Apa Saja yang Anak Simpan di Gadgetnya? Ini Jawabannya!

Terlepas dari usia, semua orang pasti akan senang untuk berbagi cerita dengan sahabat baiknya. Tak terkecuali anak mama.

Curhat bersama sahabat mungkin menjadi salah satu hal yang dilakukan oleh anak mama. Aplikasi chatting biasanya ia gunakan sebagai ajang curhat dengan para sahabatnya.

Mungkin, kebanyakan anak merasa malu dan tidak nyaman ketika Mama selalu mengecek smartphone-nya. Jadi, selama masih wajar, biarkan mereka menyimpan privasi mereka ya Ma.

Tidak perlu langsung panik, pantaulah mereka terlebih dahulu. Jika Mama merasa ada suatu kejanggalan, barulah Mama bisa turun tangan untuk mengecek smartphone-nya secara langsung.

Kebanyakan anak masa kini mengalami fase jatuh cinta lebih awal. Biarkanlah mereka berkembang dengan perasaan yang ia rasakan selama masih wajar ya, Ma!

Kalau hanya sekedar chatting dengan "teman dekatnya", tak perlu terlalu Mama pusingkan. Kontrol saja melalui akun media sosial yang ia miliki.

Biasanya di media sosial, Mama bisa memantau siapa saja yang dekat dengannya bahkan yang sering mengomentari post yang ia unggah.

Namun lagi-lagi, ketika Mama rasa ada yang tidak beres dengan sikapnya, jangan segan-segan untuk segera mengecek ponselnya ya, Ma!

Foto selfie konyol mungkin saja lho dilakukan oleh anak mama! Dan mungkin itu salah satu alasan mengapa ia menyembunyikan smartphone-nya dari Mama.

Jadi jangan langsung berprasangkan buruk ya Ma, selama Mama rasa perilaku anak tidak menyimpang dan masih dalam kontrol yang baik maka biarkan saja ia bebas berekpresi di dunia maya.

Lagipula, Mama masih bisa kok mengecek foto yang ia unggah di akun media sosial pribadinya. Stay calm!

Selain aplikasi chatting, biasanya anak mama yang beranjak dewasa juga seringkali menyembunyikan akun media sosialnya dari Mama.

Salah satu alasannya mungkin karena ia tidak mau Mama mengetahui komentar yang ia lontarkan dengan teman sebayanya di Instagram. Ataupun takut kalau Mama juga ikut mengomentari postingannya.

Sebenarnya Mama tak perlu mengeceknya melalui akun media sosial pribadinya kok, Mama cukup mengeceknya dari akun Instagram Mama jika diperlukan.

Mungkin ini yang menjadi salah satu ketakutan Mama, bukan? Situs terlarang yang mudah sekali di akses memungkinkan anak untuk membukanya, apalagi jika ia dipengaruhi oleh lingkungan yang tidak baik.

Nah, untuk mencegah hal tersebut terjadi, sering-seringlah memberikan pesan pada mereka. Tak cukup hanya pesan, Mama juga perlu melakukan tindakan pencegahan seperti mengatur konten mana yang dapat ia lihat dan yang mana yang tidak.

Saat ini ada begitu banyak cara yang dapat Mama lakukan untuk memblokir situs-situs terlarang agar tidak dapat diakses oleh anak mama yang masih dibawah umur.

Wajar saja kok Ma kalau ia menyimpan foto lawan jenis yang ia sukai. Bukan hanya teman sebayanya, ia juga bisa saja menyimpan foto artis idoalanya.

Mungkin ini juga merupakan salah satu hal yang menjadi alasan mengapa mereka menyembunyikan smartphone-nya dari Mama.

Anggap saja itu hanyalah cinta monyet belaka, seiring dengan perkembangannya pasti ia akan mengetahui arti cinta yang sesungguhnya.

Namun bukan berarti Mama membiarkannya begitu saja ya, Mama tetap perlu memberikan pengertian mengenai ketertarikannya dengan lawan jenis dan bagaimana cara menyikapinya.

Yang terakhir mungkin saja terjadi dengan semua anak. Masalah sekolah yang ia hadapi seringkali enggan ia ungkapkan karena takut nantinya Mama akan marah padanya.

Maka dari itu, biasanya anak lebih sering curhat dengan teman melalui aplikasi chatting ataupun melalui akun media sosialnya.

Mengingat umurnya yang masih labil, terkadang ia tidak tahu bagaimana cara menangani suatu masalah dengan bijak.

Nah, itulah tugas Mama, sebagai orangtua sudah seharusnya Mama peka terhadap perkembangan sikap anak. Dengan mengetahuinya lebih dulu, Mama bisa mencegah hal buruk terjadi padanya.

Dari ketujuh kemungkinan tersebut, tidak semua benar terjadi kok, Ma. Ini hanyalah beberapa kemungkinan saja yang dapat terjadi pada anak mama.

Artikel ini bertujuan untuk mengantisipasi hal-hal negatif yang dapat saja terjadi pada anak, apalagi mengingat begitu luasnya kesempatan yang dapat ia lakukan hanya dengan smartphone yang ia gunakan.

Stay positive and safe your kids!