5 Kebiasaan yang Mengajarkan Remaja Kepedulian Antar Sesama

Dari kebiasaan sederhana, Mama dapat mengajarkan anak untuk peduli pada sesama

23 Oktober 2021

5 Kebiasaan Mengajarkan Remaja Kepedulian Antar Sesama
Pexels/Ron Lach

Kepedulian merupakan sebuah sikap yang perlu dimiliki oleh setiap anak. Namun tak dapat dipungkiri bahwa tidak semua remaja secara sadar menggali rasa peduli yang tertanam di dalam dirinya.

Walaupun ini wajar terjadi, karena setiap orang pasti memiliki kadar peduli yang berbeda-beda, sebagai orangtua, Mama tetap bertanggung jawab untuk mengajarkan remaja arti kepedulian antar sesama.

Untuk memunculkan rasa peduli dalam diri anak, ada beberapa kebiasaan sederhana yang dapat Mama terapkan dalam kehidupan sehari-harinya.

Meskipun beberapa kebiasaan ini sepele, mereka dapat mengajarkan remaja banyak makna kepedulian.

Berikut Popmama.com akan membahas beberapa hal baik yang wajib Mama terapkan di rumah agar kepedulian remaja bisa meningkat.

1. Belajar untuk mendengarkan orang lain

1. Belajar mendengarkan orang lain
Freepik

Ketika Mama dan anak sedang mengobrol, penting untuk menunjukkan bahwa Mama mendengarkan anak dengan sepenuh hati, dengan meninggalkan semua barang-barang elektronik dan berfokus pada anak.

Dengan melakukan ini, Mama akan memberikan contoh bahwa anak juga perlu menjadi telinga bagi orang lain. Ini adalah salah satu bentuk kepedulian tinggi yang dapat anak terapkan di rumah atau di sekolah.

Ingatkan anak bahwa pada dasarnya, setiap orang membutuhkan tempat bercerita ketika mengalami masa-masa sulit. Hal tersebut dapat menjadi pengingat anak untuk lebih peduli ke orang lain dengan mendengarkan ceritanya.

Kebiasaan ini bisa membantu anak meningkatkan kepedulian meskipun hanya lewat telinga saja.

Editors' Pick

2. Mengurangi ego dan menunjung tinggi kepentingan bersama

2. Mengurangi ego menunjung tinggi kepentingan bersama
Pexels/August de Richelieu

Bagi orang dewasa saja, bukan hal yang mudah untuk menurunkan ego demi kepentingan bersama. Maka dari itu, Mama dapat mulai membiasakan hal ini pada anak sejak usia remaja.

Ketika ada perbedaan pendapat di anggota keluarga, cobalah mengajak anak untuk mendengarkan kepentingan masing-masing, dan menetapkan mana yang paling terbaik untuk semua pihak.

Walau tak semua keputusan mungkin akan berpihak pada anak, ini dapat mengajarkannya untuk menghapus egonya dan menjunjung tinggi kepentingan bersama dengan tetap memerhatikan diri sendiri.

Mengutamakan ego sendiri di atas kepentingan bersama juga bisa mengakibatkan kerusakan hubungan. Maka itu penting untuk mempraktikkan hal ini di kehidupan sehari-hari, anak pasti akan dengan mudah mengutarakan kepedulian ke orang lain.

3. Mendaftarkan remaja pada komunitas yang bertujuan menolong sesama

3. Mendaftarkan remaja komunitas bertujuan menolong sesama
Freepik/tirachardz

Mendaftarkan remaja pada sebuah komunitas tak hanya mengajarkannya keterampilan sosial, namun ini juga dapat menguatkan rasa peduli yang tertanam dalam dirinya. Misalnya Mama dapat mengajak anak untuk ikut komunitas-komunitas peduli antar sesama. 

Tergabung dalam komunitas yang memiliki bertujuan menolong sesama, juga dapat membangkitkan rasa empati anak.

Mama tak perlu khawatir, karena ada banyak komunitas ataupun program volunteer untuk remaja yang bisa mengasah kepeduliannya, mulai dari komunitas lingkungan rumah, sekolah, atau jangkauan yang lebih besar lagi.

Dengan melakukan ini, nantinya anak akan sering bertemu dengan orang-orang yang membutuhkan bantuan, sehingga bisa memantik rasa pedulinya.

4. Perhatikan kepedulian yang anak lakukan dari hal-hal sepele

4. Perhatikan kepedulian anak lakukan dari hal-hal sepele
Freepik/Pvproduction

Apakah Mama pernah mendengar peribahasa "tujuan besar akan diraih dengan langkah kecil"? peribahasa ini cocok jika diimplementasikan dalam peningkatan rasa peduli di dalam diri seorang remaja.

Agar membangun kepedulian tinggi anak, Mama wajib memerhatikan kebaikan-kebaikan kecil yang anak lakukan terlebih dahulu yang dilakukan di kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika anak membantu adiknya mengerjakan PR atau membantunya merapikan mainan.

Mama dapat menjadikan ini sebagai poin plus untuk anak, sehingga berikan pujian dengan menekanan perilaku apa yang ingin Mama lihat lagi di masa depan. Seperti mengatakan, "Mama senang melihatmu membantu adikmu mengerjakan PR."

Selain itu, dengan mendorong anak untuk melakukan kebaikan dari hal-hal sepele, juga akan mengasah rasa kepeduliannya tanpa harus mengorbankan banyak hal.

5. Mengurangi sikap sombong dengan melihat kelebihan orang lain

5. Mengurangi sikap sombong melihat kelebihan orang lain
Freepik/Pch.vector

Terbiasa memanjakan anak dengan mengabulkannya segala sesuatu yang diinginkan dapat menimbulkan sikap sombong.

Nah, saat anak beranjak remaja, sikap ini menjadi sesuatu yang wajib dihilangkan. Sebab bakal menjadi bumerang untuknya di masa depan.

Selain itu, sikap sombong juga meningkatkan egois dalam diri anak. Jika ini terjadi, cobalah untuk menunjukkan pada anak bagaimana cara menghargai dan mengapresiasi orang lain.

Misalnya dengan mengembangkan rutinitas bertukar kalimat pujian antar anggota keluarga. Hal ini dapat menyadarkan remaja bahwa setiap orang memiliki kelebihannya masing-masing yang membuat mereka unik. Semua kelebihan bersifat setara, tak ada kelebihan yang lebih baik dari satu sama lain.

Nah itulah beberapa kebiasaan yang bisa Mama terapkan di rumah untuk membangun rasa kepedulian pada remaja. Kepedulian ini dapat membuat anak lebih memahami, menghargai, dan terdorong untuk membantu sesama.

Ini tentu akan menjadi kualitas yang baik dari seorang anak, bukan?

Baca  juga:

The Latest