Seorang pendidik parenting yang berkualifikasi dalam ilmu perilaku, Arabella Hille, membagikan tips kepada orangtua untuk mengatasi anak yang bersikap defensif.
Arabella pun sadar bahwa orangtua tentu akan sangat frustrasi saat anak menolak untuk mendengarkan dan bersikap defensif. Menurutnya, hal itu bahkan bisa menjadi tantangan bagi para orangtua saat mencoba mengomunikasikan informasi penting.
Namun, Mama perlu ingat bahwa perilaku seperti ini adalah bagian normal dari masa pertumbuhan dan banyak anak akan melalui fase di mana mereka bisa lebih enggan untuk mendengarkan atau mengikuti arahan.
Lewat situsnya, dia pun menyarankan Mama untuk mencoba percakapan dengan si Kecil lewat cara yang tenang dan sabar serta hindari bersikap defensif atau reaktif. Selain itu, Mama bisa mengatasi sikap defensif anak dengan memberikannya ruang dan waktu untuk memproses apa yang kamu katakan, dan biarkan mereka mengambil kesimpulan sendiri.
Sebelum melakukan ini, Mama juga diingatkan untuk penting mengatur emosi. Perlu diketahui, pengaturan emosi dapat membantu Mama dalam berkomunikasi dengan jelas dan efektif kepada mereka.
"Hal ini dapat membantu menciptakan lingkungan rumah yang lebih positif dan mendukung serta dapat membantu membangun hubungan yang lebih kuat dengan anak-anakmu, berdasarkan rasa saling menghormati dan pengertian," ujarnya.
Jadi, itulah rangkuman penjelasan tentang sikap defensif pada anak. Semoga artikel kali ini bisa menjadi panduan bagi Mama untuk lebih siap menghadapi si Kecil yang bersikap defensif.