Banyak dari kita hanya mengenal polusi udara atau polusi air. Namun, perlu diingat bahwa suara juga dapat menjadi bentuk polusi yang signifikan dalam kehidupan kita.
Polusi suara biasanya adalah salah satu polusi yang seringkali terlupakan, apalgi jika sudah terbiasa tinggal di perkotaan dimana hal itu menjadi hal yang lumrah.
Berikut, Popmama.com sudah merangkum apa saja dampak polusi suara. Disimak baik-baik, ya!
Polusi suara merujuk pada suara yang didengar oleh telinga kita, tetapi sebenarnya tidak diperlukan atau bahkan mengganggu. Fenomena ini terjadi karena kedua telinga kita mampu mendengar segala jenis suara, termasuk yang sebenarnya tidak diinginkan.
Biasanya, polusi suara sering terjadi di lingkungan perkotaan, seperti suara mesin kendaraan atau klakson di jalan raya. Tidak hanya itu, bahkan hiburan dalam bentuk konser musik pun dapat menjadi sumber polusi suara karena tingkat volume suaranya yang berlebihan.
Tanpa disadari, hampir setiap harinya kita terpapar oleh berbagai suara yang dapat menyebabkan polusi suara.
Ketika pertama kali mendengar suara tersebut, mungkin belum terasa dampaknya yang signifikan. Namun, jika suara bising terus-menerus masuk ke telinga kita dalam waktu lama, bisa menyebabkan ketidaknyamanan.
Sebagai contoh, saat berada di tengah kemacetan atau di persimpangan jalan, bunyi klakson kendaraan yang keras dan bersamaan dapat mengganggu.
Klakson memang memiliki volume yang cukup tinggi, dan ketika berbunyi bersamaan, efeknya semakin mengganggu.
Dampaknya bisa membuat telinga menjadi tidak nyaman, bahkan terkadang menyebabkan telinga berdengung akibat kelebihan suara. Bunyi bising yang keras menyebabkan kelelahan pada sel-sel sensorik di dalam telinga yang bertugas untuk menangkap sinyal suara.
Dan dari hal tersebut, dapat menyebabkan kerusakan pada pendengaran yang bisa bersifat permanen pada pendengaran.
Lingkungan perkotaan umumnya adalah lingkungan yang cenderung memiliki banyak polusi suara. Berikut adalah beberapa contoh lingkungan yang sering kali menjadi sumber polusi suara:
Jalan Raya: Lalu lintas kendaraan di jalan raya, termasuk mobil, truk, bus, dan motor, menyebabkan tingkat kebisingan yang tinggi. Bunyi mesin kendaraan dan klakson yang sering terdengar dapat menyebabkan polusi suara di sepanjang jalan raya.
Kawasan Industri: Pabrik dan fasilitas industri sering kali menghasilkan suara dari mesin, alat berat, dan proses produksi yang berisik, menyebabkan polusi suara di sekitar area industri tersebut.
Bandara: Aktivitas bandara termasuk suara pesawat yang lepas landas dan mendarat, serta aktivitas darat di bandara, seperti suara mesin pesawat dan truk bagasi, dapat menyebabkan polusi suara yang signifikan.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, polusi suara di lingkungan dapat disebabkan oleh berbagai macam suara yang tidak diinginkan.
Salah satu penyebabnya adalah kegiatan konstruksi seperti pertambangan, pembangunan gedung, pembangunan jalan, dan jembatan.
Apabila konstruksi berdekatan dengan pemukiman, sebaiknya dilakukan pada siang hari ketika orang-orang sedang beraktivitas. Namun, jika konstruksi berada jauh dari pemukiman, lebih baik melaksanakan kegiatan konstruksi di malam hari.
Oleh karena itu, dianjurkan agar lokasi stasiun kereta dan bandara ditempatkan jauh dari pemukiman penduduk.
Aktivitas industri yang menggunakan mesin besar seperti kompresor dan generator juga dapat menyebabkan polusi suara yang berdampak negatif.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan penggunaan peredam suara dan industri sebaiknya dibangun di kawasan industri yang terpisah dari pemukiman penduduk.
Itu dia, dampak polusi suara. Dipelajari baik-baik, ya agar nilai ulangannya memuaskan!