Gejala dan Penyebab Body Dysmorphic Disorder pada Anak Remaja

Body Dysmorphic Disorder seringkali disalahartikan sebagai kurangnya rasa percaya diri pada remaja

1 Maret 2022

Gejala Penyebab Body Dysmorphic Disorder Anak Remaja
Freepik/user21856044

Memasuki usia remaja, banyak anak yang mulai sadar tentang pentingnya penampilan diri. Hal ini juga bersamaan dengan meningkatkan penggunaan teknologi dan media sosial, yang membuat anak melihat seperti apa "standar kecantikan" yang ditetapkan di masyarakat.

Tak hanya berdampak pada kepercayaan diri dan harga diri anak yang menurun, hal ini juga bisa mengarahkan anak pada gangguan kesehatan mental yang bernama Body Dysmorphic Disorder (BDD) atau gangguan dismorfik tubuh.

Bukan hanya sekadar kehilangan rasa percaya diri, anak yang mengidap BDD ini selalu merasa cemas dengan penampilan fisiknya, bahkan berpikir bahwa tubuhnya memiliki kecacatan tertentu.

Jika anak remaja mama memiliki masalah serupa, penting untuk segera mencari tahu apakah anak memiliki masalah pada kepercayaan diri atau memiliki gangguan kesehatan mental seperti BDD.

Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa gejala dan penyebab Body Dysmorphic Disorder pada anak remaja. Simak informasi selengkapnya di bawah ini:

1. Body dysmorphic disorder membuat seseorang bisa sangat kesal dengan penampilan tubuhnya

1. Body dysmorphic disorder membuat seseorang bisa sangat kesal penampilan tubuhnya
Freepik

Body dysmorphic disorder (BDD) atau gangguan dismorfik tubuh adalah masalah kesehatan mental. Seseorang yang menderita BDD, bisa sangat kesal dengan penampilan tubunhnya sehingga menghalangi kemampuan untuk beraktifitas secara normal.

Siapa saja dengan umur berapa saja bisa terkena BDD. Namun dilansir dari International OCD Foundation, 40 persen penderita BDD adalah laki-laki, dan sekitar 60 persen adalah perempuan. BDD paling sering dimulai sekitar usia 12 atau 13 tahun, dengan dua pertiga mengalami gangguan awal sebelum usia 18 tahun.

Banyak dari kita menganggap diri kita sendiri memiliki kekurangan dalam penampilan. Tetapi seseorang yang menderita BDD, menganggap bahwa kekurangan tersebut adalah "cacat" yang luar biasa.

Ini menyebabkan penderitanya sulit mengendalikan pikiran negatif tentang tubuhnya. Ia bahkan mungkin menghabiskan berjam-jam setiap hari mengkhawatirkan penampilan. Pemikiran tersebut juga bisa menjadi sangat negatif dan gigih, hingga berpikiran tentang bunuh diri di waktu-waktu tertentu.

2. Gejala body dysmorphic disorder yang bisa diperhatikan pada remaja

2. Gejala body dysmorphic disorder bisa diperhatikan remaja
Freepik/Mayakruchankova

Dilansir dari Mayo Clinic, tanda dan gejala gangguan dismorfik tubuh meliputi:

  • Menjadi sangat sibuk dengan kekurangan yang dirasakan dalam penampilan, meski orang lain tidak dapat melihatnya atau tampak kecil
  • Keyakinan yang kuat terhadap kecacatan dalam penampilan, yang membuatnya terlihat jelek atau cacat
  • Keyakinan bahwa orang lain akan memerhatikan penampilannya secara negatif atau mengejek
  • Terlibat dalam perilaku yang ditujukan untuk memperbaiki atau menyembunyikan kekurangan yang sulit untuk ditolak atau dikendalikan, seperti sering memeriksa cermin, atau menggaruk jerawat
  • Mencoba menyembunyikan kekurangan yang dirasakan dengan gaya, riasan, atau pakaian
  • Terus-menerus membandingkan penampilan diri sendiri dengan orang lain
  • Sering mencari kepastian tentang penampilan diri sendiridari orang lain
  • Memiliki kecenderungan perfeksionis
  • Mencari prosedur kosmetik dengan sedikit kepuasan
  • Menghindari situasi sosial

Keasyikan dengan penampilan, pikiran berlebihan, serta perilaku berulang, dapat menjadi hal yang tidak diinginkan, sulit dikendalikan, dan sangat memakan waktu, sehingga dapat menyebabkan tekanan atau masalah besar dalam kehidupan sosial, sekolah, atau area fungsi lainnya.

