Diabetes tipe 2 adalah penyakit yang muncul karena gaya hidup yang salah. anak-anak yang sejak dini terbiasa menjalani gaya hidup berisiko, bisa saja mengalami diabetes tipe 2. Seperti apa gaya hidup bermasalah ini?
Anak yang terbiasa menjalani aktivitas fisik rendah cenderung mengalami obesitas. Berat badan berlebih ini biasanya dengan mudah memicu datangnya diabetes tipe 2.
Makanan erat kaitannya dengan kesehatan tubuh manusia. Makanan anak masa kini, rata-rata tinggi kandungan gula yang bisa menganggu fungsi pankreas.
“Di masa pertumbuhan, anak masih membutuhkan asupan yang beragam, untuk memenuhi kebutuhan perkembangannya. Ketika menyiapkan menu makanan anak, biasakan untuk membagi piring makan dalam 3 bagian; 50 persen diisi dengan sayuran dan buah, 25 persen diisi dengan karbohidrat sedangkan 25 persen sisanya diisi dengan protein seperti daging atau telur,” jelas ahli gizi Emilia Achmadi MS., RD.
Makanan yang tinggi garam juga secara tidak langsung bisa memicu diabetes. gangguan fungsi pankreas bisa terjadi karena tekanan darah tinggi yang bisa disebabkan oleh makanan bergaram tinggi itu.
Sering dengar ungkapan, “Orang Indonesia belum makan nasi, ya belum makan”? Ungkapan ini menjadi salah satu penyebab pola makan tidak seimbang kebanyakan orang Indonesia. Karbohidrat dari nasi yang tinggi glukosa tidak terlalu baik jika dikonsumsi berlebihan. Emilia menyarankan agar sumber karbohidrat yang dimakan anak bervariasi. “Gandum, kentang, ubi, jagung, adalah alternatif karbohidrat selain nasi,” katanya saat ditemui di acara media workshop terbatas Beko Indonesia.
Mitos makan lainnya membuat asupan gizi tidak seimbang. Misalnya, mitos larangan makan buah setelah makan besar yang malah mengurangi kemungkinan asupan serat dan fruktosa, gula yang lebih mudah dicerna tubuh dibanding glukosa.