Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Freepik/brgfx
Freepik/brgfx

Apakah kalian pernah melihat seekor tikus di sawah yang memakan tanaman padi para petani? Kemudian, tikus itu akan dimangsa oleh ular.

Ular tersebut akan dimakan oleh burung pemangsa. Namun, burung pemangsa, seperti elang, juga dapat memangsa beberapa hewan, seperti ular atau tikus.

Peristiwa makan dan dimakan dalam sebuah ekosistem, baik di sawah, di hutan, dan di laut, membentuk jaring-jaring makanan, di mana energi dan nutrisi mengalir dari suatu organisme ke organisme lainnya.

Jaring-jaring makanan memiliki peran yang besar dalam keseimbangan ekosistem. Jika salah satu bagian dalam jaring-jaring makanan terganggu, maka akan berdampak pada banyak bagian lainnya.

Penasaran mengenai hubungan jaring-jaring makanan dengan ekosistem? Apa yang akan terjadi jika jaring-jaring makanan terganggu?

Untuk mengetahuinya, berikut ini Popmama.com mengulas mengenai hubungan jaring-jaring makanan dan ekosistem dalam beberapa poin.

1. Apa yang dimaksud dengan jaring-jaring makanan?

www.mikirbae.com

Dalam sebuah ekosistem terdapat banyak hewan dan tumbuhan yang hidup saling berdampingan. Mereka terhubung dan bergantung karena mereka saling memakan satu sama lain.

Dalam sebuah ekosistem, semuanya bisa jadi lebih kompleks. Satu hewan tidak hanya dimakan oleh satu hewan lain. Banyak garis yang saling terhubung. Inilah yang disebut jaring-jaring makanan.

2. Contoh jaring-jaring makanan

www.mikirbae.com

Jaring-jaring makanan berbeda dengan rantai makanan. Komponen organisme dalam jaring-jaring makanan lebih kompleks.

Contoh jaring-jaring makanan:

  • Tumbuhan (produsen): Pohon dan tumbuhan lainnya adalah produsen dalam jaring-jaring makanan. Mereka membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis.
  • Belalang, kupu-kupu, kelinci (konsumen primer): Mereka adalah hewan yang mengkonsumsi rerumputan dan tanaman.
  • Tikus dan katak (konsumen sekunder): Mereka adalah hewan yang memangsa belalang dan kupu-kupu. Selain itu, tikus juga dapat mengkonsumsi tanaman padi, buah-buahan, dan sayuran yang ditanam di persawahan.
  • Ular dan serigala (konsumen tersier): Mereka adalah hewan yang memangsa tikus, katak, dan kelinci.
  • Elang (pemangsa): Elang adalah predator puncak dalam ekosistem yang memangsa ular dan serigala

Jaring-jaring makanan yang telah dijelaskan di atas berbeda dengan rantai makanan. Rantai makanan menunjukkan aliran energi dan nutrisi dalam suatu ekosistem dengan garis lurus yang sederhana, hubungan antar organisme tidak kompleks,

Contoh rantai makanan: rumput -> kelinci -> ular -> elang

3. Hubungan jaring-jaring makanan dan ekosistem

Freepik/brgfx

Setiap organisme atau makhluk hidup memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan populasi organisme lain. Untuk itu, berbagai spesies dalam suatu ekosistem saling terhubung melalui pola makan-memakan. 

Ketika salah satu spesies mengalami peningkatan atau penurunan populasi, dapat memengaruhi organisme lain dalam jaring-jaring makanan, seperti meningkatnya persaingan dan berkurangnya nutrisi dari makhluk hidup lain.

4. Jika jaring-jaring makanan terganggu

Youtube.com/ R Nurkhamdani

Jika jaring-jaring makanan dalam suatu ekosistem terganggu, ini dapat memiliki dampak besar pada keseimbangan dan keberlanjutan ekosistem tersebut.

Gangguan dalam jaring-jaring makanan bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti perubahan lingkungan, aktivitas manusia, atau perubahan dalam populasi organisme tertentu.

Misalkan ular, sebagai konsumen tersier menghilang, maka populasi kelinci dan tikus akan mengalami ledakan atau perkembangan yang tidak terkendali. 

Hal ini dapat mengakibatkan penurunan populasi tumbuhan yang dimakan oleh mangsa tersebut dan akan mengganggu keseimbangan ekosistem secara keseluruhan.

5. Menjaga agar jaring-jaring makanan tidak terganggu

Freepik

Menjaga jaring-jaring makanan adalah kunci untuk menjaga keseimbangan dan keberlanjutan ekosistem. 

Langkah-langkah untuk menjaga agar jaring-jaring makanan tidak terganggu:

  • Lindungi habitat alam

Pelestarian habitat alam yang beragam penting untuk menjaga populasi berbagai organisme dalam ekosistem. Ini termasuk menjaga hutan, lahan basah, dan ekosistem lainnya yang menjadi tempat tinggal bagi banyak spesies.

  • Larangan perburuan berlebihan

Mengatur perburuan dan penangkapan ikan secara berkelanjutan sangat penting. Memastikan bahwa populasi hewan yang diambil sebagai sumber makanan tetap stabil dan tidak terancam punah.

  • Pengurangan pencemaran lingkungan

Pencemaran lingkungan, terutama polusi air dan udara, dapat merusak ekosistem dan mengganggu organisme dalam jaring-jaring makanan. Mengurangi penggunaan bahan kimia beracun dan meminimalkan sampah plastik adalah langkah penting.

  • Pengurangan penggundulan hutan

Penggundulan hutan menghancurkan habitat dan tempat berlindung bagi banyak organisme. Mengurangi deforestasi dan melakukan reboisasi (penanaman kembali pohon) sangatlah penting.

  • Pengurangan penggunaan pestisida

Penggunaan pestisida yang berlebihan dapat merusak populasi serangga dan organisme lain dalam jaring-jaring makanan. Menggunakan metode pertanian organik dan berkelanjutan dapat membantu menjaga keseimbangan.

  • Perlindungan spesies terancam

Perlindungan spesies yang terancam punah, terutama pemangsa puncak dan spesies yang memiliki peran penting dalam jaring-jaring makanan, adalah langkah penting dalam menjaga keseimbangan.

Pengetahuan tentang jaring-jaring makanan dapat meningkatkan kepedulian anak untuk mengelola sumber daya alam.

Anak-anak akan mengetahui bahwa perburuan secara berlebihan atau perubahan lingkungan memberikan dampak terhadap populasi organisme dan ekosistem.

Editorial Team