Ledakan galaksi umumnya disebut Supernova. Peristiwa tersebut dapat menyemburkan pancaran radiasi, yang mampu menerangi alam semesta untuk beberapa tahun cahaya. Ledakan supernova merupakan akhir riwayat suatu bintang. Hal ini ditandai oleh perubahan yang terjadi pada inti dari bintang masif.
Berdasarkan buku Potensi Penyebab & Dampak Dukhan, yang ditulis oleh Adhitya Dwipayana Raspati. Ledakan bintang di galaksi disebut supernova, yang disebabkan oleh keruntuhan inti gravitasi. Bintang tersebut akan melepaskan energi yang setara dengan energi matahari.
Supernova mampu meruntuhkan sebagian besar material bintang, dengan kecepatan 10.000-30.000 km/detik. Ledakan ini melepaskan gelombang kejut yang dapat memusnahkan medium antar bintang. Serta menyapu sisa supernova berupa cangkang gas dan debu yang mengambang.
Supernova berlangsung sekitar 50 tahun sekali. Ledakan supernova bisa mengeluarkan semburan radiasi gamma dan partikel energi tinggi dan bersifat merusak. Berikut adalah proses terjadinya supernova, mengutip dari buku Pintar Ruang Angkasa yang ditulis oleh Jumanta:
Pembengkakan:
Tahapan terbentuknya supernova diawali dengan proses pembengkakan. Pada kondisi ini bintang mengirimkan inti helium ke permukaan dan berubah seperti bola raksasa berwarna merah. Sementara itu bagian dalam inti bintang mengalami penyusutan.
Inti Besi:
Inti bintang terdorong ke permukaan akibat lapisan adanya pembengkakan lapisan luar. Dengan begitu bagian inti bintang akan hilang. Sehingga yang tertinggal hanya berupa unsur besi. Kemudian, tidak butuh waktu lama, bintang mulai memasuki tahap akhir dari kehancurannya.
Peledakan:
Pada tahap ini bintang akan meledak dan menyebarkan gelombang kejut. Gelombang tersebut dapat mengenai material yang terdapat di lapisan luar bintang. Suhu inti bintang dalam proses peledakan dapat mencapai 100 miliar derajat celcius.
Pelontaran:
Fase pelontaran terjadi akibat adanya gelombang kejut yang ditimbulkan ketika bintang mengalami peledakan. Oleh karena itu, material-material bintang akan terlontar ke ruang angkasa. Material tersebut tersusun dari elemen yang lebih berat dari helium, serta merupakan pembentuk generasi bintang yang lebih muda. Fase ini dapat disebut juga sebagai fase nukleosintesa.
Itulah informasi seputar ilmuan temukan ledakan besar pada galaksi dekat Bimasakti. Semoga informasi tersebut dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan serta minat dalam mempelajari hal-hal tentang luar angkasa ya!