THR Lebaran Dipakai Beli Voucher Game Online, Bagaimana Menyikapinya?

Jangan sampai anak kecanduan game online ya, Ma

24 Mei 2021

THR Lebaran Dipakai Beli Voucher Game Online, Bagaimana Menyikapinya
Pexels/julia-m-cameron

Saat Lebaran salah satu hal yang ditunggu-tunggu baik untuk orang dewasa maupun anak-anak adalah uang THR atau juga dikenal dengan 'angpao' Lebaran.

Dalam menggunakan uang THR oleh si Anak, jika tidak diajarkan sejak dini anak bisa saja menghabiskan uang mereka dengan membeli hal-hal yang tidak mendesak.

Seperti kejadian beberapa hari lalu beredar di internet, ada video orangtua yang memarahi kasir minimarket karena telah membiarkan anaknya menghabiskan uang sebanyak Rp800 ribu untuk voucher game online.

Lalu bagaimana cara menyingkapi dan mengajarkan anak tentang penggunaan uang THR Lebaran? Berikut Popmama.com telah merangkum informasinya, yuk simak bersama.

1. Anak-anak belum mengerti prioritas

1. Anak-anak belum mengerti prioritas
Pexels/julia-m-cameron

Seperti sudah menjadi tradisi bahwa anak-anak akan mendapatkan angpao Lebaran dari orang yang lebih dewasa sebagai salah satu bentuk hadiah setelah melewati bulan Ramadan.

Namun, anak-anak belum mengerti tentang mengatur keuangan maupun mengendalikan hasrat belanja sesuatu. Mereka belum bisa memilah mana hal yang mendesak atau tidak, Ma.

Kasus membeli voucer gim online seperti yang beredar di internet memang bukan kasus baru karena sejak dulu sudah banyak anak yang menghabiskan uangnya untuk beli voucer gim, sehingga orangtua perlu menyingkapi kasus ini secara bijak.

Editors' Pick

2. Kecanduang gim

2. Kecanduang gim
Pexels/julia-m-cameron

Bagi anak yang sudah memasuki fase kecanduan main gim online, maka ia akan melakukan berbagai cara agar dapat mengisi kembali 'nyawa' karakternya dalam permainan tersebut.

Selain nyawa dalam online game, voucer gim yang dibeli biasanya akan memberikan kemampuan tambahan pada karakter yang anak gunakan agar kemampuan karakter tersebut dapat maksimal.

Anak-anak yang memasuki fase kecanduan dengan membeli voucer gim ini memang perlu pengawasan lebih ketat, Ma. 

3. Psikologis anak

3. Psikologis anak
Pexels/julia-m-cameron

Anak memang belum mengerti membelajakan uangnya, hal ini dibenarkan secara psikologis sehingga anak akan membeli apa yang dibutuhkan tanpa berpikir mengenai kebutuhan yang diperlukan nantinya.

Meskipun begitu, anak kemungkinan bisa berpikir bahwa dirinya bisa membeli baju atau makanan dengan uang THR miliknya, Ma. Namun, barang-barang tersebut sudah terpenuhi dari orangtuanya sehingga anak beralih memenuhi kebutuhan tersiernya.

4. Memberikan pengetahuan bagaimana mengelola uang

4. Memberikan pengetahuan bagaimana mengelola uang
Pexels/julia-m-cameron

Mama mungkin khawatir dan malah melarang anak mengelola keuangannya sendiri. Tapi hal ini bisa membuat anak kurang mandiri, Ma.

Ada baiknya Mama tetap memperbolehkan anak untuk mengatur uangnya sendiri, namun dengan memberikan pengetahuan mengenai cara mengelola uang yang bijak.

Mama bisa memberikan contoh-contoh seperti pentingnya uang untuk tabungan masa depan, atau simpanan untuk kebutuhan yang mendesak nantinya.

5. Perhatikan jika anak mulai ketagihan gim daring

5. Perhatikan jika anak mulai ketagihan gim daring
Pexels/julia-m-cameron

Menghabiskan uang hingga ratusan ribu untuk voucer gim yang dilakukan anak akan berakibat pada kehidupan anak. Si Anak bisa saja akan menjadi orang yang boros, dan melakukan berbagai cara untuk memenuhi keinginannya.

Memberikan perhatian penuh pada anak saat menggunakan gawai adalah cara agar anak terhindar dari kecanduan.

Ajarkan anak agar disiplin, berikan batas waktu penggunaan gawai dan perhatikan gim daring yang dimainkan anak.

Mama juga harus tegas dan memberikan kegiatan lain agar anak tidak selalu berkumpul bersama circle untuk bermain gim jika anak memiliki tanda-tanda kecanduan yang sudah terlalu parah. 

Itulah informasi bagaimana cara menyingkapi anak yang menggunakan uang THR untuk membeli voucer gim. Semoga dengan informasi di atas dapat membantu Mama dalam mendidik anak ya, Ma.

Baca juga:

The Latest