5 Hal Penting yang Bisa Dipetik dari Serial Animasi 'We Bare Bears'

Kadang melihat hal yang berbeda seolah menjadi aneh, dalam kartun ini tokoh utamanya yaitu tiga beruang saja sudah berbeda. Dengan menonton bersama sang Anak di rumah, Mama bisa mengenalkan kisah persahabatan yang berawal dari perbedaan.

Jika kita bedah, Grizz adalah beruang Grizzly (beruang coklat) yang banyak hidup di Amerika Utara. Kemudian, Ice Bear adalah beruang es atau beruang kutub (polar bear) berasal dari benua Artik. Terakhir ada Panda yang merupakan beruang dari China, Asia.

"Tiga beruang ini berusaha untuk berbaur meski berbeda jenis dengan mayoritas lingkungan mereka, yaitu manusia. Saya ingin serial ini mengingatkan kita tentang pentingnya penerimaan, toleransi, dan saling menghargai," ujar Daniel Chong dalam wawancara khusus pada Rabu, (19/8/2020).

Diungkapkan Daniel Chong dengan beberapa media, kepribadian yang diberikan kepada tiga beruang dalam We Bare Bear ini terinspirasi dari komik web miliknya. Namun, ia menambahkan hal khusus ketika meluncur dalam bentuk animasi.

"Grizzly seperti sesosok pemimpin atau anak sulung, ia punya karakter terbuka, suka berinteraksi dan selalu membimbing beruang lain. Panda memiliki karakter yang tidak terlalu ingin menonjol, disisi lain ia juga sensitif dan manis. Sementara Ice Bear memiliki dunia khas dirinya dan unik," jelasnya.

Dalam satu episode We Bare Bears, ada momen ketiga beruang ditangkap dan dikurung dalam kandang. Ini salah satu momen dan adegan cukup sedih dalam serial ini.

Grizz saat itu harus tinggal di penangkaran. Sementara Panda dan Ice Bear harus dipulangkan ke tempat asal mereka masing-masing. Ternyata jika diperlihatkan, tidak hanya manusia saja yang tidak suka dirinya di kurung. Karena semua makhluk hidup berhak bebas.

Dalam wawancara dengan SF Gate, Daniel Chong menyebut bahwa anak-anak bisa melihat bagaimana tiga beruang bertahan hidup di masyarakat sebagai minoritas. Hal ini bisa menjadi pesan lebih dalam bahwa gambaran untuk melihat kondisi seperti apa lingkungan yang mereka tinggali.

"Mudah-mudahan, film ini akan menjadi kesempatan bagi anak-anak untuk melihat nilai kesetaraan tentang hal kurang baik yang dihadapi beruang dengan apa yang terjadi di dunia saat ini," jelasnya.

Pertengkaran antar teman dan saudara wajar terjadi untuk hal-hal yang berbeda pendapat. Hal ini juga dialami oleh tiga beruang dalam We Bare Bears. Namun, melalui hal itu ketiga beruang ini selalu memahami karakter satu sama lain.

Tentunya ini adalah sebagai salah satu cara untuk dekat dan kompak. Sebagai tiga beruang yang hidup di lingkungan yang mayoritas manusia, mereka berusaha bertahan hidup dengan berbaur. Daniel Chong dalam twitternya pernah menyebut bahwa kisah We Bare Bears sebagai alegori atau perumpamaan dirinya sebagai minoritas di Amerika Serikat.

"Premis karakter beruang mencoba untuk masuk ke dalam masyarakat yakni manusia, bagi saya ini adalah alegori seperti apa rasanya menjadi minoritas di Amerika," tulis Daniel tahun 2016 lalu.

Sebagai simbol usaha dan kerja keras, Grizz, Ice Bear dan Panda adalah karakter yang berjuang dengan masalahnya masing-masing. Mereka berusaha untuk bisa diterima oleh lingkungan mereka yang dianggap berbeda.

Dalam wawancara dengan SF Gate, Daniel menerangkan kalau ketiga beruang memang lemah sebagai perorangan, tapi mereka kuat sebagai kelompok, meski mereka berbeda. Penutup serial We Bare Bears akan tayang pada 12 September 2020.

"Pada akhirnya menunjukkan bahwa karakter beruang dapat mengatasi hal-hal ini dan menunjukkan seperti apa dunia yang lebih baik. Kita semua mencari harapan, untuk sesuatu yang menggembirakan begitu putus asa ... apakah itu pandemi atau ketidaksetaraan. Film kami berharap untuk menunjukkan sekilas tentang itu," jelasnya.

Film ini juga menceritakan hubungan dan pentingnya keluarga. Sebagai anak yatim piatu, tiga beruang menemukan satu sama lain dan menyadari bahwa mereka lebih kuat ketika bersama.

Itulah tadi hal dan makan penting dari kartun We Bare Bears yang bisa mama terangkan kepada anak. Agenda menonton bersama bisa menjadi ajang Mama dan anak saling dekat. Mama juga bisa membimbing anak untuk interpretasi hal-hal yang lebih dalam dengan tontonan anak.