Dilansir dari laman Parents.com, Avi Braun, seorang psikoterapis yang berspesialisasi dalam gangguan makan dan masalah citra tubuh, seringkali menemukan kasus remaja dan perempuan muda dengan gangguan makan dan masalah citra tubuh yang berasal saat ia tumbuh di mana mereka menghindari makanan tertentu. Prilaku tersebut timbul akibat dari pengalaman menyakitkan yang pernah mereka alami semasa awal sekolah dasar.
Sikap Mama terhadap makanan dan cara makan dapat meninggalkan kesan terhadap bayi yang baru lahir. Jika seorang anak menyaksikan Mamanya menunjukkan rasa jijik pada bayangannya di cermin, anak mungkin mulai akan meniru perilaku tersebut.
Menurut National Eating Disorders Association (NEDA), 40 hingga 60 persen anak perempuan sekolah dasar (usia 6 sampai 12 tahun) khawatir jika mereka menjadi terlalu gemuk atau bertambah berat badannya. Ini menjadi masalah saat anak perempuan berusia 6 tahun mengkhawatirkan kandungan lemak di kotak makan siang mereka.
Biasanya, lingkungan rumah, temannya di sekolah, iklan dan majalah yang memengaruhi mereka dengan pikiran tersebut. Anak-anak mulai memahami apa arti lemak hanya dengan mendengarnya dari teman sebaya dan orang dewasa lainnya atau menonton TV. Mereka belajar bahwa lemak itu buruk dan akan membuatnya bertambah gemuk. Akibatnya, mereka tidak mau makan.
Dilansir dari Parents.com, Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan Mama untuk membantu si Anak mencegah gangguan makan akibat pikiran buruk tentang tubuhnya
