Setelah Perang Dunia II, sebagian besar Eropa hancur. Dilansir dari laman britannica.com, Eropa Barat melemah secara ekonomi dan militer saat itu.
Selain itu, partai-partai komunis baru yang kuat muncul di Prancis dan Italia. Sementara itu, Uni Soviet muncul dengan tentaranya mendominasi semua negara bagian Eropa tengah dan timur.
Pada tahun 1948, para komunis yang dibantu Moskow telah mengkonsolidasikan kendali mereka atas pemerintah negara-negara tersebut dan menekan semua aktivitas politik non-komunis. Tirai Besi (batas politik yang membagi Eropa menjadi 2 wilayah) terjadi di Eropa tengah dan timur.
Kemudian, kerja sama masa perang antara Sekutu barat dan Uni Soviet telah rusak. Masing-masing mengatur sektornya sendiri di Jerman sehingga muncul 2 negara Jerman, yaitu negara demokratis di barat dan komunis di timur.
Pada tahun 1948, Amerika Serikat meluncurkan Marshall Plan (dikenal juga sebagai Program Pemulihan Eropa) ke Eropa barat dan selatan. Tujuannya adalah untuk mendorong tingkat stabilisasi ekonomi mereka.
Untuk pemulihan militer, Inggris, Prancis, Belgia, Belanda, dan Luksemburg membuat perjanjian pertahanan kolektif yang disebut Uni Eropa Barat di bawah Traktat Brussel tahun 1948. Namun, mereka memerlukan aliansi yang lebih tangguh untuk memberi penyeimbang militer yang memadai kepada Uni Soviet.
Akhirnya, ditentukan bahwa hanya perjanjian transatlantik yang dapat mencegah agresi Uni Soviet dan kebangkitan militerisme Eropa serta meletakkan dasar bagi integrasi politik. Setelah melalui banyak diskusi dan perdebatan, Perjanjian Atlantik Utara ditandatangani pada tanggal 4 April 1949.
Dalam Perjanjian Atlantik Utara atau disebut juga Perjanjian Washington, ada 14 pasal. Secara keseluruhan, perjanjian tersebut berisi mengenai pengikatan negara anggota untuk berbagi risiko, tanggung jawab, dan manfaat dari sistem pertahanan kolektif.
Perjanjian ini diratifikasi oleh parlemen masing-masing negara pada 5 bulan setelah penandatanganan. Legalitas resmi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga telah didapatkan.