Setelah melewati pengecekan oleh dokter melalui diskusi dan pemeriksaan fisik, anak yang didagnosis BDP akan mendapat pengobatan utama yakni dengan mengikuti psikoterapi.
Dokter juga akan menganjurkan obat-obatan serta perawatan di rumah sakit sesuai dengan kondisi dan keselamatan pasien jika diperlukan, seperti misalnya memiliki kecenderungan melukai diri sendiri atau bunuh diri.
Berikut beberapa bentuk terapi psikologi untuk mengatasi BPD, diantaranya:
Terapi ini memfokuskan pada cara berpikir sebelum bereaksi. Sehingga terapi ini akan membantu anak mama yang mengalami BPD untuk mengenali perasaan dan pikirannya sendiri dengan menciptakan perspektif alternatif dari situasi yang sedang dihadapi.
Terapi selanjutnya akan membantu anak mama pengidap BDP untuk mengenali kebutuhan yang tidak terpenuhi pada periode awal hidupnya yang dapat memicu pola perilaku hidup negatif. Terapi ini juga memfokuskan pada usaha pemenuhan kebutuhan tersebut melalui cara sehat agar terbangun pola perilaku hidup yang positif. Terapi ini jenis ini dapat dilakukan secara individu maupun grup konsultasi.
Jika ingin menggunakan terapi kelompok bersama anggota keluarga, teman, pasangan, atau pengasuh sebagai bagian dari kelompok terapi, mungkin terapi jenis ini bisa menjadi alternatif. Berlangsung selama sekitar 20 minggu, terapi ini biasanya digunakan sebagai terapi tambahan bersama psikoterapi BDP lainnya.
Jika emosi anak mama terlalu berlebih, terapi DBT bisa dijadikan pilihan karena terapi jenis ini akan membantu mengatur emosi, mentolerasi tekanan jiwa, dan memperbaiki hubungan sosial. Sama seperti terapi Schema-Focused, terapi DBT juga bisa dilakukan individu maupun grup konsultasi bersama seorang terapis.
Agar tekanan emosional anak pengidap BDP menjadi lebih masuk akal, umumnya terapi ini menjadi pilihan yang tepat. Pendekatan terapi ini dilakukan dengan mempertimbangkan perasaan sebagai konteks interpersonal dan dipadukan bersama pengobatan, terapi kelompok, penyuluhan pada keluarga, serta perorangan.
Terapi psikodinamis akan membantu memahami emosi dan kesulitan yang dialami dalam mengembangkan hubungan interpersonal. Terapi ini nantinya akan melihat pada hubungan yang terbangun antara anak mama dengan terapis dalam memahami masalahnya. Selanjutnya, pengetahuan yang didapatkan akan diterapkan ke dalam situasi yang dialaminya pada saat ini.