Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Pexels/Monstera
Pexels/Monstera

Remaja dapat secara alami dapat impulsif secara verbal. Hal ini karena otak remaja yang sedang berkembang, kurang dipandu oleh logika dan lebih banyak dipandu oleh emosi. Namun, itu tidak berarti mereka harus mendapatkan kebebasan untuk membantah dan berperilaku tidak sopan.

Mendengar anak remaja mengatakan hal-hal seperti, "Itu tidak adil," atau "Aku tidak harus mendengarkanmu," bisa membuat Mama marah. Apa pun kalimat bantahan yang dikatakan anak, cara menanggapi sikap tidak hormat itu penting.

Meskipun mungkin sulit untuk tetap tenang dalam menghadapi perilaku remaja yang tidak sopan, pikirkan juga bagaimana respon yang Mama gunakan dapat memengaruhi seberapa besar kemungkinan perilaku tersebut berlanjut. 

Untuk membantu Mama mengatasinya, berikut Popmama.com telah merangkum 10 cara menghadapi anak remaja yang suka membantah orangtua. Yuk simak Ma!

1. Tetapkan aturan yang menekankan rasa hormat

PExels/Kindel Media

Buat aturan yang menjelaskan perilaku mana yang dapat diterima dan perilaku mana yang tidak akan ditoleransi. Misalnya Mama dapat menjelaskan bahwa perilaku tertentu, seperti membanting pintu, mengancam, dan penghinaan, akan menghasilkan konsekuensi negatif.

Namun ingat juga bahwa perilaku ini tak hanya bagi anak-anak saja, namun juga bagi orangtua, wali, dan pengasuh agar memberikan contoh menaati aturan ini juga di rumah.

Penelitian di Child Development Journal di tahun 2014 menunjukkan bahwa mengancam, membentak, dan bentuk lain dari disiplin verbal yang keras dari orangtua dapat menyebabkan masalah perilaku dan gejala depresi pada anak, terutama remaja usia 13 hingga 14 tahun.

2. Pastikan Mama tetap tenang

Freepik/freepik

Meneriaki anak remaja atau berdebat dengannya hanya akan memperburuk situasi. Jadi, apa pun yang dikatakan anak yang tidak sopan, pastikan untuk bersikap tenang. 

Ambil napas dalam-dalam, menjauhlah, atau kembangkan mantra positif yang diulang-ulang di kepala. Lakukan apa pun untuk mencegah emosi menguasai dari. 

Jika sulit untuk menahan amarah, jangan ragu untuk mundur dari situasi, dan tenangkan diri sementara. Ketika Mama dan anak sudah bisa tenang, ini dapat membantu kalian untuk berpikir jernih dan membahas permasalahan dengan kepala dingin.

3. Abaikan upaya remaja yang ingin mendapatkan perhatian dengan cara negatif

Freepik/Bearfotos

Membantah seringkali berasal dari keinginan remaja untuk keluar dari melakukan sesuatu yang tidak ingin ia lakukan. Lagi pula, semakin lama anak remaja membuat Mama terlibat dalam pertengkaran, maka semakin lama pula ia menunda melakukan apa yang Mama minta.

Jika Mama mengambil umpan dan terlibat dalam pertengkaran, remaja bisa menunda mengikuti arahan Mama. Jadi terkadang, mengabaikan suatu perilaku remaja yang negatif seperti ngambek atau bergumam pelan, mungkin merupakan tindakan terbaik.

Ketika Mama tidak melakukan kontak mata, tidak membantah, atau tidak memerhatikan perilaku tersebut, kemungkinan besar perilaku tersebut akan berhenti. Dan Mama dapat kembali ke jalur yang tepat untuk memastikan anak remaja mengikuti arahan.

4. Jangan menyerah dalam menegakkan aturan

Peoplecreations / Freepik

Alasan lain remaja membantah adalah karena ia menganggap bisa membuat orangtuanya berubah pikiran. Sehingga, apa pun yang Mama lakukan, jangan menyerah ketika anak remaja berperilaku tidak sopan.

Jika Mama menyerah, ini akan memperkuat perilaku tidak sopan dan anak remaja akan belajar bahwa itu adalah cara yang efektif untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

Jangan biarkan anak membuat Mama merasa bersalah sehingga berubah pikiran. Bahkan jika anak remaja mama mengatakan bahwa Mama adalah orangtua terburuk di dunia, tetap patuhi aturan yang telah dibuat.

5. Berikan satu kali peringatan tentang konsekuensi yang akan diberikan

Freepik

Jika anak remaja mama menolak untuk mengikuti petunjuk yang diberikan orangtua, atau ia terus berperilaku tidak hormat, jangan ragu untuk memberikan peringatan. Beri tahu anak apa konsekuensinya jika ia tidak berhenti berperilaku buruk.

Namun perlu diingat agar tidak mengulangi peringatan itu berulang-ulang. Sebaliknya, berikan satu peringatan dan tindak lanjuti konsekuensinya jika anak tidak mengubah perilakunya.

