Dalam dunia pendidikan, nilai sering kali menjadi tolok ukur keberhasilan si Anak.
Mama mungkin merasa bangga saat si Anak berhasil meraih nilai sempurna, seolah nilai tersebut menjadi bukti keberhasilan pola asuh di rumah.
Namun, ada kalanya dorongan untuk mengejar nilai tinggi justru membuat orangtua tanpa sadar mengajarkan hal yang keliru.
Misalnya, membiarkan anak menyontek, mengerjakan tugas tanpa usaha sendiri, atau hanya menekankan bahwa hasil lebih penting daripada proses.
Jika hal ini terus berlanjut, anak bisa tumbuh dengan pemahaman bahwa kejujuran tidak terlalu penting asalkan target tercapai.
Pola asuh seperti ini berpotensi membentuk mentalitas yang mirip dengan perilaku korupsi sejak dini. Anak yang terbiasa menghalalkan segala cara demi nilai berisiko membawa cara pandang ini hingga dewasa.
Oleh karena itu, Mama perlu berhati-hati dalam menanamkan nilai kejujuran sejak awal, bukan hanya berfokus pada pencapaian akademis semata.
Berikut telah Popmama.com rangkum informasi mengenai hati-hati pola asuh yang mengajarkan anak tidak jujur demi nilai!
