7 Hal yang Harus Dihindari Saat Membesarkan Anak Praremaja

Memberikan kebebasan pada anak praremaja tetap harus ada batasannya ya, Ma!

17 Mei 2022

7 Hal Harus Dihindari Saat Membesarkan Anak Praremaja
Freepik

Begitu anak-anak bertambah usia menjadi praremaja, ini adalah tantangan yang benar-benar baru bagi orangtua. Praremaja belumlah remaja, tetapi mereka juga sudah bukan anak kecil. Mereka berada di "panggung" khusus di antara keduanya.

Seiring bertambahnya usia anak-anak, tentu saja gaya pengasuhan Mama sebagai orangtua akan berubah. Karena di usia ini anak praremaja perlu berkembang menjadi individu yang lebih dewasa dan bertanggung jawab.

Namun sayangnya, ada beberapa pola asuh yang masih salah saat membesarkan anak praremaja nih. Jangan sampai Mama masih menerapkannya ya.  

Nah kali ini Popmama.com telah merangkum apa saja 7 hal yang harus dihindari saat membesarkan anak praremaja. yuk simak!

1. Biarkan anak belajar mandiri saat mengerjakan PR atau proyek sekolahnya

1. Biarkan anak belajar mandiri saat mengerjakan PR atau proyek sekolahnya
Freepik

Pekerjaan Rumah (PR) dan proyek di Sekolah Dasar (SD) mungkin bisa menyulitkan untuk diselesaikan anak-anak.

Tetapi begitu mereka mencapai Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan tentu saja sebagai praremaja, ia mulai harus bisa melakukan PR-nya secara mandiri.

Kini sudah saatnya bagi Mama untuk duduk, dan hanya tawarkan beberapa bimbingan minimal saat anak menulis atau membuat apa pun yang dibutuhkan untuk tugasnya.

Tidak masalah jika Mama ingin melakukan sesuatu yang berbeda. Biarkan anak melakukan apa yang diinginkan dan mendapatkan nilai sesuai kinerjanya.

2. Hindari selalu membuat pengecualian untuk perilaku buruk praremaja

2. Hindari selalu membuat pengecualian perilaku buruk praremaja
Freepik/Bearfotos

Seorang praremaja yang telah berkembang secara emosional biasanya harus sudah tahu tindakan apa yang benar dan salah, dan bagaimana menunjukkan perilaku yang bisa diterima.

Sejak kecil, Mama mungkin seringkali membuat pengecualian terhadap perilaku buruk anak, dengan mengatakan, "Sally baru berusia 5 tahun".

Namun berbeda halnya bila anak usia berusia prapremaja, ia harus tahu untuk tidak membuat kekacauan di rumah orang lain dan bagaimana cara diam saat makan di luar.

Tidak ada lagi pengecualian untuk praremaja, karena mereka seharusnya tahu lebih baik.

Editors' Pick

3. Mengunggah foto anak tanpa izin

3. Mengunggah foto anak tanpa izin
Freepik

Akan sangat menggemaskan ketika anak-anak masih bayi, balita, dan bahkan taman kanak-kanak. Sehingga banyak orangtua yang mengabadikan pola tingkah anak-anaknya yang menggemaskan dan menunggahnya di media sosial.

Tetapi ketika usianya memasuki praremaja, anak mulai memiliki lebih banyak pendapat tentang dirinya sendiri. Kemandirian itu sangat penting dan sebagai orangtua, Mama harus mengajarkannya.

Tahun-tahun praremaja adalah saat anak canggung dan anak mungkin tidak ingin foto memalukannya dibagikan kepada teman-teman Mama di media sosial.

Sehingga ketika anak berusia praremaja, Mama harus mulai bertanya kepada anak tentang posting media sosial, daripada langsung melakukannya.

4. Membersihkan kekacauan yang anak buat

4. Membersihkan kekacauan anak buat
Freepik/rawpixel.com

Jika Mama belum pernah melakukannya, pertimbangkan untuk meminta anak praremaja mulai belajar membersihkan lingkungan terdekatnya, yang pasti mulai dari kamarnya sendiri.

Jika anak sudah melakukannya, tahun-tahun praremaja adalah saat yang tepat untuk meningkatkan tugas dan tanggung jawabnya.

Mama dapat mulai mengajarkan anak untuk melipat pakaiannya sendiri dan membersihkan meja makan atau dapur yang berantakan, serta menyapu dan mengelap meja.

Di usia ini anak mampu membantu pekerjaan rumah Mama sedikit lebih banyak.

5. Berdebat dengan anak saat itu tidak diperlukan

5. Berdebat anak saat itu tidak diperlukan
Freepik/master1305

Berbeda dengan usia-usia sebelumnya, anak praremaja sudah mampu mengemukakan suaranya dan menggunakannya. Sehingga, bukan rahasia umum lagi bila sangat mudah untuk berdebat dengan anak prarema.

Tetapi sebagai orangtua, Mama tidak bisa berdebat hanya karena merasa memiliki pendapat yang paling benar.

Remaja sudah memiliki pendapat, keinginan, dan kebutuhan. Ia bukan balita, dan Mama harus mengajarinya untuk berdiskusi dengan baik. Jika pertengkaran dimulai, pastikan Mama dapat mengakhirinya.

Berdebat dengan anak berusia 11 tahun tidak sepadan.

6. Berasumsi terhadap perasaan anak

6. Berasumsi terhadap perasaan anak
Pexels/Kampus Production

Sebagai orangtua, tentu Mama selalu berusaha agar anak dapat tumbuh dengan sebaik-baiknya. Tetapi, hal ini juga terkait dengan kemandirian.

Penting untuk diingat bahwa anak-anak memiliki pengalaman dan era kehidupan yang berbeda dengan orangtuanya di masa lalu.

Meski Mama mungkin membandingkan dengan kehidupan di masa lalu, bukan berarti Mama selalu tahu apa yang anak pikiran dan rasakan.

Maka dari itu, begitu anak-anak bertambah besar, penting bagi orangtua perlu mulai lebih banyak mendengarkan dan berhenti berasumsi bahwa kita tahu bagaimana perasaannya dan apa yang dibutuhkannya.

7. Masih memperlakukan praremaja seperti anak kecil

7. Masih memperlakukan praremaja seperti anak kecil
Freepik/Diana.grytsku

Penting bagi orangtua tidak memperlakukan praremaja seperti anak kecil yang bebas bereksplorasi.

Perlu diingat bahwa di usia ini, anak mulai menggunakan media sosial dan memperluas pergaulannya. Tak menutup kemungkinan ia bereksperimen dengan minuman keras, merokok, atau narkoba.

Dilansir dari Child Mind Institute para ahli mengingatkan perilaku ini bahkan dapat terjadi sejak usia sembilan atau sepuluh tahun. Inilah mengapa orangtua harus melihat praremaja dan remajanya secara realistis.

Pastikan untuk melakukan percakapan ini atau menjawab pertanyaan apa pun anak miliki. 

Nah itulah 7 hal yang harus dihindari saat membesarkan anak praremaja. Membesarkan anak praremaja tentu bukan hal yang mudah ya, Ma. Karena di sini orangtua perlu memberikan anak sedikit kemandirian lebih, namun tidak boleh membiarkannya terlalu bebas.

Lantas, cara apa yang Mama lakukan dalam mendidik anak praremaja?

Baca juga:

The Latest