Diabetes melitus pada anak kembali menjadi perhatian pemerhati kesehatan karena jumlahnya yang terus bertambah. Dimana rata-rata usia anak yang terkena diabetes melitus adalah usia lima hingga sembilan tahun serta 10-14 tahun.
Prof. Aman B. Pulungan MD, Ph.D, Sp.A(K), FAAP, FRCPI (Hon.) menyampaikan bahwa tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada usia anak di luar kriteria tersebut. Sehingga perlunya pendeteksian sejak dini guna menghindari resiko terburuk imbas diabetes melitus.
Ia juga menambah apabila penyakit diabetes melitus pada anak tidak ditangani secara serius maka tidak menutup kemungkinan Indonesia bisa masuk jajaran empat besar sebagai negara dengan jumlah pengidap diabetes tertinggi di dunia. Imbasnya akan meningkat pula kasus obesitas pada si Kecil.
"Pada tahun 2010, data Internasional Pediatric Association menunjukkan Indonesia ada di peringkat 10 besar. Saya memperkirakan pada tahun 2030 mendatang apabila kita tidak melakukan apa-apa maka besar kemungkinan masuk ke jajaran enam besar," tuturnya.
Dalam acara yang diselenggarakan Prodia bertajuk "Masyarakat Cegah Diabetes Prematur pada Anak dan Remaja", profesor pediatrik ini menyampaikan tiga faktor risiko yang perlu Mama tahu sebagai cara pendeteksian dan pencegahan diabetes melitus pada anak.
Simak ulasan lengkap Popmama.com di bawah ini ya, Ma!
