Di era digital yang serba cepat ini, anak remaja semakin banyak menghabiskan waktu di depan layar. Media sosial, game online, dan video pendek sering kali menjadi hiburan utama mereka. Namun, tanpa disadari, terlalu banyak konsumsi konten ringan dan kurangnya aktivitas berpikir kritis bisa menyebabkan kondisi yang disebut brain rot.
Istilah brain rot sering digunakan untuk menggambarkan penurunan fungsi kognitif akibat konsumsi konten dangkal dan berulang tanpa adanya pemikiran mendalam.
Dalam konteks modern, kondisi ini sering dikaitkan dengan kebiasaan menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar, terutama di media sosial, menonton video pendek, atau bermain game tanpa keseimbangan dengan aktivitas lain yang merangsang otak.
Menurut Dr. Maryanne Wolf ahli saraf kognitif dari Tufts University mengatakan, kebiasaan membaca cepat dan konsumsi informasi yang dangkal dapat melemahkan kemampuan berpikir kritis dan analitis. Ia menyebut fenomena ini sebagai "pembacaan digital yang superfisial," yang menyebabkan otak kehilangan keterampilan untuk memahami informasi secara mendalam.
Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi seputar cara mencegah brain rot pada anak remaja. Simak informasinya di bawah ini.
