Warga dunia mengenal masyarakat Indonesia sebagai orang-orang yang ramah dan santun. Sayangnya, jati diri yang menjadi citra baik itu perlahan luntur.
Pasalnya kini kita sangat dengan mudah menemukan maupun mendengar seseorang dengan enteng berbicara kasar. Baik di ruang publik, komentar di media sosial, saat bermain gim online, dan di kegiatan sehari-hari lainnya. Entah itu disengaja atau tidak.
Mirisnya para remaja, anak Sekolah Dasar (SD) bahkan anak balita pun sudah bisa mengeluarkan umpatan kasar.
Seringkali mereka juga mengucapkan kata-kata senonoh yang semestinya tidak disampaikan oleh anak seusianya. Fenomena ini cukup untuk membuktikan adanya penurunan karakter dan nilai-nilai budi pekerti di kalangan generasi muda.
Islam melarang umatnya untuk berbicara kasar dan kotor. Mukmin atau muslim yang baik tidak akan berkata keji, kotor, melaknat, mencela, dan sebagainya yang buruk-buruk.
Muslim sejati akan berbicara sopan, santun, tidak menyakiti hati orang lain, dan selalu baik dalam berbicara atau berkomentar.
Setiap perkataan kasar yang keluar dari mulut orang muslim akan dicatat sebagai amal buruk dan mendapatkan dosa.
Dosa-dosa kecil yang terus dilakukan secara berulang akan menjadi kebiasaan. Otomatis dosanya pun bertambah banyak sehingga bisa menyeret seseorang ke dalam api neraka Allah SWT.
Berikut dalil berkata kasar dan kotor. Simak penjelasan Popmama.com di bawah ini, ya!
