Nomophobia dapat mengganggu kelangsungan hidup seorang remaja, maka dari itu Mama perlu mengatasinya sejak dini sebelum kecanduan anak pada ponselnya semakin parah. Dilansir dari Healthline.com, ada berbagai cara untuk mengatasi nomophobia, yaitu:
Cognitive behavioral therapy (CBT)
Cognitive behavioral therapy (CBT) atau terapi perilaku kognitif dapat membantu anak belajar mengelola pikiran dan perasaan negatif yang muncul saat anak tidak dapat menggunakan ponselnya.
Pikiran "Jika saya kehilangan ponsel, saya tidak akan pernah bisa berbicara dengan teman saya lagi" mungkin membuat anak merasa cemas dan takut. Tetapi terapi ini dapat membantu anak belajar menantang pikiran tersebut secara logis.
Misalnya, anak dapat berkata, "Kontak saya telah dicadangkan, dan di kemudian hari saya akan mendapatkan ponsel baru." walaupun beberapa hari pertama pasti akan sulit, tetapi hal ini mengajarkan anak bahwa kejadian tersebut tidak akan menjadi akhir dari dunia.
Exposure therapy
Exposure therapy atau terapi pemaparan membantu anak untuk belajar menghadapi ketakutannya melalui pemaparan secara bertahap. Jika anak mengidap nomophobia, anak dihadapkan dengan pengalaman tidak memiliki atau tidak bisa menggunakan ponselnya secara perlahan-lahan.
Terapi ini mungkin tampak menakutkan pada awalnya, terutama jika anak sangat membutuhkan ponselnya untuk tetap berhubungan. Tetapi tujuan terapi ini sebenarnya bukanlah untuk sepenuhnya menghindari penggunaan ponsel, kecuali itu adalah tujuan pribadi anak.
Namun terapi pemaparan membantu anak untuk belajar mengatasi kepanikan yang ia alami saat tidak dapat mengakses ponselnya. Mengelola rasa takut ini dapat membantu anak untuk menggunakan ponsel dengan cara yang lebih sehat.
Pengobatan
Obat dapat membantu anak untuk mengatasi gejala nomofobia yang sangat parah, tetapi tidak mengatasi akar penyebabnya. Sehingga, menangani fobia dengan pengobatan saja tidak dapat membantu.
Bergantung pada gejala anak, psikiater mungkin merekomendasikan penggunaan obat untuk waktu yang singkat, pada saat anak belajar mengatasi gejalanya dalam terapi. Berikut ini beberapa contoh obat yang diberikan:
- Beta blocker: obat ini dapat membantu mengurangi gejala fisik fobia, seperti pusing, kesulitan bernapas, atau detak jantung yang cepat. Anak mengonsumsi ini sebelum menghadapi situasi yang melibatkan ketakutannya. Misalnya, ketika anak harus ke lokasi dengan sinyal yang buruk.
- Benzodiazepin: obat ini dapat membantu anak mengurangi rasa takut dan cemas ketika ia merasa tidak bisa menggunakan ponselnya. Obat ini bisa berisiko mengembangkan ketergantungan pada anak, jadi dokter biasanya hanya akan meresepkannya untuk penggunaan jangka pendek.
Perawatan diri
Anak juga dapat mengambil langkah untuk mengatasi nomofobia sendiri. Coba beberapa tips berikut ini:
- Matikan telepon di malam hari untuk mendapatkan tidur yang lebih nyenyak. Jika anak membutuhkan alarm untuk bangun, jaga jarak dengan ponselnya sampai cukup jauh sehingga anak tidak dapat dengan mudah memeriksanya di malam hari.
- Cobalah meninggalkan ponsel di rumah untuk waktu yang singkat, seperti ketika anak sedang berolahraga di pagi hari
- Luangkan waktu untuk jauh dari semua teknologi. Cobalah duduk dengan tenang, menulis surat, berjalan-jalan, atau menjelajahi area luar ruangan baru.
Saat anak menjalankan perawatan untuk mengatasi fobianya, penting juga bagi Mama untuk mengajak anak melakukan kebiasaan baru agar gangguan nomophobianya tidak kembali lagi. Di bawah ini adalah tips untuk mencegah nomophobia pada remaja