Agar semakin paham dengan contoh perambatan bunyi dalam kehidupan sehari-hari, ajak mereka untuk belajar melalui aktivitas seru!
Salah satu aktivitas mudah yang bisa dilakukan adalah membuat alat musik marakas dari bahan bekas.
Berikut panduannya:
Alat dan Bahan:
2 botol plastik kecil bekas (misalnya botol air mineral mini)
Biji-bijian kering (contoh: beras, kacang hijau, jagung, biji saga, dll.)
Selotip
Gunting
Langkah-langkah:
Bersihkan botol bekas dengan mencucinya dan keringkan hingga bersih.
Masukkan sedikit biji-bijian yang telah disiapkan ke dalam botol. Jangan terlalu penuh agar bunyi bisa terdengar jelas.
Tutup botol dengan rapat. Pastikan tutup botol terpasang kuat. Untuk keamanan ekstra, bantu anak untuk menempelkan selotip pada bagian tutup supaya tidak mudah terbuka saat diguncang.
Lalu kocok marakas yang sudah jadi dengan kuat dan dengarkan bunyinya! Bunyi dari marakas dihasilkan oleh getaran yang terbentuk dari benturan biji-bijian ke dinding marakas (botol plastik).
Bunyi tersebut merambat melalui botol (benda padat), lalu menyebar di udara (benda gas), sampai ke telinga.
Untuk memahami bagaimana bunyi merambat melalui benda cair, bisa melalui aktivitas berenang bersama! Ajak menyelam dan mendengarkan bunyi yang ada di dalam kolam dengan saksama.
Namun, pastikan anak-anak tetap berada dalam pengawasan orang dewasa saat menyelam ya!
Ketika anak menyelam, ia bisa mendengar suara-suara yang bergerak lewat air. Mereka akan menyadari bahwa suara di bawah air terdengar berbeda, yaitu lebih pelan dan kurang jelas.
Jika ada orang berbicara atau berteriak dari luar kolam, anak yang sedang menyelam akan mendengar suara itu secara terdistorsi atau lemah.
Hal ini membuktikan bahwa bunyi dapat merambat melalui air, tapi perambatannya lebih lemah dari benda padat.
Itu tadi adalah penjelasan mengenai contoh perambatan bunyi dalam kehidupan sehari-hari.