9 Alasan Mengapa Berpikir Abstrak Bermanfaat untuk Remaja

Pemikiran abstrak dapat membantu remaja untuk memecahkan masalah dengan baik

25 Januari 2022

9 Alasan Mengapa Berpikir Abstrak Bermanfaat Remaja
Freepik

Setiap orangtua tentu ingin anaknya dapat tumbuh menjadi anak yang berprestasi. Ada banyak hal yang diasah untuk mencapainya, tergantung dari kepribadian dan bagaimana cara belajar anak.

Salah satu caranya adalah meningkatkan kemampuan anak dalam berpikir abstrak. Berpikir abstrak adalah kemampuan menemukan cara-cara dalam menyelesaikan masalah tanpa hadirnya objek permasalahan secara nyata.

Anak yang berpikir secara abstrak, dituntut untuk berpikir secara simbolik dan imajinatif dalam menyelesaikan masalah. Contoh berpikir abstrak adalah seperti mempertimbangkan banyak kemungkinan dari peristiwa yang terjadi, misalnya dari berbagai sudut pandang orang lain.

Tak hanya itu saja, ada beberapa manfaat lainnya yang bisa anak dapatkan dari berpikir secara abstrak. Berikut Popmama.com telah merangkum sembilan alasan mengapa berpikir abstrak bermanfaat untuk remaja. Yuk simak!

1. Membangun empati pada anak

1. Membangun empati anak
Freepik/Zinkevych

Seperti yang disebutkan sebelumnya, berpikir secara abstrak membuat seorang remaja perlu berimajinasi bahkan memikirkan sudut pandang orang lain.

Ketika anak remaja mulai belajar apa artinya masuk ke posisi orang lain, itu bisa menjadi dorongan yang sangat baik untuk kekuatan berpikir abstraknya. Ia tidak hanya belajar melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain, namun juga membuatnya lebih rendah hati.

Menjadi rendah hati dan empatik adalah salah satu keterampilan sosial-emosional penting yang perlu dipelajari anak-anak di tahun-tahun pembentukannya. Ini juga dapat membantu anak menjadi lebih ramah dalam lingkaran sosial karena kemampuan beradaptasi dan akalnya.

2. Menghasilkan kinerja akademik yang lebih baik

2. Menghasilkan kinerja akademik lebih baik
Freepik/gpointstudio

Berpikir abstrak dapat membantu anak-anak mama belajar dengan lebih baik. Ini membantunya bernalar lebih baik, terutama mata pelajaran seperti matematika, sejarah, dan sains. Di sisi lain, secara teratur mempelajari mata pelajaran tersebut, dapat membantu anak untuk berpikir lebih baik.

Keterampilan penalaran logis ini juga dapat membantu anak-anak memiliki kinerja yang lebih baik dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka di masa depan.

Selain itu, anak dapat mempelajari keterampilan ini sebagai bagian dari disiplin akademis yang  mempersiapkannya untuk menghadapi situasi yang kompleks saat tumbuh dewasa.

Dilansir dari Healthline, terlepas dari aspek akademik sekolah, pemikiran abstrak juga meningkatkan kemampuan dalam mengelola situasi sosial yang rumit selama hari sekolah.

3. Berpikir abstrak memelihara keterampilan kreatif remaja

3. Berpikir abstrak memelihara keterampilan kreatif remaja
Freepik/Pressfoto

Hubungan antara kecerdasan dengan pemikiran abstrak, didasarkan pada bagaimana pemikiran ini dapat memelihara keterampilan imajinatif anak-anak.

Selain membantu kecerdasan emosional dan kompetensi sosial, berpikir abstrak juga membantu anak menjadi lebih ingin tahu dan inovatif.

Inovasi bisa menjadi "bahan" rahasia dalam daya nalar anak yang membuatnya mampu berpikiran unik dan kreatif. Tentunya, ini dapat membantunya untuk menonjol sebagai siswa yang lebih kreatif di sekolah dan kemudian dalam minat lain dalam hidupnya.

Editors' Pick

4. Berpikir abstrak membantu mengembangkan keterampilan pemecahan masalah

4. Berpikir abstrak membantu mengembangkan keterampilan pemecahan masalah
Freepik

Tentu bukan menjadi hal yang mengherankan lagi jika pemikiran abstrak dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah melalui daya nalar yang baik.

Anak remaja dapat belajar untuk memecahkan suatu masalah dengan cara membaginya dalam beberapa bagian. Namun, masalah dan rangkaiannya mungkin tidak selalu mudah dipecahkan untuk remaja.

Sehingga berpikir abstrak dapat membantunya mengatasi masalah dengan mulus, dan pada saat yang sama, membuatnya memahami akan konsekuensi dari masalah tersebut.

