Kata Psikolog, Begini 5 Dampak Negatif Anak Putus Sekolah

Tanpa pendampingan, anak yang putus sekolah bisa menjadi pribadi yang tidak terkontrol

22 Desember 2020

Kata Psikolog, Begini 5 Dampak Negatif Anak Putus Sekolah
theimagineproject.org

Orangtua pasti punya harapan tersendiri mengenai pendidikan anak-anaknya karena sebagai penentu keberhasilan di masa mendatang. Tak jarang banyak menginginkan generasi penerus mereka untuk menempuh pendidikan tinggi sampai ke sekolah-sekolah unggulan. 

Namun, pada kenyataannya tidak semua keinginan orangtua ini terwujud dengan baik. Beberapa di antaranya harus merelakan anak-anaknya putus sekolah.

Seorang anak bisa putus sekolah tentu bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti mendapat masalah dari lingkungan, kenakalannya yang tidak bisa diberikan toleransi serta nilainya kurang memuaskan atau bahkan akibat masalah ekonomi. 

Sebagai anak yang putus sekolah akibat masalah ekonomi tentu sangat disayangkan padahal mereka seharusnya bisa mendapat pendidikan baik serta melebihi jenjang pendidikan dari kedua orangtuanya. 

Terkait anak yang kurang beruntung akibat putus sekolah, kali ini Popmama.com telah merangkum wawancara bersama Psikolog Alexandra Gabriella A., M.Psi, C.Ht mengenai beberapa dampak negatifnya.  

Untuk Mama yang penasaran, simak yuk!

1. Memicu rasa minder hingga berujung frustasi

1. Memicu rasa minder hingga berujung frustasi
Freepik

Sebagai seorang psikolog, Alexandra Gabriella mengatakan bahwa seorang anak yang mengalami putus sekolah di tengah jalan tentu menyebabkan dirinya merasa minder. 

Tanpa disangka rasa kekecewaan akibat putus sekolah ini bisa memancing perasaan yang menganggap kalau dirinya merasa kalah dibandingkan teman-teman sebayanya. Hal ini bisa semakin parah jika si Anak melihat kalau teman-temannya banyak prestasi yang membanggakan. 

Perlu Mama ketahui juga bahwa bukan tidak mungkin kalau anak putus sekolah yang awalnya minder bisa saja berubah menjadi stres hingga berujung frustasi. Si Anak akan merasa kebingungan akan masa depannya sendiri apalagi dengan temannya saat sedang menempuh pendidikan yang layak. 

Ketakutan-ketakutan yang ada dibenak anak yang putus sekolah dapat memupuk campuran antara perasaan sedih, marah, kecewa, takut hingga frustasi. 

Editors' Pick

2. Kematangan emosi anak akan semakin terhambat 

2. Kematangan emosi anak akan semakin terhambat 
Freepik/Asier_relampagoestudio

"Ketika seorang tidak sekolah, kesempatan untuk bergaul pun menjadi lebih terbatas. Bahkan si Anak bisa saja menjadi lebih banyak bergaul dengan orang yang lebih dewasa dan sudah bekerja atau mungkin sudah mandiri secara finansial," kata Alexandra Gabriella. 

Jika kondisi ini terus terjadi dalam jangka waktu yang lama, maka si Anak akan pelan-pelan terbentuk pola pikir yang kurang menghargai proses atau mungkin akan lebih melihat pada pencapaiannya saja. 

Anak yang putus sekolah pun dapat kehilangan arah hidupnya, sehingga tidak punya tujuan sama sekali. Mereka akan berpikir kalau tanpa ada ilmu atau pendidikan sekolah, dirinya tidak memiliki masa depan yang cerah. 

Pikirannya akan banyak tertuju pada sebuah masa depan yang kelam seolah tanpa ada kejelasan tujuan. 

3. Semakin kurang terbuka untuk bisa mengembangkan dirinya sendiri

3. Semakin kurang terbuka bisa mengembangkan diri sendiri
Pexels.com/Kat Jayne

Anak-anak yang putus sekolah serta tanpa bimbingan orangtua dapat memicunya menjadi semakin kurang terbuka, termasuk dalam mengembangkan dirinya sendiri. 

"Dari yang awalnya memiliki rasa minder, si Anak akan semakin merasa telah jauh ketinggalan sehingga semua kesempatan untuk berkembang dirasa akan sia-sia dan percuma dilakukan," kata Alexandra Gabriella.

Dampak negatifnya akan semakin parah jika anak yang putus sekolah tidak mendapatkan bimbingan. Padahal semangat dan bimbingan orang terdekat termasuk keluarga begitu penting agar anak masih tetap memiliki harapan terhadap cita-citanya di masa depan. 

Segala impian yang ingin diraih seolah hilang begitu saja ketika dirinya tidak lagi bersekolah. 

Sangat disayangkan ya, Ma. 

4. Anak menjadi lebih pemalas dari biasanya

4. Anak menjadi lebih pemalas dari biasanya
Pixabay/Myriams-Fotos

Dampak lain yang bisa dirasakan ketika anak putus sekolah yaitu rasa malas yang berlebihan. Kondisi ini bisa dirasakan karena dirinya merasa kalau hidupnya sudah bebas tanpa terikat dengan peraturan sekolah. 

Jika dibiarkan si Anak pun akan sulit sekali diatur. Selain malas, dirinya bisa saja akan terbiasa untuk menghindar dari segala kesulitan hidup yang ditemui. Si Anak akan semakin tidak terlahir dalam menghadapi kesulitan yang ada di depan matanya, bahkan tidak bisa mandiri untuk menemukan solusi terbaik. 

5. Kehidupannya seolah tidak bisa dikontrol 

5. Kehidupan seolah tidak bisa dikontrol 
Pixabay/markzfilter

Putus sekolah mengakibatkan anak menjadi terus bermain tanpa terkontrol apalagi bila tidak didampingi oleh orangtua. Padahal ada banyak keterampilan yang bisa diasah serta diajarkan oleh para orangtua kepada anak-anaknya walau hanya berada di rumah. 

Namun, jika tidak diberi arahan dari orangtua tanpa disadari si Anak hanya akan menjalani rutinitas dengan bermain. Pergaulannya bisa saja tidak terkontrol dengan baik, sehingga membuatnya mendapatkan predikat anak yang nakal. 

Begitulah beberapa dampak negatif yang bisa dirasakan oleh anak-anak ketika dirinya mengalami putus sekolah di tengah jalan. Kondisi ini tidak bisa dianggap sepele karena anak tentu membutuhkan perhatian dan dukungan dari orangtuanya. 

Baca juga: 

The Latest