7 Dampak Orangtua Berselingkuh bagi Psikologi Anak

Perselingkungan dapat membuat membuat psikologis anak terganggu

8 September 2021

7 Dampak Orangtua Berselingkuh bagi Psikologi Anak
Pexels/Vera Arsic

Perselingkuhan merupakan salah satu hal yang sering terjadi dalam suatu hubungan berpasangan, baik yang terjadi sebelum menikah maupun sesudah menikah.

Perselingkuhan sering memberikan dampak negatif bukan hanya kepada pasangan, namun juga terhadap orang sekitar.

Perselingkuhan yang terjadi di sebuah keluarga umumnya memiliki pengaruh yang lebih besar. Hal ini karena perselingkuhan yang terjadi sudah membawa seluruh anggota keluarga menjadi terlibat, terutama anak.

Orangtua yang berselingkuh dan berujung pisah memberikan dampak yang besar pada anak. Anak yang seharusnya mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya akhirnya malah mendapatkan ketidaknyamanan karena berada di keluarga yang tidak harmonis.

Tindakan ini pun tentu harus dihindari, karena dapat memberikan risiko terganggunya psikologis anak.

Berikut Popmama.com rangkum dampak apa saja yang ditimbulkan bagi psikologi anak terhadap perselingkuhan orangtuanya. Mari disimak ya, Ma!

1. Lunturnya rasa kepercayaan anak terhadap orangtua

1. Luntur rasa kepercayaan anak terhadap orangtua
Pexels/Alex Green

Orangtua merupakan guru anak selama dirumah. Jadi, wajar bila orangtua harus memberikan contoh yang baik pada anaknya.

Apalagi anak yang masih berusia dini, tentu memerlukan orangtua sebagai pedoman panutan mereka. Tapi apa jadinya jika orang tua yang selama ini dijadikan panutan akhirnya malah membuat kepercayaan sang anak hilang?

Gambaran yang dibangun oleh orangtua tentu akan hancur seketika dan merusak image positifnya sebagai orang tua. Anak akhirnya menjadi tidak percaya karena tindakan orangtuanya yang berbeda jauh dari sebelumnya, dan perkataan yang sudah tidak bisa dipegang.

Anak pun biasanya akan menjadi pribadi yang tidak patuh, tidak hormat dan tidak mau mendengarkan perkataan orangtuanya.

2. Dapat menimbulkan depresi dini

2. Dapat menimbulkan depresi dini
Pexels/Pixabay

Anak yang mengalami stres berkepanjangan akan mengalami depresi sehingga mengganggu psikologisnya. Biasanya, anak yang seperti ini karena merasa tertekan akibat dipaksa untuk melakukan sesuatu hal yang tidak dia inginkan.

Ketika orangtua berselingkuh, anak sering dipaksa bungkam dan harus menyimpan rahasia tersebut dengan baik. Tidak jarang pula anak harus terpaksa melihat perselingkuhan tersebut di depan kedua matanya.

Selain itu, anak juga sering menjadi korban dari perlakukan kasar akibat temperamen yang di alami oleh orangtuanya. Beberapa hal ini tentu membuat anak semakin tertekan dan merasa takut sehingga mentalnya menjadi terganggu.

Editors' Pick

3. Adanya pemikiran bahwa pernikahan bukanlah hal yang saklar

3. Ada pemikiran bahwa pernikahan bukanlah hal saklar
Pexels/cottonbro

Seperti yang diketahui bahwa pernikahan termasuk janji yang sakral karena dilakukan sekali seumur hidup. Tetapi, berbeda halnya apabila ini di alami oleh anak yang orangtuanya berselingkuh.

Hal ini karena anak menganggap kedua orangtuanya tidak bisa memegang teguh janji dan memilih untuk berkhianat dari pasanganya masing-masing.

Anak yang berada di lingkungan ini kerap merasa tidak akan percaya dengan cinta dan kasih sayang. Terkadang, sifat ini pun akhirnya terbawa hingga sang anak tumbuh dewasa.

Ia tidak memiliki kepercayaan terhadap orang lain dan sulit untuk membuka diri terhadap orang baru, terutama pada lawan jenis. Hal ini karena adanya kejadian di masa lalu yang membuat diri mereka merasa trauma.

4. Turunnya kepercayaan diri anak

4. Turun kepercayaan diri anak
Pexels/Pixabay

Salah satu gangguan psikologis yang terjadi adalah turunnya rasa percaya diri.

