Uniknya, jumlah kamar di dalam Rumah Gadang disesuaikan dengan jumlah perempuan yang tinggal di dalamnya. Namun, biasanya ada satu kamar tambahan di bagian belakang rumah yang khusus untuk lansia atau anak gadis. Pembagian ruang ini menunjukkan peran penting perempuan dalam budaya Minangkabau yang matrilineal.
Hal ini dikarenakan rumah ini dibangun di atas tanah keluarga, rumah ini hanya dimiliki dan diwariskan kepada perempuan. Di halaman biasanya terdapat bangunan "rangkiang" untuk menyimpan padi, serta ruang anjuang di sayap kiri dan kanan sebagai tempat pengantin bersanding atau penobatan kepala adat. Karena itu, rumah ini juga dikenal sebagai Baanjuang.
Sementara itu, laki-laki dewasa biasanya tidur di ruang depan atau memilih merantau atau bisa juga tinggal pada sebuah surau yang berfungsi sebagai tempat ibadah, tempat pendidikan dan juga sekaligus tempat tinggal lelaki dewasa yang belum menikah.
Dengan segala keunikannya, Rumah Gadang benar-benar menjadi bukti kekayaan budaya dan arsitektur Sumatra Barat.
Itu dia 10 ciri khas rumah adat Sumatra Barat. Tertarik berkunjung?