemakian gadget yang berlebihan. Maka otak akan fokusnya ke sana dan bagian-bagian otak lain ada yang tidak teraktvitasi," tutur Diena.
Itulah tadi bagaimana tips dan cara Darius membatasi penggunaan gadget agar anaknya tidak kecanduan. Sebagai orangtua, tentunya kita berperan penting tidak hanya dalam pertumbuhan fisik mereka ya, Ma. Namun, juga bagaimana komunikasi dan perkembangan mereka secara keseluruhan.