Ini Dia! 3 Aksi Tegas Mama untuk Cegah Anak Ikut Tawuran

Sebelum anak terlibat tawuran di luar rumah. Ini yang harus Mama lakukan!

13 Desember 2018

Ini Dia 3 Aksi Tegas Mama Cegah Anak Ikut Tawuran
Freepik/bearfotos

Selesai ulangan umum, jam sekolah biasanya lebih pendek. Banyak guru berpesan agar orangtua memantau anak-anaknya hingga tiba di rumah dengan selamat. Mengapa ini mereka lakukan? 

Keberadaan anak-anak perlu dipantau sebab mereka sudah tidak penuh jam belajarnya. Energi mereka pun masih banyak sehingga mungkin sekali nongkrong-nongkrong kemudian tawuran.

Fenomena pelajar tawuran sudah bukan lagi berita baru. Banyak kasus tawuran sesama pelajar yang bahkan merugikan orang-orang sekitar.

Baru-baru ini saja, ada sejumlah pelajar SD yang nyaris melakukan tawuran dengan benda-benda tajam. Wah, jangan sampai anak mama ikut-ikutan tawuran ya.

Sebenarnya ada banyak faktor yang menyebabkan pelajar ikut terlibat dalam sebuah tawuran, seperti mengalami krisis identitas, kurangnya perhatian di dalam keluarga, tuntutan solidaritas antar teman hingga mendapat ajakan dari senior.

Sebagai orangtua, pasti Mama mulai khawatir jika si Anak nantinya akan ikut terjerumus ke kegiatan tawuran ini. Untuk mengatasi kegelisahan Mama, Popmama.com berhasil mewawancarai Febria Indra Hastati, M. Psi seorang psikolog anak saat ditemui di Kembang Goela Restaurant, Plaza Semanggi, Jalan Jendral Sudirman beberapa waktu yang lalu.

Febria Indra Hastati, M. Psi mengatakan ada beberapa cara yang bisa orangtua lakukan untuk mencegah anak mengikuti tawuran.

Yuk Ma, ketahui beberapa tips yang bisa Mama terapkan!

1. Waspadai kegiatan anak

1. Waspadai kegiatan anak
Freepik/pressfoto

Mengingat banyak kejadian yang bisa terjadi pada anak-anak. Mama setidaknya harus bisa lebih waspada nih.

Mama juga harus update dengan apa yang sedang terjadi sekarang. Usahakan untuk Mama tidak terlalu ketinggalan berita ya, Ma. Karena apa yang sedang terjadi di lingkungan sekitar, bisa saja diikuti sama si Anak.

“Biasanya anak terlibat tawuran itu karena mudah meniru. Hal yang ditiru bisa bermula dari sebuah tontonan, bacaan hingga games. Sebagai orangtua, Mama harus bisa mewaspadai apa yang dilihat si Anak. Ketika itu sudah dikendalikan diharapkan tindakan untuk terlibat tawuran akan menurun,” jelas Febria Indra Hastati, M. Psi.

2. Kenali teman baik anak

2. Kenali teman baik anak
Freepik

Salah satu faktor pelajar tawuran itu bisa karena lingkungan, terutama lingkungan pertemanan si Anak.

“Orangtua itu wajib mengenal baik dengan siapa si Anak itu bermain sehari-hari, terutama di sekolah. Buka juga obrolan atau komunikasi juga dengan orangtua mereka agar sama-sama bisa saling mengenal,” kata Febria Indra Hastati, M. Psi yang berusaha mengingatkan para orangtua.

Konsep “tak kenal, maka tak sayang” harus Mama terapkan nih karena sangat berguna untuk mengenal dan memahami pertemanan si Anak. Sesekali Mama bisa mengajak teman baik anak mama untuk bermain di rumah.

Dengan mengenal teman baik si Anak, Mama jadi mengenal sifat dan karakternya. Jadi, tidak perlu khawatir ia berteman dengan orang yang salah.

3. Berikan alternatif kegiatan positif

3. Berikan alternatif kegiatan positif
Freepik/pressfoto

Biasanya jika si Anak terlalu aktif, apapun akan dilakukan. Tetapi Mama harus waspada ya, jangan sampai ia bukannya mencari alternatif yang positif namun justru terjerumus ke arah negatif.

“Mulailah mengarahkan si Anak sesuai dengan minat dan bakatnya. Berikan juga fasilitas dan dorongan untuk memaksimalkan perkembangan potensi dirinya. Dengan begitu mereka jadi disibukan dengan banyak kegiatan positif, sehingga tidak ada waktu lagi untuk melakukan sesuatu yang negatif seperti tawuran,” jelas Febria Indra Hastati, M. Psi.

Sebelum mengarahkan ke arah yang positif, Mama harus bisa mengenal minat bakat si Anak. Jika belum mengenal apa yang disukainya, Mama harus bisa mulai memahaminya. Karena setiap anak itu punya kesukaan dan minta yang berbeda-beda.

Mungkin Mama bisa melakukan observasi terlebih dahulu ya. Bisa dimulai dengan berdiskusi dengan orang yang lebih sering di rumah, guru yang ada di sekolah dan terpenting bicarakan hal ini ke pasangan.

Bagaimana pun juga pasangan harus berkontribusi dengan apa yang terjadi pada si Anak ya, Ma. Selain itu dengan berdiskusi dengan pasangan pasti Mama akan menemukan solusi terbaik.

Untuk mengatasi dirinya terlibat hal-hal negatif seperti tawuran, itu beberapa hal yang bisa Mama lakukan ya.

Mama harus mulai waspada karena intensitas pertemuan dengan si Anak tidak terjadi selama 24 jam. Mereka pun bisa lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah.

Jadi, Mama harus punya beragam cara agar sebisa mungkin menghindari anak dari perilaku negatif.

Semangat ya, Ma!

The Latest