Dilansir dari Krav Maga Institute, ada beberapa alasan pro dan kontra seputar apakah perlu seorang anak belajar bela diri. Simak pro dan kontranya berikut ini:
Pro:
Belajar bela diri dapat mengajarkan anak-anak untuk menghindari situasi berbahaya. Anak perlu menyadari ada bahaya yang mengintai di dunia, dan ia perlu tahu apa yang harus dilakukan jika didekati oleh orang asing.
Selain itu, belajar bela diri dapat membangun kepercayaan diri, karena memberi anak keterampilan yang dibutuhkan untuk membela diri. Ketika memiliki pengetahuan praktis dan keterampilan bela diri, seorang anak akan merasa lebih percaya diri untuk membela dirinya sendiri.
Belajar bela diri juga akan diingat anak sepanjang hidup. Semakin dini seorang anak belajar bela diri, semakin besar kemungkinan itu akan berubah menjadi naluri.
Kontra:
Namun, belajar bela diri bisa membuat anak berada di dalam rasa aman yang palsu. Sementara bela diri memang mengajarkan anak untuk membela diri, beberapa anak mungkin melebih-lebihkan kekuatannya sendiri dan membawa diri ke dalam situasi berbahaya.
Membiarkan anak-anak percaya bahwa ia tidak tersentuh, bisa berbahaya karena ia hanya tahu beberapa gerakan dan teknik bela diri.
Ini juga bisa mengajari anak-anak untuk melakukan kekerasan dengan anak-anak lain. Gerakan defensif yang dipelajari seorang anak bisa mudah berubah menjadi gerakan ofensif.
Mengajarkan bela diri bersamaan dengan nilai-nilai moral, dapat menjauhkan anak dari masalah di atas. Maka penting bagi orangtua untuk tetap mengajarkan anak kapan bela diri boleh digunakan. Seperti pada saat kondisi di mana anak sudah terpojokkan dan tidak bisa mendapatkan pertolongan dari orang dewasa.
Lalu apa saja gerakan dasar bela diri yang perlu diketahui anak?