5 Keterampilan untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak

Kecerdasan emosional tak kalah penting dari kecerdasan intelektual lho, Ma!

7 Februari 2022

5 Keterampilan Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak
Freepik/Freepic-diller

Mungkin selama ini Mama lebih mengenal kecerdasan intelektual atau Intelligence Quotients (IQ) yang merupakan kemampuan seseorang dalam menalar, memecahkan masalah, belajar, memahami gagasan, berpikir, dan merencanakan.

Meskipun ini penting bagi seorang anak, kecerdasan emosional atau Emotional Intelligence(EQ) juga tak kalah penting lho! 

Dilansir dari Very Well Mind, kecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang untuk mengenali, mengelola, serta memahami suatu emosi diri sendiri maupun orang lain.

Kecerdasan emosional ini berkaitan dengan banyak hal dalam kehidupan manusia, salah satunya ketika anak akan mengambil keputusan. Inilah mengapa Mama perlu mengasah kecerdasan emosional anak sejak usia muda.

Berikut Popmama.com telah merangkum lima keterampilan untuk eningkatkan kecerdasan emosional anak. Yuk simak keterampilan apa saja yang perlu dilatih!

1. Kesadaran diri (self-awareness)

1. Kesadaran diri (self-awareness)
Pexels/THIS IS ZUN

Kesadaran diri atau self-awareness penting untuk mengetahui dan memahami perasaan diri sendiri. Karena anak perlu memiliki kesadaran tentang emosi yang ia rasakan pada situasi tertentu.

Namun tak hanya sekadar mengenali, pada akhirnya keterampilan ini membuat anak juga dapat menyadari efek dari emosi tersebut terhadap orang lain.

Anak yang dapat mengenali emosinya sendiri juga akan memikirkan tindakan apa yang harus dilakukan dan respon umpan balik apa yang diharapkan dari orang lain.

Selain itu, anak yang memiliki self-awareness cenderung akan lebih terbuka pada informasi baru dan dapat meningkatkan pengetahuannya.

Editors' Pick

2. Kontrol diri (self-regulation)

2. Kontrol diri (self-regulation)
Freepik/Cookie-studio

Tentu anak tidak hanya perlu mengetahui dan memahami emosi yang ia rasakan saja, tetapi ia juga harus tahu cara untuk mengontrol emosi tersebut. 

Keterampilan ini mengajarkan anak untuk mengekspresikan emosinya dengan tepat, bukan dengan memendamnya. Karena emosi yang tidak terkontrol akan menyebabkan suasana semakin panas.

Hal yang sama berlaku jika anak justru memendamnya, karena emosi yang ditumpuk bisa "meledak" di waktu-waktu yang tidak diketahui, dan ini juga bisa membuat situasi menjadi lebih berantakan. 

Singkatnya, kontrol diri mengajarkan anak untuk berpikir dahulu sebelum bertindak.

3. Keterampilan sosial (Social skill)

3. Keterampilan sosial (Social skill)
Freepik/pressfoto

Kecerdasan emosional tidak berarti membuat anak hanya dapat mengatur emosi diri sendirinya, tetapi juga bagaimana berhadapan dengan emosi orang lain yang berbeda.

Kemampuan bersosialisasi penting agar anak dapat membangun hubungan dengan orang lain dan mendapatkan pemahaman tentang kepribadian mereka.

Keterampilan sosial yang dimaksud adalah termasuk keterampilan mendengarkan, komunikasi verbal maupun nonverbal, kepemimpinan, dan komunikasi persuasif.

Dengan memiliki kemampuan sosial tersebut, anak dapat memahami bagaimana cara untuk berhadapan dengan banyak orang yang memiliki beragam kepribadian, dengan cara yang tepat.

4. Kemampuan untuk berempati

4. Kemampuan berempati
Freepik/romeo22

Empati merupakan kemampuan untuk memahami perasaan orang lain. Kemampuan berempati ini menjadi salah satu komponen penting dalam kecerdasan emosional lho!

Hal ini karena seorang anak tidak hanya sekadar mengetahui keadaan emosi orang lain, tetapi anak juga butuh memberikan tanggapan terhadap emosi tersebut. Situasi yang berbeda membuat anak akan memberikan tanggapan yang berbeda.

Anak yang memiliki kemampuan untuk berempati akan cenderung lebih mudah terhubung dengan orang-orang di sekitarnya, karena ia dapat membangun hubungan emosional dengan mereka.

5. Motivasi diri

5. Motivasi diri
Freepik/wayhomestudio

Dari segi ketulusan hati, melakukan sesuatu untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain tentu akan berbeda dibandingkan dengan dorongan secara internal. Anak yang memiliki kecerdasan emosional cenderung memiliki motivasi yang kuat dalam dirinya.

Tujuan anak dalam melakukan suatu tindakan adalah karena ketertarikan untuk memenuhi kebutuhan batin atau internal, bukan untuk dipandang oleh orang lain.

Ketika anak mengembangkan motivasi internal ini, ia cenderung lebih berkomitmen terhadap tindakannya dan tepat dalam mengambil inisiatif.

Nah itulah beberapa keterampilan untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak. Memiliki kecerdasan emosional sangat berdampak positif bagi kehidupan seorang anak, baik itu bagi diri sendiri ataupun untuk keperluan bersosialisasi.

Kecerdasan emosional akan membantunya untuk tetap tenang, bahkan dalam situasi yang mendesak sekalipun. Untuk mendapatkan kecerdasan emosional ini, tentu tidak mudah dan memerlukan proses yang panjang. Sehingga Mama harus terus melatih anak dengan sabar ya!

Baca juga:

The Latest