Rasa kepercayaan diri ini tidak hanya terjadi terhadap orang yang ia sekitar atau orang baru yang ditemui. Namun, juga terhadap kepercayaan dirinya sendiri.

Anak yang mengalami tingkat kepercayaan diri yang rendah kerap merasa bahwa ia tidak pantas untuk dicintai dan mendapatkan kasih sayang yang layak. Apalagi jika terjadinya perselingkuhan orangtuanya diketahui oleh lingkungan sekitar.

Anak akan merasa malu dan berakhir menjadi membenci orang tuanya. Tak heran terkadang stigma negatif yang diberikan orang sekitar juga membuat anak mengalami perundungan di antara teman bermainnya.

Hal ini tentu membuat perkembangan anak menjadi semakin menurun dan selalu merasa tertekan serta takut saat menghadapi dunia luar.

5. Menutup diri dan mengalami kecemasan

5. Menutup diri mengalami kecemasan
Freepik/master1305

Terjadinya tindakan perundungan yang di alami oleh anak akibat dari perselingkuhan orangtuanya, akan membuat anak menjadi malu dan takut. Sehingga anak lebih memilih menutup dirinya dan menghindari bermain dengan teman sebayanya.

Anak pun biasanya menjadi lebih pendiam dan gampang terpancing emosi apabila diganggu oleh lingkungannya.

Anak akan lebih mudah merasa cemas karena adanya bayangan-bayangan dari masa lalu yang membuatnya menjadi trauma. Anak akan takut dan selalu merasa cemas ketika ditanyakan perihal tentang orangtuanya.

Tidak jarang, mereka juga didapati tidak lagi menyukai hobi atau hal-hal yang diminati seperti dulu. Tentunya, hal ini membuat anak menjadi lebih tertutup dan sulit untuk membuka diri.

6. Anak jadi meragukan orangtua

6. Anak jadi meragukan orangtua
Freepik/8photo

Timbulnya rasa ketidak percayaan tentu membuat anak menjadi tidak mau terbuka dengan orangtua. Anak yang sebelumnya selalu senang dan ceria ketika berinteraksi dengan orangtua menjadi enggan bercerita dengan orangtuanya lagi.

Baik itu mengenai perkembangannya, sekolah ataupun dalam lingkup pertemanannya. Hal ini karena anak percaya bahwa orangtua tidak mampu memberikan solusi yang sedang ia alami.

Anak merasa ragu terhadap orangtuanya karena gagal dalam menjalani pernikahannya.

Beberapa alasan yang membuat orangtua berselingkuh umumnya terjadi karena adanya masalah ekonomi, perbedaan pola pikir, hubungan orang tua yang sudah tidak kukuh dan juga tertariknya dengan orang lain.

Berbagai kejadian ini menjadi bentuk pemicu terjadinya perselingkuhan dalam rumah tangga hingga mencapai perceraian. Karena beberapa alasan itu pula akhirnya membuat anak jadi meragukan orangtuanya.

7. Anak terjerumus ke dalam kegiatan yang salah

7. Anak terjerumus ke dalam kegiatan salah
Pexels/Elijah O’Donnell

Adanya tindakan dan bayang-bayang perselingkuhan yang di alami anak dapat membuat anak merasa kecewa dan marah. Bagi sebagian mereka, kerap melampiaskannya dalam kegiatan yang salah.

Anak akan lebih memilih pergi keluar dan tidak betah berada di dalam rumah dalam jangka waktu yang lama.

Akibat dari aktivitasnya di luar, membuat anak masuk ke dalam kegiatan yang negatif. Hal ini karena anak berpikir dapat melakukan apa saja tanpa perlu merasa ada yang mengkhawatirkannya.

Sehingga banyak anak yang mengikuti pergaulan bebas, mengonsumsi obat-obatan terlarang, minuman keras, dan berbagai aktivitas negatif lainnya.

Adanya perselingkuhan akan membuat anak menjadi terganggu kesehatan psikologisnya. Maka dari itu Mama sebagai orangtua harus dapat menjaga kerukunan rumah tangga agar tidak terjadinya perselingkuhan.

Hal ini karena tidak hanya berdampak pada kedua pasangan namun juga berdampak pada perkembangan mental anak.

Itulah beberapa dampak buruk orangtua berselingkuh bagi psikologi anak. Jaga terus kondisi kesehatan psikologi keluarga terutama anak, berikan dukungan dan ruang agar mereka tumbuh kembang dengan sempurna.

Baca juga:

The Latest