Peran Mama dalam Transformasi Digital, Coba Terapkan Pada Anak Yuk!

Salah satu langkah membuat anak aman dan nyaman berselancar di internet, beritahu anak sekarang!

24 Mei 2022

Peran Mama dalam Transformasi Digital, Coba Terapkan Anak Yuk
Freepik

Teknologi informasi dan internet mengalami kemajuan yang luar biasa di Indonesia. Sudah banyak daerah yang bisa mengakses internet. Hal itu membuat Indonesia menduduki posisi ketiga pengguna internet terbanyak di asia tenggara. 

Sayangnya, hal tersebut tak selamanya berdampak baik. Banyak sekali kejahatan di Internet yang bisa menyerang anak mama kapanpun dan di manapun.

Tidak hanya itu saja, masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak menjunjung kesopanan dalam mengakses Internet. Hal tersebut dilihat berdasarkan studi oleh Microsoft dengan judul Civility, Safety, and Interaction Online 2020, menampilkan Digital Civility Indsex 2020 (Indeks Kesopanan Digital 2020) Indonesia berada pada peringkat ke-29 dari 32 wilayah dan yang paling rendah di kawasan Asia Tenggara. Berkaitan tentang hal tersebut, Kominfo telah melakukan pemblokiran 568.587 konten negatif selama 2021.

Untuk itu, demi keamanan berinternet, peran perempuan sangat dibutuhkan. Sebab, perempuan memiliki kekuatan yang besar untuk keluarga dan anak-anak agar selalu aman berada di ruang Internet. Selain itu, sebagai perempuan Mama bisa mengajak anak-anak ikut berpartisipasi langsung dalam mengamankan cyber di Indonesia.

Lalu, saat ini apa yang harus Mama lakukan? Mari simak informasi dari Indonesia Women in Cybersecurity dalam acara IWCS Annual Summit 2022 yang telah Popmama.com rangkum berikut ini. 

Simak dan terapkan pada anak yuk, Ma! 

1. Pilah pilih informasi untuk anak

1. Pilah pilih informasi anak
Pexels/Amina Filkins

Kemajuan teknologi ini membuat dunia seperti tidak ada batasan. Anak mama bisa menerima informasi dari manapun dan kapanpun. Namun, perlu diingat jika tidak semua informasi tersebut baik untuk dikonsumsi. Ada informasi-informasi yang buruk dan tak baik untuk anak. 

Sebagai orangtua, Mama harus membantunya memilah milih informasi yang cocok untuk anak. Pilihlah dan berilah anak-anak informasi yang sesuai dengan usianya. 

Jika anak berselancar di Internet sendirian dan tidak mendapatkan banyak informasi buruk, maka bisa jadi dari mereka menjadi anak yang berperilaku buruk. Misalnya, ikut berkata kasar melalui media sosial, membully orang lain, melakukan penipuan dan perilaku buruk lainnya. Hal ini kemungkinan besar terjadi karena anak suka mencontoh apa yang mereka lihat.

Selain itu, anak mama pun bisa saja terkena hoax, penipuan dalam bentuk uang, hingga penculikan melalui informasi yang mereka baca di Internet. 

Untuk itu, Mama jangan lelah untuk selalu membantu anak memilah milih informasi. Semangat, Ma!

2. Melakukan literasi digital dan literasi keamanan cyber 

2. Melakukan literasi digital literasi keamanan cyber 
Youtube.com/Badan Siber dan Sandi Negara

Di samping memilah informasi untuk anak, Mama juga perlu mengajarkan anak bijak dalam menggunakan internet. Sebab, adakalanya anak-anak mengoperasikan internet sendirian.

Sebelum itu, Mama perlu memberikan literasi digital dan literasi keamanan cyber pada anak. Salah satunya yakni dengan memberi mereka informasi terkait keamanan digital melalui Buku Cyber Books Lite. 

Di dalam buku tersebut, anak dapat mengetahui dan mengantisipasi bahaya-bahaya yang terjadi di Internet. Contohnya yakni terkait passwords dan privacy, grooming, fake news (disinformation v misinformation), dan lain sebagainya. 

Dengan adanya literasi digital dan literasi keamanan cyber diharapkan anak-anak menjadi lebih aman dan lebih bijak dalam berselancar di Internet.

Bagi Mama yang ingin memiliki bukunya dan belajar bersama anak, bisa langsung mendapatkan melalui https://www.cyberlitebooks.com/shop.

3. Mendorong awareness pada Anak agar tertarik dengan dunia telekomunikasi

3. Mendorong awareness Anak agar tertarik dunia telekomunikasi
Youtube.com/Badan Siber dan Sandi Negara
Sri Safitri, M.Eng. selaku Deputy Executive Vice President CX & Digitalization Telkom

Saat ini, kebanyakan anak-anak tertarik dengan dunia digital mungkin hanya sampai media sosial saja. Padahal, diharapkan mereka mengetahui digital lebih jauh untuk mendukung transformasi digital Indonesia di masa mendatang. 

Sebab, Sri Safitri, M.Eng. selaku Deputy Executive Vice President CX & Digitalization Telkom Indonesia mengatakan, di tahun 2045 Indonesia memiliki visi menjadi service lab country, negara yang didorong oleh peningkatan pelayanan seperti yang telah dilakukan oleh Singapura dan Jepang. Sedangkan hingga saat ini, talenta digital masih sangat sedikit.

"Dari sisi regional, ASEAN dibutuhkan 47 juta talenta digital. Menurut Presiden RI, Indonesia sendiri membutuhkan 9 juta talenta digital," tutur Sri. 

Apalagi untuk talenta digital perempuan. "Saat ini perempuan di IT sangat kurang dari 15%, perempuan dalam bidang cyber security less 10%, bahkan di Indonesia hanya 5%. Tentunya ini menjadi PR besar untuk IWCS anak-anak perempuan agar mau belajar mau berkarier di bidang cyber security," jelas Sri.

Dorongan ini dilakukan pada anak-anak agar di masa depan mereka tidak hanya menjadi penonton dari transformasi digital yang ada. Mereka harus turut serta sebagai pemain utama dan pendorong dalam ekonomi digital yang potensinya sangat besar. 

"Kalau kita nggak mau belajar, malas, tidak peduli dengan teknologi, gaptek, maka selamanya kita akan menjadi pasar, bukan menjadi pemain utama atau pendorong dalam bagian dari ekonomi digital yang potensinya besar ini," ucap Sri.

"Jadi, kalau saat ini anak-anak hanya gemar bermain media sosial, hanya TikTok-an, tanpa menjadikan hal tersebut nilai ekonomi yang bagus, maka nanti Indonesia hanya akan menikmati aplikasi-aplikasi yang masuk dari China, India, Amerika, dan dari manapun. Jadi di sini memang tantangannya adalah bagaimana kita mencetak talenta digital sesuai yang diharapkan," imbuhnya. 

Salah satu cara membentuk talenta digital nasional di masa depan yakni melalui para Mama di seluruh Indonesia. Sebab, sebagai seseorang yang dekat dengan anak, Mama dapat meningkatkan awareness mereka terkait dunia digital agar tertarik menjadi talenta digital di masa depan yang bisa membuat Indonesia bersaing dengan negara-negara maju di dunia. 

Itulah beberapa informasi terkait peranan Mama dalam dalam transformasi digital. Langsung terapkan pada anak yuk, Ma!

Baca juga:

The Latest