10 Ajaran Penting agar Anak Remaja Tidak Mudah Stres

Sebagai orangtua, Mama perlu mengajarkan ini kepada anak-anak yang sudah beranjak remaja

5 November 2020

10 Ajaran Penting agar Anak Remaja Tidak Mudah Stres
Pexels/Suleman Mukhtar

Mendidik anak remaja memang susah-susah gampang. Mengingat ketika anak beranjak remaja, ini menjadi fase di mana mereka mengalami peralihan usia. 

Peran orangtua pun tetap diperlukan untuk mengajarkan nilai-nilai yang baik kepada si Anak. Orangtua harus tetap bisa memberikan arahan yang baik, sehingga anak tidak salah melangkah atau justru terjebak dalam stres berkepanjangan. 

Jika Mama ingin mengetahui beberapa terkait ajaran penting agar anak remaja tidak mudah stres, kali ini Popmama.com telah merangkumnya secara detail

Disimak dengan baik untuk perkembangan anak-anak yuk, Ma!

1. Kebahagiaan itu harus diusahakan dan diciptakan 

1. Kebahagiaan itu harus diusahakan diciptakan 
Pexels/Marina Stoichkova

Anak remaja memang rentan stres, bahkan hal-hal kecil bisa menjadi besar dan menjadi pikiran tersendiri untuk mereka. 

Anak mama yang mudah stres karena kehidupannya bisa disebabkan karena berbagai faktor, termasuk pola pikirnya sendiri. Pikiran-pikiran negatif yang tidak terlalu penting justru menjadi beban dan mengganggu kesehatan mentalnya tanpa disadari. 

Sebagai orangtua, Mama perlu mengarahkan si Anak untuk lebih bahagia dalam menjalani kesehariannya. 

Katakan padanya bahwa kebahagiaan di dalam hidup mereka harus diusahakan dan diciptakan. Ada hal-hal sederhana yang bisa dikerjakan, sehingga menurunkan tingkat stres. 

2. Anak remaja perlu menyadari bahwa kadang hidup itu sulit dimengerti 

2. Anak remaja perlu menyadari bahwa kadang hidup itu sulit dimengerti 
Pixabay/ikon

Ma, anak remaja biasanya sudah mulai ingin mandiri dan banyak melakukan eksplorasi diri. Hanya saja tanpa pengawasan atau pendampingan orangtua, anak-anak akan rentan kehilangan arah dan meningkatkan stres. 

Mama pun memiliki peran di sini untuk terus mendampingi anak tumbuh dari hari ke hari. Walau membutuhkan proses yang panjang, namun kehadiran orangtua bisa membantu mereka merasa lebih tenang. 

Selain itu, Mama bisa melakukan diskusi ringan bersama anak dengan meluangkan waktu. Ceritakan pengalaman-pengalaman diri sendiri di masa lalu ketika seusia si Anak, sehingga mereka pun bisa belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik. 

Anak perlu memahami bahwa kadang hidup itu sulit dimengerti, namun tidak perlu dijadikan beban yang memicu stres. 

3. Hindari untuk mencari-cari kesalahan orang lain

3. Hindari mencari-cari kesalahan orang lain
Pixabay/huweijie07170

Anak remaja stres seringkali dikarenakan masalah yang kecil, lalu terkesan besar dan justru membuat hidupnya merasa terbebani. 

Tak jarang mereka pun berusaha mencari-cari kesalahan orang lain sebagai cara untuk mengurangi tingkat stresnya. Padahal cara tersebut seharusnya tidak dilakukan karena akan menjadi sebuah kebiasaan buruk dan memengaruhi perkembangan si Anak ke depannya. 

Sebagai orangtua, Mama perlu sekali memberikan nasihat kepada anak-anak untuk tidak mencari-cari kesalahan orang lain. Bisa jadi kesalahan itu datang dari diri kita sendiri, sehingga berhenti untuk menyudutkan orang lain yang tidak bersalah. 

4. Anak perlu membedakan antara sibuk dan produktif 

4. Anak perlu membedakan antara sibuk produktif 
Pexels/Julia M Cameron

Poin ajaran penting lainnya agar anak remaja tidak mudah stres, yakni perlu membedakan antara sibuk dan produktif. 

Mama perlu menjelaskan pada anak bahwa ada perbedaan antara orang produktif dan orang sibuk, yakni terletak pada prioritas. 

Biasanya orang sibuk akan langsung bertindak tanpa adanya prioritas yang ingin dikerjakan terlebih dahulu. Sedangkan, orang yang produktif akan memilih tugas mana yang harus diprioritaskan dan diselesaikan lebih cepat. 

Ketika dijelaskan dengan baik terkait perbedaan tersebut, anak menjadi bisa memilih mana yang terbaik dan terhindar dari stres. 