Remaja dengan BDD mungkin terlalu fokus pada satu atau lebih bagian tubuhnya. Fitur yang difokuskan dapat berubah seiring waktu. Fitur paling umum yang cenderung membuat remaja dengan BDD terpaku meliputi:

  • Wajah, seperti hidung, kulit wajah, kerutan, jerawat dan noda lainnya
  • Rambut, seperti penampilan, penipisan dan kebotakan
  • Penampilan kulit dan vena
  • Ukuran payudara
  • Ukuran otot

Editors' Pick

3. Beberapa faktor yang menyebabkan body dysmorphic disorder pada remaja

3. Beberapa faktor menyebabkan body dysmorphic disorder remaja
Pexels/RODNAE Productions

Seperti banyak gangguan mental lainnya, penyebab pasti BDD tidak jelas. Namun, ada beberapa faktor yang berkontribusi menyebabkan BDD pada anak remaja. Diantaranya sebagai berikut:

  • Predisposisi Genetik
  • Akibat dari intimidasi masa kanak-kanak, ejekan, pelecehan seksual dan trauma
  • Tekanan sosial (penerimaan sosial dan harapan akan "standar kecantikan")
  • Memiliki gangguan kejiwaan lainnya seperti OCD, kecemasan dan depresi
  • Perubahan neurokimia dalam otak
  • Sifat Kepribadian, seperti  perfeksionis

4. Cara dokter untuk mendiagnosis body dysmorphic disorder pada remaja

4. Cara dokter mendiagnosis body dysmorphic disorder remaja
Freepik/DCStudio

Dilansir dari NHS, ketika Mama mencurigai anak menderita BDD, segeralah mengajak anak ke spesialis kesehatan mental, psikolog atau konselor. 

Mereka mungkin akan menanyakan sejumlah pertanyaan tentang gejala anak dan bagaimana pengaruhnya terhadap aktivitasnya sehari-hari. Apakah anak juga ada gejala gangguan kesehatan mental lain seperti gangguan obsesif kompulsif (OCD), kecemasan sosial, depresi, dan gangguan makan

Selain itu, mereka mungkin juga akan bertanya apakah anak mama pernah berpikir untuk menyakiti diri sendiri.

Mencari bantuan untuk BDD bisa sangat sulit bagi orangtua dan anak, tetapi penting untuk diingat bahwa Mama dan anak tidak perlu merasa malu.

Mendapatkan bantuan sangat penting, karena gejala yang anak rasakan mungkin tidak akan hilang tanpa pengobatan dan berisiko bertambah buruk.

5. Perawatan untuk mengatasi body dysmorphic disorder pada anak

5. Perawatan mengatasi body dysmorphic disorder anak
Freepik

Perawatan khusus untuk BDD akan ditentukan oleh penyedia layanan kesehatan. Masih dilansir dari Hopkins Medicine, ada beberapa pertimbangan yang dilakukan untuk menentukan jenis perawatan yang diperkulan. Berikut adalah beberapa pertimbangannya:

  • Luasnya masalah
  • Usia remaja, kesehatan secara keseluruhan, dan riwayat medis
  • Toleransi terhadap obat-obatan, prosedur, atau terapi tertentu
  • Harapan selama proses penyembuhan gangguan
  • Pendapat penyedia layanan kesehatan yang terlibat dalam perawatan anak
  • Pendapat dan preferensi orangtua

Perawatan untuk BDD mungkin termasuk terapi bicara atau obat-obatan. Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah terapi bicara yang paling efektif. Ketika melakukan CBT, anak akan bekerja dengan profesional kesehatan mental untuk menggantikan pola pikir negatif dengan pikiran positif. 

6. Pencegahan body dysmorphic disorder pada remaja yang bisa orangtua lakukan

6. Pencegahan body dysmorphic disorder remaja bisa orangtua lakukan
Pexels/Any Lane

Ketika Mama melihat anak memiliki kepercayaan diri yang rendah, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar mencegah pola pikir tersebut berkembang menjadi BDD. Berikut adalah beberapa tindakan pencegahan yang bisa diterapkan:

  • Mengajarkan anak bagaimana menerima dan mencintai diri sendiri apa adanya
  • Pastika remaja berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
  • Bicarakan hal-hal apa yang ia sukai dari tubuhnya dan ingatkan anak tentang hal tersebut saat ragu, misalnya dengan mengatakan anak memiliki senyum yang indah atau rambut yang menawan.
  • Memberikan pujian pada anak, agar ia berhenti mencari persetujuan dari orang lain
  • Membiasakan mengunggah foto diri yang belum diedit di media sosial.
  • Mengingatkan remaja bahwa model dan selebritas berusaha keras untuk berpenampilan. Diantara mereka mungkin ada yang menggunakan kosmetik berat, operasi plastik, dan alat pengeditan untuk meningkatkan penampilan mereka di film dan di foto
  • Jadikan kepribadian positif lebih sebagai pendorong kepercayaan diri terbesar daripada penampilan
  • Apresiasi kepribadian unik remaja
  • Membiasakan hidup dalam rasa syukur
  • Menemukan bakat terpendam dan pelajari keterampilan baru sepanjang hidup

Nah itulah beberapa informasi seputar gejala dan penyebab Body Dysmorphic Disorder pada remaja. Cara terbaik untuk mencegah BDD menjadi masalah serius adalah dengan menangkap gejalanya lebih awal, karena BDD cenderung memburuk seiring bertambahnya usia.

Ketika Mama merasa anak terlalu khawatir tentang penampilannya dan membutuhkan kepastian terus-menerus, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan. Memastikan anak mendapatkan penanganan medis dan dukungan di rumah, dapat membantu memulihkannya dari BDD serta meningkatkan kepercayaan dirinya

Baca juga:

The Latest