Saat memecahkan masalah, anak dapat menggunakan penalarannya untuk meramalkan kemungkinan hasil yang berbeda dari suatu situasi.

5. Mengembangkan pengendalian diri

5. Mengembangkan pengendalian diri
Freepik

Pengendalian diri adalah mata pelajaran yang tidak selalu dapat diajarkan dengan nasihat atau dengan informasi buku teks. Pada anak-anak, terutama remaja, pengendalian diri dapat menjadi kebajikan penting yang membantunya melakukan yang lebih baik dalam hidup.

Ketika remaja menggunakan pemikiran abstrak untuk mencari tahu mengapa hal-hal tertentu baik atau buruk untuknya, ia akhirnya dapat membentuk kebiasaan yang sehat untuk melatih pengendalian dirinya. Namun tentunya hal ini perlu dilakukan bersamaan dengan pemberian masukan dari orangtua ya!

6. Menjauhkan remaja dari pemikiran negatif

6. Menjauhkan remaja dari pemikiran negatif
Freepik

Anak-anak, terutama di masa remaja mereka, mungkin rentan terhadap pemikiran negatif. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan. Misalnya, remaja dapat dipengaruhi oleh media sosial, atau dapat disebabkan oleh perundungan di sekolah.

Memiliki pola pikir negatif dari tahun-tahun pembentukan, dapat secara serius merusak kesehatan mental seorang anak. Sambil memastikan anak mendapat dukungan emosional dari orangtua, Mama juga dapat mendorong pemikiran abstrak pada anak-anak.

Konsep yang muncul dari pemikiran abstrak dapat membantu anak  melihat mengapa ia memiliki pilihan untuk mendapatkan kehidupan yang baik atau bagaimana caranya agar anak dapat membuatnya menjadi lebih baik.

Hal ini juga dapat meningkatkan pandangan umum seorang remaja terhadap kehidupan.

7. Membentuk remaja untuk lebih optimis saat mengambil risiko

7. Membentuk remaja lebih optimis saat mengambil risiko
Freepik/pch.vector

Menjadi terlalu takut untuk mengambil risiko yang diperlukan dapat menjadi hasil dari pola pikir pesimis. Terkadang, seorang remaja menjadi terlalu pesimis karena takut dengan imajinasi yang mungkin merugikannya.

Kekuatan penalaran yang dibentuk oleh pemikiran abstrak, dapat dimanfaatkan dengan lebih baik ketika anak belajar melihat risiko mana yang diperlukan, karena anak dapat membayangkan solusi atau hasil yang baik.

Plus, remaja mungkin juga mengetahui risiko mana yang tidak akan bermanfaat baginya dan, karenanya, harus dihindari.

8. Mendorong pemikiran mandiri

8. Mendorong pemikiran mandiri
Freepik/Senivpetro

Salah satu manfaat daya nalar kreatif yang dihasilkan oleh pemikiran abstrak pada anak adalah, kemampuannya untuk berpikir dan memutuskan sendiri. Baik itu dalam kasus sekolah, pergaulan, keluarga, dll.

Ketika remaja belajar untuk berpikir secara aktif, ia menggunakan pemikiran dan penalaran abstraknya. Yang pada gilirannya, akan membuat anak menjadi lebih mandiri.

Kemandirian dalam berpikir ini tentu memiliki peran yang sangat penting. Terutama pada saat situasi yang lebih kompleks, seperti ketika anak sudah beranjak dewasa.

9. Menanamkan rasa diri yang kuat

9. Menanamkan rasa diri kuat
Freepik

Membentuk rasa diri yang kuat adalah proses yang bisa memakan waktu bertahun-tahun. Namun, seorang remaja dapat mulai mengembangkan citra dirinya sejak memasuki dunia simbolik atau mulai belajar bahasa.

Proses ini dapat dipengaruhi oleh pemikiran mandiri, optimisme, dan tekad untuk memecahkan masalah. Namun perlu diingat kembali bahwa nilai-nilai ini dibentuk dengan menggunakan daya nalar yang dipicu oleh pemikiran abstrak.

Sehingga, pemikiran abstrak secara tak langsung menanamkan rasa kekuatan dan kendali pribadi pada anak, yang membantu mereka berfungsi lebih baik dalam hidup dan menjadi lebih bahagia.

Itulah 9 manfaat berpikir abstrak pada remaja yang derlu diketahui. Meski memiliki banyak manfaat, para ahli tetap menyarankan untuk menggunakannya bersamaan dengan pemikiran konkret. Cara ini memastikan anak memiliki kinerja yang lebih baik di masa remaja dan dewasanya. 

Semoga informasinya bermanfaat ya Ma!

Baca juga:

The Latest