7 Cara Mengasuh Anak Kepribadian Ambivert dengan Penuh Kasih

Anak ambivert dapat merubah kepribadiannya sesuai dengan suasana hatinya

17 April 2022

7 Cara Mengasuh Anak Kepribadian Ambivert Penuh Kasih
Pexels/Any Lane

Mama mungkin sering mendengar introvert dan ekstrovert, terlebih lagi dua hal ini sering dibahas dalam pembicaraan seputar kepribadian seseorang.

Anak yang introvert cenderung suka menyendiri dan pendengar yang baik. Sedangkan anak ekstrovert yang dikenal senang bersosialisasi dan suka berbicara. Namun Mama mungkin merasa jika anak mama memiliki gabungan antara dua kepribadian tersebut.

Jika iya, tandanya anak mama memiliki kepribadian ambivert. Anak yang ambivert memiliki kepribadian yang keseimbangan antara ekstrovert dan introvert.

Anak senang berbicara, namun juga senang mendengarkan. Ia juga tidak ragu berada di situasi sosial yang ramai, namun juga menikmati waktu menyendiri. 

Mengetahui kepribadian anak, dapat memudahkan Mama menyesuaikan pola asuh mana yang paling tepat untuk anak. Untuk membantu Mama, berikut Popmama.com telah merangkum 7 cara mengasuh anak kepribadian ambivert dengan penuh kasih.

Yuk simak!

1. Pahamilah perubahan anak ambivert dalam kehidupan sehari-hari

1. Pahamilah perubahan anak ambivert dalam kehidupan sehari-hari
Freepik

Jika Mama seorang introvert atau ekstrovert yang memiliki anak dengan kepribadian ambivert, Mama akan melihat bahwa ada sisi kepribadian dan temperamen anak yang cocok dengan Mama.

Tetapi di lain waktu, Mama mungkin tidak melihat satu pun sifat Mama yang dimiliki anak.

Cobalah untuk tidak terlalu memikirkan hal ini. Karena anak yang ambivert percaya pada area abu-abu, karena ia hidup di dalamnya hampir sepanjang waktu.

Anak mungkin menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mendapatkan energinya dari dunia dengan cara yang tampak ekstrovert. Atau menghabiskan waktu dengan cara hidup yang introvert. 

Ketika ini terjadi, pastikan Mama siap menghadapi perubahan kehidupan sehari-hari anak untuk mengikutinya.

2. Sering ajak anak untuk berdiksusi

2. Sering ajak anak berdiksusi
Freepik/wayhomestudio

Seorang anak yang ambivert jarang berhasil dengan obrolan ringan. Meski berbasa-basi dan mengobrol ringan terkadang diperlukan, tetapi ia lebih suka mendengar pendapat orang lain dengan baik.

Sehingga, jika Mama memiliki anak ambivert, sering-seringlah mengajaknya berdiskusi. Anak juga sangat senang berbicara tentang apa pun yang benar-benar menarik minatnya, bahkan ia bisa berbicara berjam-jam tentang hal-hal yang disukai.

Anak tidak akan mengemukakan apa pun jika tidak relevan dengan percakapan, karena ia tidak ingin mengemukakan sesuatu yang mungkin dianggap membosankan.

Editors' Pick

3. Tanyakan bagaimana anak ingin beraktifitas

3. Tanyakan bagaimana anak ingin beraktifitas
Freepik/Master1305

Tak seperti anak introvert yang mendapatkan energi dengan menyendiri, atau anak ekstrovert yang mendapatkan energi dari bersosialisasi, anak ambivert cukup sulit ditebak.

Hal ini karena anak yang ambivert mengandalkan tingkat energi dan suasana hatinya untuk mendikte apa yang ingin dilakukan. Sehingga penting bagi Mama untuk menanyakan anak bagaimana ia ingin beraktifitas di hari itu.

Misalnya, ketika anak sedang dalam mode "introvert" ia mungkin terlihat membutuhkan dorongan untuk keluar dan bersosialisasi. Jika ini terjadi, pastikan untuk tidak memaksakan anak beraktifitas ke luar.

Sebaliknya, Mama dapat memberikannya semangat dan berikan beberapa opsi kuat. Tetapi jika anak mengatakan sedang ingin di rumah saja, maka biarkan.

4. Saat berada di depan umum, hindari memberikan perhatian yang terlalu banyak

4. Saat berada depan umum, hindari memberikan perhatian terlalu banyak
Pexels/Cottonbro

Saat Mama berada di depan umum bersama anak ambivert, berikan perhatian yang cukup kepadanya untuk membuatnya merasa aman dan dicintai. Tetapi pastikan agar tak berlebihan ya Ma, karena hal ini mungkin akan membuatnya malu.

Melakukan hal-hal sederhana seperti meletakkan tangan di lutut atau di punggung pada saat anak berdiri, akan membuatnya merasa nyaman tanpa terlalu banyak memberi perhatian. 

5. Memahami kapan harus memberikan anak sedikit ruang

5. Memahami kapan harus memberikan anak sedikit ruang
Pexels/Kampus Production

Anak dengan kepribadian ambivert mungkin sedikit stres saat sibuk, sehingga anak yang terlihat senang mengobrol mungkin tiba-tiba menjadi lebih mengurung diri.

Ketika ini terjadi, pastikan Mama dapat memberikan anak ruang jika ia memintanya. Namun, sebagai bentuk perhatian, Mama dapat menawarkannya bantuan ketika ia meminta.

Ini tak hanya pada saat anak sedang sibuk saja, tetapi ingatlah untuk memahami kapan harus memberikan anak ambivert sedikit ruang, ketika tampaknya ia membutuhkannya. 

6. Hindari melabelkan anak sebagai 'pemalu'

6. Hindari melabelkan anak sebagai 'pemalu'
Pexels/RODNAE Production

Ini adalah salah satu kesalahpahaman yang paling sering dialami anak yang introvert, begitu pula anak yang ambivert.

Ketika Mama melihat anak ambivert berinteraksi dengan orang lain, ia cenderung senang orang lain berbicara memimpin dalam percakapan.

Namun perlu diingat, ini bukan berarti anak mama pemalu. Ia senang mendengarkan orang lain berbicara sehingga dapat belajar lebih banyak tentang orang tersebut dan minat.

7. Sesekali mengajak anak untuk beraktifitas di luar

7. Sesekali mengajak anak beraktifitas luar
Freepik

Gabungan antara kepribadian introvert dan ekstrovert, membuat anak ambivert juga menikmati kesendirian untuk sementara waktu, tetapi ia juga masih mengandalkan manusia lain untuk kebahagiaan dan koneksi.

Setelah beberapa anak menghabiskan waktu di dalam kamarnya saja, Mama bisa mengajak anak untuk melakukan kegiatan di luar, seperti olahraga pagi atau jalan-jalan ke taman. Hal ini untuk mencegah anak mulai merasa kesepian.

Bahkan jika itu hanya jalan-jalan sebentar, anak yang ambivert ingin melihat dan berinteraksi secara fisik dengan orang yang kami cintai, sehingga ia dapat merasakan kembali lingkaran itu.

Nah itulah beberapa cara mengasuh anak kepribadian ambivert dengan penuh kasih. Anak ambivert terkadang lebih bersemangat dan lebih kuat ketika berinteraksi dengan orang-orang. Tapi terkadang ia membutuhkan tinggal di rumah untuk mengisi daya baterainya.

Inilah yang mungkin membuat Mama kewalahan dengan menebak-nebak suasana hati anak. Sehingga solusinya adalah, penting bagi Mama untuk membuka komunikasi yang terbuka dengannya.

Baca juga:

The Latest