Jumat Agung adalah Makna Kasih Yesus Kristus pada Manusia

Ajarkan pada anak, Yesus mengorbankan diri-Nya mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa manusia

15 April 2022

Jumat Agung adalah Makna Kasih Yesus Kristus Manusia
Freepik/Macrovector

Di Minggu kedua pada bulan April ini menandai dua hari paling suci dan bermakna bagi masyarakat beragama Kristen. Karena pada tanggal 15 April 2022 ini, umat Kristiani merayakan Jumat Agung, yang diikuti oleh Paskah pada 17 April 2022.

Jumat Agung adalah hari penebusan dosa yang sekaligus dikenal dengan 'Good Friday', yang mengingatkan umat Kristen di seluruh dunia saat Yesus Kristus ditangkap di taman Getsemani dan dihukum mati oleh Pontius Pilatus, gubernur provinsi Romawi di Yudea.

Inilah yang perlu diingatkan pada setiap anak bahwa penebusan dosa yang dilakukan Yesus Kristus, juga melambangkan kasih sayang pada manusia.

Berdasarkan Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes, berikut Popmama.com telah merangkum kisah sejarah yang membuat Jumat Agung adalah makna kasih Yesus Kristus pada manusia, di bawah ini!

Yuk ceritakan pada anak!

1. Yesus ditangkap oleh prajurit dan penjaga suruhan orang Yahudi usai berdoa di Taman Getsemani

1. Yesus ditangkap oleh prajurit penjaga suruhan orang Yahudi usai berdoa Taman Getsemani
Freepik/Jcomp

Kisah penyalibannya Yesus mulai terjadi setelah Ia berdoa di Taman Getsemani. Usai berdoa, Yesus ditangkap oleh prajurit dan penjaga suruhan orang Yahudi. Prajurit tersebut datang bersama Yudas menghianati Yesus.

Setelah ditangkap, Yesus diadili dan dijatuhi hukuman mati dengan disalib. Hukuman ini dijatuhkan atas perintah Pontius Pilatus, seorang gubernur Kerajaan Romawi.

Penyaliban ini didasari oleh laporan pemuka agama Yahudi yang mengatakan bahwa Yesus mengaku sebagai Raja orang Yahudi.

2. Para imam-imam kepala Yahudi menggerakkan masyarakat agar Pilatus menyalibkan Yesus

2. Para imam-imam kepala Yahudi menggerakkan masyarakat agar Pilatus menyalibkan Yesus
Freepik/Oatawa

Pilatus sebenarnya tak menemukan kesalahan pada Yesus, ia bahkan tidak dapat menemukan atau menyusun alasan untuk menghukum-Nya. Namun, Pilatus takut pada tuntutan masyarakat, sehingga membiarkan mereka memutuskan nasib Yesus.

Digerakkan oleh imam-imam kepala Yahudi, para masyarakat itu menyatakan, "Salibkan dia!"

Akhirnya penghukuman ini membuat Yesus dicambuk di depan umum, dipukuli, dengan cambuk kulit sebelum penyaliban-Nya. Potongan-potongan kecil besi dan serpihan tulang diikat ke ujung setiap tali kulit, menyebabkan luka sayat yang dalam dan memar yang menyakitkan.

Tak hanya itu, Yesus juga diejek, dipukul kepalanya dengan tongkat dan diludahi.

Sebuah mahkota duri berduri ditempatkan di kepalanya dan Ia ditelanjangi. 

Editors' Pick

3. Yesus disalibkan di bukit Golgota, di antara dua penjahat yang juga sedang dihukum

3. Yesus disalibkan bukit Golgota, antara dua penjahat juga sedang dihukum
Freepik/andrydj

Yesus kemudian dibawa ke Golgota, di mana Ia akan disalibkan. Sebelum mereka memakukan Yesus di kayu salib, campuran cuka, empedu, dan mur dipersembahkan. Minuman ini dikatakan dapat meringankan penderitaan, tetapi Yesus menolak untuk meminumnya.

Kemudian paku seperti pasak ditancapkan di pergelangan tangan dan pergelangan kakinya, mengikatnya ke kayu salib. Yesus juga disalibkan di antara dua penjahat yang dihukum.

Jika anak melihat kayu salib, ia mungkin melihat ada potongan kayu yang tertulis 'INRI'. Ini adalah bentuk ejekan yang jika diartikan dalam Bahasa Indonesia, "Inilah Raja Orang Yahudi."

Pada saat itulah Yesus berkata, "Ya Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."

4. Yesus menyerukan sebuah kalimat kepada Allah

4. Yesus menyerukan sebuah kalimat kepada Allah
Freepik/Starline

Yesus tergantung di kayu salib sampai napas terakhirnya yang menyiksa, suatu periode yang berlangsung sekitar enam jam.

Selama waktu itu, tentara membuang undi untuk pakaian Yesus, sementara orang-orang lewat sambil meneriakkan hinaan dan ejekan.

Dari salib, Yesus berbicara kepada ibu-Nya Maria dan murid-Nya, Yohanes.

Pada jam tiga, Yesus menyerukan sebuah kalimat kepada Allah, "Eli, Eli, lama sabakhtani? (Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?)"

5. Yesus kemudian menyerahkan nyawa-Nya

5. Yesus kemudian menyerahkan nyawa-Nya
Freepik/Ryanbagoez

Setelah kegelapan benar-benar menutupi langit, beberapa saat kemudian, Yesus menyerahkan nyawa-Nya, dengan berkata, "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku."

Dan sesudah berkata demikian, Yesus pun mati di kayu salib.

Injil Matius 27:51-52 mencatat, "Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah; dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang meninggal bangkit."

Sebelum matahari terbenam, Yesus diturunkan oleh Nikodemus dan Yusuf dari Arimatea dan dibaringkan di makam yang ditutup oleh batu besar.

Mengapa Jumat Agung Dimaknai Sebagai Bentuk Kasih Yesus Kristus pada manusia?

Mengapa Jumat Agung Dimaknai Sebagai Bentuk Kasih Yesus Kristus manusia
Freepik/Drawlab19

Setelah membaca rangkaian kisah di atas, kini anak mama dapat memahami mengapa Jumat Agung dianggap menjadi hari yang suci.

Karena pada hari ini, Yesus Kristus menunjukkan kasih-Nya kepada semua orang, dengan memberikan nyawa-Nya setelah menderita akibat dosa manusia.

Inilah yang membuat kisah penyaliban Yesus di kayu salib menunjukkan betapa Ia menyayangi manusia, sekalipun manusia berdosa dan menyakiti-Nya.

Pada hari ini juga umat Kristiani diingatkan pada awal hidup yang baru dan semua dosa mereka dihapuskan.

Nah itulah kisah yang membuat Jumat Agung adalah makna kasih Yesus Kristus pada manusia. Kematian Yesus di kayu salib juga mengajarkan pada setiap anak agar mengasihi sesama manusia dan berani untuk berkorban demi kebenaran.

Selamat hari Jumat Agung ya!

Baca juga:

The Latest