Jika anak melanggar aturan dengan langsung berteriak atau tidak mengubah perilakunya saat Mama memberikan peringatan, tindak lanjuti dengan konsekuensinya. Hapus hak istimewa atau tetapkan tanggung jawab tambahan bila perlu.

6. Diskusikan penyebab dan solusi untuk mengatasi kebiasaan membantah

Freepik/Artfolio

Jika membantah telah menjadi masalah umum di rumah, gunakan kesempatan itu sebagai cara untuk mengajarkan keterampilan pemecahan masalah pada remaja. Tunggu sampai semua orang merasa tenang dan bekerja sama untuk mengatasi masalah tersebut.

Duduk dan diskusikan kekhawatiran Mama tentang kurangnya rasa hormat. Tanyakan pada anak apakah ia memiliki ide dan strategi tentang cara mengatasi perilaku ini.

Misalnya, jika anak mengatakan bahwa ia membantah karena Mama selalu menyuruhnya membersihkan kamar disaat ia sedang menonton acara favoritnya, bekerja samalah untuk menemukan solusi. Seperti, Mama dapat meminta anak merapikan kamarnya sebelum atau sesudah menonton, atau pada saat iklan.

Jelaskan bahwa Mama ingin semua orang di rumah berperilaku hormat satu sama lain. Serta tunjukkan bahwa Mama juga bersedia melakukan perubahan.

7. Menghormati batas privasi anak

Pexels/Karolina Grabowska

Seringkali terjadi, banyak orangtua yang lupa bahwa anak adalah seorang individu yang punya area privasinya sendiri yang harus dihormati. Maka tak heran, jika biasanya orangtua yang terlalu protektif dan suka kepo dapat membuat remaja kesal.

Sehingga, beri anak privasi yang ia butuhkan, sambil memastikan bahwa anak aman. Setiap orangtua memiliki kekhawatiran alami untuk anak-anak mereka. Tetapi jika ini ditunjukkan secara berlebihan, dapat membuat anak remajanya merasa kesal dari waktu ke waktu.

8. Memberikan anak beberapa pilihan

Freepik/DCStudio

Membantah terkadang juga datang dari remaja yang mencoba belajar bagaimana menegaskan kemandirian, jadi  penting bagi orangtua untuk membantu anak membuat pilihan yang baik dalam batas yang ditetapkan.

Sebisa mungkin, biarkan anak bertanggung jawab atas perilakunya sendiri, bahkan jika itu berarti mereka harus menghadapi konsekuensi negatifnya. Ingat juga bahwa konsekuensi alami seringkali bisa menjadi pengalaman belajar terbaik untuk anak.

Selain itu, memberikan anak pilihan untuk melakukan sesuatu dapat membantunya bertanggung jawab. Tetapi jelaskan bahwa tidak ada pilihan dan Mama tidak mau bernegosiasi, terutama jika menyangkut masalah keselamatan anak.

9. Berempati pada perasaan yang anak alami

Pexels/Kampus Production

Satu pengulangan umum yang suka diucapkan remaja ketika membantah adalah, "Mama tidak mengerti!". Namun, jangan membuat anak frustrasi lebih lanjut dengan mengatakan, "Tidak, Mama tahu!", Atau "Mama mengalami persis seperti yang kamu alami dulu saat masih seusiamu.".

Ingatlah bahwa setiap manusia memiliki pengalaman yang berbeda, dan sebagai sesuatu yang unik. Alih-alih menegaskan sikap "sudah pernah, lakukan itu", bantu anak berlatih berkomunikasi tanpa bersikap kasar.

Misalnya dengan menjawab, "Mama mungkin tidak mengerti, tetapi Mama ingin mencoba memahami apa yang kamu rasakan. Bisakah kita membicarakannya nanti saat kita berdua sudah lebih tenang? Atau jika kamu mau, bisakah kamu menuliskannya di buku atau mengirimi Mama email?"

10. Lakukan kegiatan yang menyenangkan bersama-sama

Freepik/Our-team

Jika membantah terus berlanjut, bahkan bila Mama sudah menetapkan batasan dan konsekuensi. Cobalah untuk mematahkan pola interaksi ini. Beri tahu anak bahwa Mama tidak menyukai hubungan akhir-akhir ini, dan bahwa Mama ingin melakukan sesuatu yang menyenangkan bersama.

Biarkan anak memilih sesuatu yang dapat dilakukan bersama, dan buat kesepakatan bahwa tidak ada yang akan bersikap kasar atau kritis. Jika salah satu melanggar perjanjian, akhiri aktivitas, dan coba lagi di lain hari.

Kini Mama telah mengetahui cara menghadapi anak remaja yang suka membantah orangtua. Dengan rencana proaktif dan konsisten, perilaku buruk bisa diatasi. Mempelajari cara berinteraksi dengan orang lain tanpa bersikap kasar, adalah keterampilan hidup penting yang akan berguna bagi anak di masa depan.

Di atas segalanya, cara terbaik untuk mengurangi perilaku tidak sopan pada remaja adalah dengan menjalin hubungan yang bermakna dan saling menghormati.

Editorial Team