Editors' Pick

5. Anak-anak perlu memiliki vision board dan action board sebagai motivasi 

5. Anak-anak perlu memiliki vision board action board sebagai motivasi 
Pexels/Julia M Cameron

Anak remaja memang rentan terhadap stres karena sedang berusaha mencari jati dirinya. Di sinilah peran Mama sebagai orangtua perlu terus mendampingi agar anak bisa tumbuh menjadi karakter yang lebih baik dari hari ke hari. 

Demi terhindar dari stres, Mama bisa membantu anak-anak di rumah untuk mempunyai vision board dan action board sebagai sebuah motivasi. 

Perlu diketahui bahwa vision board merupakan papan yang berisikan foto, kata-kata motivasi hingga gambar terkait keinginan anak di masa depan. Papan ini bertujuan untuk memberikan semangat kepada anak-anak ketika sedang berusaha mewujudkan impian mereka. 

Sementara itu, action board juga bisa dibuat dan ditaruh secara berdampingan dengan vision board. Papan ini akan berguna untuk mengetahui sudah sejauh mana anak mewujudkan cita-citanya. 

6. Membiasakan anak untuk hadir tepat waktu di setiap kesempatan

6. Membiasakan anak hadir tepat waktu setiap kesempatan
Pixabay/Nastya_gepp

Stres pada anak remaja terkadang bisa muncul karena sesuatu yang ia perbuat sendiri, salah satunya telat datang. Reaksi teman, keluarga atau pengajar yang melihat si Anak telat bisa membuatnya merasa stres atau minder. 

Jika anak memiliki kebiasaan telat, Mama perlu mengubahkan agar bisa menjadi lebih baik. Carilah cara-cara yang memang dapat membantu mereka untuk hadir tepat waktu. 

7. Boleh percaya diri, namun ajarkan anak untuk selalu memeriksa segala sesuatunya dengan baik

7. Boleh percaya diri, namun ajarkan anak selalu memeriksa segala sesuatu baik
Freepik/peoplecreations

Dalam mengerjakan tugas seringkali anak-anak percaya diri kalau semuanya sudah selesai dan bisa mendapatkan nilai yang memuaskan. Padahal jika tidak diperiksa ulang kembali, anak akan menjadi kecewa apabila hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi. 

Mama perlu sekali mengajarkan ke anak agar terbisa untuk melakukan pemeriksaan ulang. Anak boleh percaya diri, namun tetap ajarkan kepadanya untuk selalu memeriksa segala sesuatu dengan baik. 

Ini dilakukan agar mereka bisa terhindar dari rasa kecewa atau stres. 

8. Anak perlu belajar menerima ketika idenya ditolak 

8. Anak perlu belajar menerima ketika ide ditolak 
Freepik

Dalam kasus stres yang terjadi pada anak remaja, mereka bisa merasa kecewa atau sedih secara berlebihan apabila ide yang diungkapkannya ditolak. Penolakan yang tidak bisa diterima oleh anak bisa menganggu perkembangan mentalnya. 

Anak pun bisa menjadi kurang percaya diri ketika diminta untuk mengungkapkan pendapatnya atau selalu pesimis. 

Orangtua perlu mengajarkan anak terkait cara menerima setiap penolakan yang terjadi padanya. Nilai-nilai seperti ini penting karena bisa menjadi dasar ketika anak sudah mulai aktif bersosialisasi. 

9. Buatlah waktu khusus di mana anak bisa cerita mengenai perasaannya 

9. Buatlah waktu khusus mana anak bisa cerita mengenai perasaannya 
Pexels/Andrea Piacquadio

Komunikasi yang baik antara orangtua dan anak memang perlu diterapkan. Ini berguna karena anak bisa menjadi lebih leluasa bercerita terkait apa saja, termasuk perasaannya sendiri. 

Sebagai orangtua, Mama perlu meluangkan waktu juga agar anak merasa punya kedekatan yang intens. 

Rutinitas pillow talk atau mengobrol menjelang waktu tidur bisa anak menjadi cara menyenangkan untuk menambah kedekatan. Obrolan santai bersama anak pun membantunya untuk bercerita. 

Komunikasi yang baik bersama orangtua, setidaknya membantu agar anak remaha tidak mudah stres. 

10. Melatih anak untuk bisa belajar mengelola emosinya sendiri 

10. Melatih anak bisa belajar mengelola emosi sendiri 
Freepik

Ketika sudah beranjak remaja, anak-anak semakin bisa merasakan berbagai emosi karena sudah lebih sering bersosialisasi di luar rumah. 

Demi terhindar dari stres atau berbagai perasaan negatif yang berlangsung lama, anak perlu diajarkan untuk mengelola emosinya sendiri. Ini dilakukan agar mereka pelan-pelan bisa mengatasi semua permasalahannya sendiri suatu hari nanti. 

Nah, itu dia beberapa ajaran penting agar anak remaja tidak mudah stres. Ajaran-ajaran tersebut bisa diterapkan kepada si Anak di rumah, sehingga ia tidak mudah larut dalam stres yang justru merusak perkembangan mentalnya. 

Semoga informasinya bermanfaat ya, Ma!

Baca juga: 

The Latest