5 Edukasi Seks yang Harus Anak Remaja Ketahui dan Ingat

Banyak orangtua yang sudah memberikan peringatan kepada anak remaja mereka untuk tidak melakukan hubungan seksual pra nikah dengan risiko kehamilan. Meski sudah diperingati, tak sedikit dari mereka yang belum memahami bahaya dari kehamilan di bawah umur.

Jika remaja masih belum cukup usia untuk hamil, nantinya bisa membahayakan bagi janin maupun kondisi calon Mama yang mengandung. Bahkan, orang reproduksinya pun dikatakan belum matang dengan sempurna.

Pemerintah melalui Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menetapkan bahwa usia ideal minimal untuk bisa hamil yakni 24 tahun. Langkah ini dilakukan sebagai pencegahan komplikasi kehamilan akibat hamil di usia yang terlalu dini.

Meneruskan poin sebelumnya, anak remaja juga perlu mengetahui usia ideal untuk berhubungan seks. Kebanyakan dari mereka hanya mengetahui bahwa berhubungan seksual bisa dilakukan jika sudah menikah, padahal masih banyak kasus anak di bawah umur yang tetap dinikahkan.

Pernikahan di bawah umur tentu tidak sesuai dengan usia ideal berhubungan seksual. Untuk itu, edukasi seperti ini perlu lebih diperingatkan kepada anak-anak agar nantinya tidak terjadi dampak berbahaya jika hamil di usia terlalu dini.

Penggunaan alat-alat untuk mencegah kehamilan atau kontrasepsi juga masih cukup tabu dikalangan remaja. Padahal, anak usia remaja juga perlu memahami apa saja bentuk dan penggunaan alat-alat kontrasepsi.

Edukasi seks satu ini bisa menjadi bekal anak kelak nanti sampai mereka sudah resmi menikah. Jika anak tidak mengetahui dengan jelas dan pasti, dikhawatirkan adanya penyalahgunaan alat yang tidak sesuai dengan usia mereka.

Selanjutnya yang bisa diajarkan pada anak sejak dini adalah menerapkan kesopanan antara satu sama lain. Dengan begitu, bukan tak mungkin anak menjadi lebih mengerti untuk bersikap dengan lawan jenisnya.

Dengan memahami hal-hal seperti itu, maka anak bisa mengetahui batasan-batasan yang ada dan akan lebih menghormati lawan jenisnya dengan baik. Sehingga cara seperti bisa menjadi salah satu contoh edukasi seks yang perlu anak ketahui dan ingat sampai menikah nanti.

Memasuki anak usia remaja, kita sebagai orangtua juga perlu mengenalkan perihal penyakit menular seksual atau PMS. Mengenalkan edukasi ini bisa membantu Mama dan Papa untuk mencegah anak terjerumus pada pergaulan yang bebas.

Meski usianya masih remaja dan belum sepenuhnya mengerti, namun penting memberikan pemahaman tentang apa saja jenis penyakit menular seksual dan bagaimana cara penyakit tersebut menular. Selain itu, penting memberi tahu pada anak bagaimana pencegahannya agar hal-hal yang tak diinginkan terjadi pada anak.

Itulah beberapa edukasi seks yang penting diketahui dan diingat oleh anak remaja. Meski masih dianggap tabu, jangan sampai edukasi seperti ini tak diajarkan pada anak ya, Ma.

Mengajarkan edukasi seks dapat mencegah anak terjerumus perilaku seks bebas yang bisa membahayakan masa depan mereka. Yuk, beri tahu batasan-batasannya pada anak remaja mama.