Dari penjelasan tentang god complex dan narsistik di atas, kedua kondisi mental tersebut terlihat mirip ya, Ma? Namun, god complex bukanlah narsistik.
Dilansir dari laman mindbodygreen.com, god complex bukanlah kondisi yang dapat didiagnosis sebagai gangguan. God complex tidak ada di dalam DSM-5, tapi narsistik ada.
Anak yang didiagnosis narsistik hampir pasti akan menunjukkan beberapa tanda god complex. Namun, anak dengan god complex belum tentu mendapatkan diagnosis narsistik.
God complex juga bisa menyertai penyakit mental lain yang melibatkan mania, seperti gangguan bipolar. Ketika berada dalam episode manik (fase peningkatkan mood secara intens), sebagian orang bisa menunjukkan beberapa tanda god complex, Ma.
Agar lebih paham perbedaannya, yuk kita perhatikan tanda-tanda god complex dan narsistik, Ma. Berikut ini adalah tanda-tanda umum god complex menurut seorang pekerja sosial klinis berlisensi De-Andrea Blaylock-Johnson, LCSW yang dilansir dari laman mindbodygreen.com.
- Menilai diri sendiri terlalu tinggi dari yang sebenarnya dan menganggap dirinya superior
- Manipulatif, salah satunya adalah melakukan gaslighting
- Mementingkan diri sendiri dan sulit menerima sudut pandang orang lain
- Kurangnya empati
- Merasa berhak melakukan apa pun tanpa memperhatikan perasaan orang lain
- Merasa tidak pernah salah
- Memiliki kebutuhan yang tinggi untuk dipuji, dikagumi, dan diakui orang lain
- Berperilaku tidak berperasaan atau tidak emosional
- Mengisolasi diri karena berpikir bahwa dirinya lebih baik dari orang lain dan tidak membutuhkan orang lain
- Memiliki hubungan interpersonal yang tidak bertahan lama, biasanya karena teman-teman tidak tahan dengan sikapnya
- Terus-menerus melewati batas
- Kurang bertanggung jawab
Tanda-tanda god complex yang telah disebutkan di atas dimiliki juga oleh gangguan kepribadian narsistik, Ma. Namun, dilansir dari laman emedicinehealth.com, selain yang disebutkan di atas, anak yang didiagnosisi narsistik pun bisa menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut.
- Merasa iri terhadap orang lain yang terlihat lebih baik darinya dan orang lain juga iri padanya
- Tidak melihat mata lawan bicara
- Membangun hubungan interpersonal yang dangkal berdasarkan latar belakang atau "manfaat" orang tersebut baginya
- Mengalami separation anxiety atau kecemasan perpisahan
- Memiliki ekspektasi yang tinggi dan tidak masuk akal terhadap orang lain
- Berperilaku antisosial, seperti berkelahi atau mencuri mainan temannya
- Mundur dari atau menyangkal kenyataan yang mengancam penilaiannya yang muluk terhadap diri sendiri
- Rasa identitas diri tidak stabil, rasa diri sering kali rapuh
- Narsistik juga merupakan faktor risiko yang signifikan untuk upaya bunuh diri
Itulah penjelasan mengenai god complex vs narsistik pada anak, Ma. Intinya, god complex bukanlah narsistik. Keduanya hanya mirip dan berkaitan. Keduanya juga sama-sama buruk bagi penderitanya sendiri dan sekitarnya. Jika anak mama menunjukkan tanda-tanda god complex ataupun narsistik, sebaiknya segera konsultasikan ke psikolog ya, Ma.