Dilansir dari Parent 4 Success, seringkali anak yang berpikiran negatif ternyata juga memiliki orangtua yang berpikiran negatif. Jadi tantangannya di sini adalah menghentikan diri sendiri untuk mengeluh, menggerutu, atau bersikap kritis.
Jika Mama bisa, cobalah untuk memastikan bahwa semua yang dikatakan adalah positif, membantu, baik, dan menunjukkan kebaikan dalam situasi tersebut. Walaupun ini tidak akan mudah, ini dapat menunjukkan pada anak bahwa ia mampu mengubah kebiasaan berpikir negatifnya.
Melakukan hal ini akan membantu anak menyadari bahwa ada cara berbeda dalam memandang masalah. Cara yang lebih bermanfaat, realistis, dan positif.
Hadapilah, masa-masa remaja adalah waktu yang sulit bagi anak untuk tumbuh dewasa, dan mendengarkan situasi buruk seringkali membuat anak hanya melihat sisi bawah dari situasi apa pun.
Dunia benar-benar tempat yang indah dan penuh harapan. Orangtua hanya perlu meluangkan waktu dan menunjukkan semua kebaikan di dalamnya kepada anak. Bagaimanapun, ini adalah dunianya juga, dan kebiasaan yang ia pelajari saat ini dapat bertahan seumur hidup.
Itulah cara membuat anak agar lebih optimis. Jadi Ma, pastikan bahwa salah satu kebiasaan anak adalah berpikir optimis dan mengenali keindahan dalam hidup.