Do's & Don'ts saat Mengatasi Anak yang Suka Menunda Belajar

Kebiasaan menunda-nunda ini memiliki banyak dampak negatif pada anak

16 Mei 2022

Do's & Don'ts saat Mengatasi Anak Suka Menunda Belajar
Freepik/photoroyalty

Menunda-nunda adalah kebiasaan yang dihadapi setiap anak di beberapa situasi, terlebih lagi pada saat waktunya belajar atau mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR).

Menunda-nunda memiliki banyak dampak negatif pada anak, termasuk kinerja yang buruk, nilai yang lebih rendah, dan peningkatan stres.

Konsekuensi ini dapat meningkat dengan cepat, yang mengarah ke siklus nilai yang buruk dan kepercayaan diri yang rendah. Tetapi Mama tak perlu khawatir, karena mengatasi hobi anak yang suka menunda bukanlah hal yang mustahil! 

Baik itu PR atau belajar untuk ujian mendatang, ada beberapa cara yang harus dilakukan dan dihindari ketika membantu anak mengatasi masalah hobi menunda-nunda.

Berikut Popmama.com telah merangkum do's & don'ts saat mengatasi anak yang suka menunda belajar. Yuk simak!

1. Membagi tugas menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mudah dikelola

1. Membagi tugas menjadi bagian-bagian lebih kecil mudah dikelola
Freepik/tirachardz

Do's

Pecah tugas yang besar menjadi tugas-tugas yang lebih kecil.

Jika anak mama memiliki banyak tugas dalam satu hari, bantu ia memecahnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang dapat dikerjakan sendiri-sendiri.

Misalnya, ia diminta untuk membaca pelajaran sejarah beberapa bab. Lalu minta anak memecahnya seperti 2 bab setelah pulang sekolah, 1 bab sebelum makan malam, dan 1 bab lagi sebelum tidur.

Ini akan membantu membuat tugas lebih mudah dikelola dan tidak terlalu membebani, sehingga anak dapat memulai.

Don't

Menangani semuanya sekaligus, misalnya dengan membaca 4 bab sebelum tidur

2. Menentukan tujuan atau target penyelesaiannya

2. Menentukan tujuan atau target penyelesaiannya
Unsplash/Estée Janssens

Do's

Pisahkan tugas dan bantu anak menetapkan tujuan tertentu, seperti menyelesaikan sejumlah tugas pada jam atau tanggal tertentu.

Memiliki tujuan untuk dikerjakan, akan memberikan anak jalan yang lebih jelas untuk menyelesaikan sebuah tugas.

Don'ts

Memulai pekerjaan tanpa mengetahui apa tujuannya dan targetnya

Editors' Pick

3. Hindari overthink atau berpikir berlebihan

3. Hindari overthink atau berpikir berlebihan
Freepik/DCStudio

Do's

Overthink atau memiliki pikiran berlebihan tentang suatu tugas dapat membuatnya tampak lebih menakutkan daripada yang sebenarnya.

Ini membuat anak sebenarnya semakin sulit untuk memulai.

Sebelum anak mulai belajar, mintalah ia untuk membicarakan atau menuliskan semua kekhawatirannya tentang pelajaran tersebut. Setelah diungkapkan, bicarakan dengan anak tentang strategi untuk mengatasi setiap kekhawatiran.

Dont's

Menekankan tentang "bagaimana jika" (misalnya, "Bagaimana jika aku mendapat nilai buruk?")

4. Hapus gangguan pada saat anak belajar

4. Hapus gangguan saat anak belajar
Freepik/Wirestock

Do's

Ciptakan ruang di rumah yang hanya digunakan untuk belajar atau menyelesaikan tugas sekolah. Ruang ini harus bebas dari gangguan seperti kekacauan, televisi, ponsel, dan anggota atau aktivitas keluarga lainnya sehingga anak dapat fokus pada tugasnya.

Don'ts

Biarkan gangguan mencuri fokus

5. Tetap konsisten pada jadwal

5. Tetap konsisten jadwal
Freepik

Do's

Buat jadwal yang menyertakan tanggal pengumpulan tugas yang akan datang.

Tulis jadwal ini dengan spidol berwarna cerah untuk membuat tanggal pengumpulan menjadi lebih terfokus. Kemudian Mama dapat membantu anak menjadwalkan kapan waktu untuk mengerjakan tugas dan kapan target selesainya.

Pastikan untuk tetap konsisten pada jadwal ini, agar tidak menumpuk tugas.

Dont's

Hindari berpikir "Aku akan melakukannya nanti"

6. Pastikan anak menggunakan waktu istirahatnya dengan tepat

6. Pastikan anak menggunakan waktu istirahat tepat
Freepik/dikushin

Do's

Pastikan juga anak dapat istirahat ditengah belajar dengan cara yang benar. Hindari memeriksa media sosial atau pesan teks, karena ini dapat mencuri fokus, dengan 10 menit dengan cepat berubah menjadi satu jam.

Sebaliknya, dorong anak untuk menggunakan waktu istirahat belajar selama 5-10 menit untuk meregangkan tubuh atau berjalan-jalan di luar sebelum kembali belajar.

Don'ts

Membiarkan waktu istirahat belajar berubah menjadi jebakan penundaan

7. Bantu meningkatkan motivasi anak

7. Bantu meningkatkan motivasi anak
Freepik/ArthurHidden

Do's

Meski itu tugas dan tanggung jawab anak sebagai pelajar, bukan berarti Mama bisa cuek dan membiarkan anak berjuang sendirian.

Sebaliknya, berikanlah anak pujian atas kerja kerasnya ketika ia mencapai tujuan, seperti memenuhi tenggat waktu atau menyelesaikan sebuah proyek.

Ini dapat mencakup kata-kata motivasi, atau hadiah khusus.

Don'ts

Tidak peduli dengan pencapaian anak

Nah itulah do's & don'ts saat mengatasi anak yang suka menunda belajar. Setelah Mama menerapkan tips di atas namun tidak menunjukkan kemajuan, penting untuk memahami mengapa anak menunda-nunda.

Banyak orangtua yang mungkin merasa bahwa anak malas atau tidak peduli, tetapi biasanya tidak demikian. Penundaan biasanya merupakan tanda dari masalah yang lebih dalam, seperti gangguan belajar.

Baca juga:

The Latest