Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Kostum 17 Agustus untuk anak laki-laki
Youtube.com/Tiyas Unieqpernik florist, Youtube.com/Ono Karya

Merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia nggak lengkap rasanya tanpa karnaval kostum yang seru dan kreatif.

Salah satu cara seru untuk ikut memeriahkan 17 Agustus adalah dengan membuat kostum unik dari bahan daur ulang.

Selain hemat dan ramah lingkungan, ide ini juga bisa mengasah kreativitas anak dan orangtua. Dari kardus bekas, koran, hingga kantong plastik, semua bisa disulap menjadi kostum menarik bertema kemerdekaan.

Kali ini Popmama.com akan bagikan beberapa ide kostum 17 Agustus anak laki-laki dari bahan daur ulang. Disimak ya, Ma!

1. Kostum koboi karnaval 17 Agustus

Youtube.com/Handmade by Ummi

Kostum koboi ini bisa dibuat sendiri di rumah dengan bahan sederhana seperti kardus bekas untuk rompi, dan benang wol merah untuk tali topi serta hiasan rompi.

Topinya bisa dibuat dari karton atau kardus tebal yang dibentuk bundar, lalu dihias dengan pita merah agar lebih meriah.

Kostum ini tidak hanya hemat biaya tapi juga bisa jadi aktivitas kreatif bersama anak. Anak-anak akan senang karena bisa tampil unik sambil merayakan Hari Kemerdekaan dengan gaya yang berbeda.

2. Kostum jas tema merah putih

Youtube.com/Handmade by Ummi

Kalau mau kostum 17 Agustus yang hemat tapi tetap standout, jas dari kantong kresek ini bisa jadi pilihan.

Dibuat dari kresek merah dan putih, kostum ini tampil simpel tapi penuh makna. Warnanya mencerminkan semangat kemerdekaan, dan desainnya mirip jas formal yang bikin anak makin keren di lomba karnaval

Cocok abnegt buat Mama yang mau DIY bareng si Kecil dengan bahan mudah ditemukan dan tentunya murah.

3. Kostum karnaval dari kardus

Youtube.com/Handmade by Ummi

Kardus bekas bisa disulap jadi baju zirah keren ala prajurit zaman dulu lho, Ma.

Dengan desain yang tegas dan penuh detail, kostum ini bikin si Kecil tampil gagah saat karnaval 17 Agustus.

Selain mudah dibuat, kostum ini juga mengasah kreativitas anak dan orang tua. Tinggal gunting, bentuk, dan rekatkan kardus, jadilah kostum heroik yang siap memeriahkan Hari Kemerdekaan.

4. Kostum baju adat Dayak dari barang bekas

Youtube.com/Handmade by Ummi

Kostum adat Dayak ini dibuat dari kantong kresek, kardus bekas, dan kertas emas. Dihias dengan pita satin atau tali rafia, serta kancing baju.

Dirangkai menggunakan lem tembak, jarum, dan benang jahit. Selain mengenalkan budaya, kostum ini juga mengajarkan anak peduli lingkungan lewat daur ulang.

5. Kostum baju pangeran tema merah putih

Youtube.com/HID CHANNEL

Kostum ini memadukan nuansa elegan dan nasionalis. Terbuat dari kantong kresek warna merah dan putih, dengan detail rompi, jubah, dan ruffle di bagian dada yang membuat tampilan seperti pangeran bangsawan.

Mahkota dari karton emas dan hiasan manik-manik jadi pelengkap yang memperkuat kesan megah namun tetap ramah lingkungan.

Bisa jadi pilihan kostum untuk anak laki-laki yang ingin tampil mencolok dan bangga bawa tema kemerdekaan.

6. Kostum keren yang dipadukan dengan sayap dari kertas selofan

Youtube.com/Tiyas Unieqpernik florist

Kostum ini memadukan baju khas Jawa dengan sayap hitam dari kertas selofan, menciptakan tampilan pendekar keren bertema kemerdekaan.

Sayap dibuat dari tusuk lidi yang dibungkus selofan, sehingga nyaman dikenakan anak. Tambahan ikat kepala batik atau sabuk merah putih bisa memperkuat kesan pejuang cilik.

Nah, kostum ini cocok untuk anak yang ingin tampil gagah dan berbeda saat karnaval 17-an, Ma.

7. Kostum pangeran dari koran bekas

Youtube.com/Ono Karya

Kostum ini terbuat dari kombinasi koran bekas dan plastik kresek, cocok untuk tema karnaval atau fashion show daur ulang.

Bagian jubah bisa dibentuk dari lembaran koran yang dilipat dan ditempel membentuk pola elegan, sementara bagian dalam atau rompi dibuat dari kresek.

Tambahan mahkota dari kardus bekas akan melengkapi tampilan pangeran kecil yang unik dan ramah lingkungan.

Itulah beberapa ide kostum 17 Agustus anak laki-laki dari bahan daur ulang. Semoga bisa jadi inspirasi Mama, ya!

Editorial Team