Beberapa waktu ini akun tiktok rajaberuas membagikan video kebakaran tiang listrik di daerah yang belum diketahui lokasinya.
Tiang listrik yang terbakar itu berada sangat dekat dengan pemukiman warga, bahkan berada di depan salah satu rumah.
Bunyi percikan api tidak berhenti terdengar, asap hitam pekat membumbung tinggi mengarah ke rumah warga, kemudian mulai berpindah arah ke jalan pedesaan. Belum ada upaya yang dilakukan sepanjang video ini diabadikan.
Di wilayah DKI Jakarta, sepanjang tahun 2022, bencana kebakaran listrik berada di angka 1.691 kasus. Sebanyak 65,82% kebakaran terjadi akibat kelalaian dalam penggunaan saluran listrik.
Kebakaran listrik dapat terjadi ketika arus listrik mengalir melalui bahan yang mudah terbakar, seperti kabel, kabel listrik, atau peralatan listrik yang rusak. Saat arus listrik mengalir melalui bahan-bahan ini, panas dapat dihasilkan dan menyebabkan bahan tersebut terbakar.
Selama ini kita melihat apabila terjadi peristiwa kebakaran, maka menggunakan air adalah solusinya. Namun, tidak selalu demikian, kebakaran listrik tidak disarankan menggunakan air dalam memadamkannya.
Air memiliki sifat konduktor atau dapat menghantarkan arus listrik, air tersebut dapat membahayakan orang-orang yang berusaha untuk memadamkan api.
Selain itu, air dapat memperburuk keadaan, seperti merambat atau menyebabkan konsleting pada listrik atau kabel yang rusak.
Lalu bagaimana langkah-langkah yang dapat dilakukan apabila terjadi kebakaran listrik?
Berikut ini Popmama.com mengulas langkah-langkah yang dapat dilakukan apabila terjadi kebakaran listrik.
