Menjadi remaja, mungkin adalah tahapan usia yang berat bagi seorang anak. Di mana mereka mengalami pubertas, membuat keputusan yang penting, mengalami masalah dengan pergaulan atau keluarga, tekanan pendidikan, dan masih banyak tantangan lainnya.
Ketika mencari keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional, tak jarang remaja mengalami kewalahan hingga burnout.
Dilansir dari Very Well Mind, burnout adalah keadaan stres kronis yang mengarah pada kelelahan fisik dan emosional, depresi, detasemen, sinisme, dan kurangnya pencapaian termasuk perasaan tidak efektif.
Kondisi stres kronis ini bahkan bisa berujung pada kecemasan, depresi, hingga kecenderungan bunuh diri. Meski tantangan akan selalu ada dalam proses kehidupan, penting bagi orangtua untuk mencegah remaja alami burnout.
Untuk mengetahui cara mencegah burnout yang menyebabkan stres pada remaja, Mama dapat membaca informasinya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini. Yuk simak!
