5 Batasan dalam Pergaulan yang Perlu Remaja Ketahui

Agar memiliki pertemanan yang sehat, remaja harus tahu hal-hal ini ya Ma!

23 Januari 2022

5 Batasan dalam Pergaulan Perlu Remaja Ketahui
Freepik/Zinkevych

Hampir setiap remaja senang bersosialisasi. Inilah yang membuat mereka mudah mendapatkan teman baru, baik itu di sekolah, lingkungan sekitar rumah, hingga di media sosial.

Memiliki lingkaran pertemanan yang baik tentu adalah hal yang menyenangkan bagi remaja, karena mereka bisa bertukar pikiran dan pengalaman dengan orang-orang yang usianya sebaya. 

Di antara banyaknya cara remaja untuk bergaul dengan teman-temannya, akan selalu ada batasan-batasan yang perlu diingat. Batasan tersebut biasanya berkaitan dengan bagaimana cara anak dalam bersosialisasi dengan orang lain.

Untuk mengetahui batasan apa saja yang ditanamkan pada anak, berikut ini Popmama.com telah merangkum lima batasan dalam pergaulan yang perlu remaja ketahui. Yuk simak!

1. Tidak memaksa orang lain untuk melakukan hal yang tak disukainya

1. Tidak memaksa orang lain melakukan hal tak disukainya
Pexels/RODNAE Productions

Hal pertama yang perlu dipahami oleh anak adalah tentang batasan untuk tidak memaksa orang lain. Contoh ini kerap kali terjadi pada anak-anak sebab ketidak pahaman mereka. Memaksa orang lain untuk melakukan sesuatu, dapat menyebabkan rasa tidak nyaman.

Mama dapat mengajarkan pada anak bahwa ia tentu tak suka jika dipaksa oleh orang lain. Maka dari itu, hindarilah sikap tersebut.

Kebiasaan untuk memaksa juga dapat membuat anak remaja mama terlihat sebagai seorang perundung atau pelaku bully, yang akhirnya bisa menimbulkan masalah lebih besar jika tidak ditangani sejak awal.

Jangan sampai tindakan bullying ini terjadi pada anak mama ya!

Editors' Pick

2. Tidak ikut campur dengan urusan pribadi orang lain

2. Tidak ikut campur urusan pribadi orang lain
Pexels/Katerina Holmes

Kedekatan dengan teman-teman sebaya seringkali membuat seorang remaja lupa untuk bersikap sopan. Karena merasa dekat, seringkali membuat mereka cenderung ikut campur, bahkan termasuk hal-hal privasi orang lain.

Hal semacam ini patut diwaspadai oleh orangtua agar anak tidak membawa kebiasaan tersebut hingga dewasa kelak.

Memang baik untuk menunjukkan empati pada sahabat, namun jangan sampai bersikap berlebihan. Membantu sahabat bukan berarti anak harus ikut campur dalam urusan pribadinya lho. Ajari remaja untuk menunjukkan bentuk dukungan dan sebisa mungkin hadir jika temannya membutuhkannya.

3. Sebisa mungkin untuk tidak membahas tentang keuangan diri sendiri dan orang lain

3. Sebisa mungkin tidak membahas tentang keuangan diri sendiri orang lain
Freepik/Jcomp

Tak seperti anak-anak yang masih belum banyak memahami penggunaan uang sebagai alat transaksi, remaja mungkin sudah mengetahui bahwa uang adalah hal penting bagi beberapa orang. Sehingga hindari untuk menjadikan uang sebagai bahan pembicaraan saat bersama teman.

Membicarakan keuangan terkadang menjadi topik yang sangat sensitif, remaja perlu sangat berhati-hati saat membahasnya. Jika memang harus, anak perlu menunjukkan rasa hormat, dengan meminta izin untuk membicarakannya.

Penting juga untuk diingat oleh anak, bahwa uang sebagai urusan personal yang tak perlu dikulik dari orang lain. Termasuk uang yang anak miliki juga tak perlu diketahui oleh orang lain.

4. Tidak menjadikan bentuk fisik, ekonomi, dan status orangtua saat bercanda

4. Tidak menjadikan bentuk fisik, ekonomi, status orangtua saat bercanda
Freepik/Pressfoto

Bukan hal yang mengherankan lagi jika anak remaja gemar bercanda dengan teman-temannya. Bahkan hal sederhana saja bisa menjadi bahan bercanda bagi mereka. Meski demikian, ia harus memahami apa saja hal-hal yang sebaiknya tidak disebutkan pada saat bercanda.

Dalam hal ini, sebagai orangtua, Mama perlu mengajarkan anak untuk tidak membawa-bawa bentuk fisik, ekonomi, dan status orangtua pada saat bercanda. Hal ini menjadi topik sensitif yang bisa menyakiti perasaan satu sama lain.

5. Menghormati aturan dan norma yang ditetapkan

5. Menghormati aturan norma ditetapkan
Freepik

Manusia hidup tentu memiliki aturannya tersendiri dan hal ini bisa berbeda-beda pada setiap orangnya. Tidak hanya aturan, norma pun juga akan menjadi hal penting yang menentukan pergerakan seseorang agar tidak sampai melampaui batas.

Saling menghormati aturan dan norma yang ada tentu menjadi cara terbaik dalam mengajarkan anak remaja mama cara bersikap. Dengan demikian, maka setiap perilakunya tidak akan sampai melampaui batasan-batasan yang ada.

Nah itulah beberapa batasan dalam pergaulan yang perlu remaja ketahui. Mengajarkan anak mengenai batasan-batasan dalam pergaulan tentu memerlukan proses yang tidak instan. Yang terpenting adalah kesabaran dan kerja sama yang baik, agar anak dapat memahami apa maknanya.

Mudah dan efektif, kan Ma!

Baca juga:

The Latest