9 Mitos dan Fakta Seputar Jerawat yang Perlu Remaja Tahu

Kulit yang kotor bisa menyebabkan jerawat, mitos atau fakta Ma?

23 Mei 2021

9 Mitos Fakta Seputar Jerawat Perlu Remaja Tahu
Freepik/Napatcha

Saat memasuki fase pubertas, pada umumnya remaja mengalami permasalahan kulit yaitu jerawat. Hal ini membuat anak mencari berbagai informasi seputar jerawat, baik di internet ataupun bertanya pada teman-temannya yang memiliki masalah serupa.

Dengan begitu banyak informasi yang saling bertentangan di luar sana, penting untuk mengetahui perbedaan antara fakta dan mitos seputar jerawat.

Semakin banyak anak mengetahui fakta tentang jerawat, maka akan membantu perawatan kulitnya lebih optimal.

Genetika, kebiasaan gaya hidup, hormon, obat-obatan tertentu, dan kebersihan pribadi semuanya dapat memengaruhi jerawat, jadi penting untuk mengetahui tindakan apa saja yang sudah benar dan apa yang sebenarnya memengaruhi kulitnya.

Simak mitos dan fakta seputar jerawat yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini!

1. Mitos jerawat 1: Tidak apa-apa memencet jerawat

1. Mitos jerawat 1 Tidak apa-apa memencet jerawat
Freepik/Mayakruchankova

Meski menggoda, memencet jerawat bukanlah ide yang bagus. Memencet jerawat dapat mendorong semua bakteri penyebab jerawat lebih dalam ke pori-pori atau, lebih buruk lagi, menyebarkannya ke pori-pori lain dan menyebabkan lebih banyak jerawat.

Lebih penting lagi, ketika remaja memencet jerawatnya, ia meningkatkan kemungkinan kerusakan kulit akibat bekas luka atau post inflammatory hyperpigmentation (PIH) atau hiperpigmentasi pasca inflamasi.

Yang terbaik adalah menunggu dan membiarkan jerawat sembuh, tetapi ada beberapa hal yang dapat anak mama lakukan untuk membantu mengempeskan jerawat sementara waktu.

Oleskan es batu yang dibungkus dengan kain bersih, pada jerawat untuk mengurangi peradangan.

Kemudian ikuti dengan perawatan yang mengandung benzoyl peroxide untuk membantu membunuh bakterim atau asam salisilat yang membantu melonggarkan sel-sel kulit mati dan mengurangi pembengkakan dan kemerahan.

2. Mitos jerawat 2: Matahari membersihkan jerawat

2. Mitos jerawat 2 Matahari membersihkan jerawat
Freepik

Kalau bicara soal jerawat dan kulit yang rawan berjerawat, matahari bukanlah teman remaja. Mungkin matahari dianggap mampu mengeringkan jerawat, sayangnya matahari justru memberikan kulit coklat atau sengatan matahari ringan yang hanya menyamarkan jerawat.

Sinar matahari dapat membakar kulit, sesuatu yang ingin perlu dihindari saat merawat jerawat.

Dan sinar ultraviolet matahari dapat merusak permukaan kulit, menyebabkan kulit terbakar, melepaskan radikal bebas, dan menghancurkan sel DNA, yang menyebabkan penuaan dini dan kanker kulit.

Dilansir dari proactiv.com, penggunaan kandungan benzoyl peroxide dan asam salisilat untuk melawan jerawat dapat membuat kulit anak lebih rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari.

Jadi, sangat penting untuk menghindari sinar matahari saat anak menggunakan bahan aktif pembasmi jerawat.

Jika anak perlu berada di bawah sinar matahari langsung, kenakan tabir surya berspektrum luas yang bebas minyak dan nonkomedogenik.

3. Mitos jerawat 3: Jerawat terjadi dalam waktu semalam

3. Mitos jerawat 3 Jerawat terjadi dalam waktu semalam
Freepik/coffeekai

Jerawat sepertinya selalu muncul entah dari mana dalam waktu semalam, tetapi sebenarnya bisa memakan waktu berminggu-minggu sebelum muncul di kulit. Jerawat adalah proses rumit yang biasanya merupakan hasil dari empat tahap yang saling terkait:

  • Tahap 1: Sel kulit mati yang berlebihan menyumbat pori-pori
  • Tahap 2: Produksi minyak berlebih (sebum)
  • Tahap 3: Pertumbuhan berlebih dari bakteri P. acnes di pori-pori
  • Tahap 4: Peradangan (pembengkakan) sebagai reaksi terhadap bakteri dan produk sampingannya

Siklus jerawat tidak terjadi dalam semalam. Ini adalah proses lambat yang terjadi selama beberapa minggu, jauh di bawah permukaan dan jauh sebelum jerawat muncul di wajah atau tubuh.

Editors' Pick

4. Mitos jerawat 4: Jerawat bisa disembuhkan

4. Mitos jerawat 4 Jerawat bisa disembuhkan
Freepik

Sayangnya, belum ada obat resmi untuk mengatasi jerawat. Jerawat bersifat kronis dan dapat berlangsung selama beberapa tahun di usia remaja hingga 20 tahun atau lebih pada orang dewasa.

Ini adalah suatu kondisi, yang berarti ini adalah situasi berkelanjutan yang ada pada kulit, dan di bawah permukaannya. Jerawat bisa datang dan pergi pada waktu yang berbeda. Maka jika anak rentan berjerawat, ia harus selalu menjaga perawatan kulit yang konsisten.

Tapi jangan khawatir, tidak semuanya berita buruk. Remaja dapat mengendalikan jerawat dengan pembersihan harian, pengelupasan kulit, dan hidrasi. Ingatlah bahwa mungkin perlu waktu untuk menemukan kombinasi terbaik dari obat-obatan dan produk perawatan kulit yang cocok untuknya.

Selain itu, karena tubuh dan kulit berubah sepanjang hidup tergantung pada banyak faktor, seperti hormon, gaya hidup, kebiasaan, lingkungan, dll. apa yang berhasil untuk anak ketika remaja mungkin tidak berhasil saat ia berusia 30-an.

5. Mitos jerawat 5: Menggunakan obat jerawat totol adalah cara terbaik untuk membersihkan jerawat

5. Mitos jerawat 5 Menggunakan obat jerawat totol adalah cara terbaik membersihkan jerawat
Freepik/Mayakruchankova

Jerawat adalah kondisi mendasar yang menciptakan berbagai jenis jerawat. Jerawat seperti papula dan pustula adalah tahap terakhir dari proses jerawat.

Jadi mengobati jerawat totol pada satu waktu bukanlah cara yang paling efektif untuk diambil, dan tidak akan membantu mencegah terbentuknya jerawat baru.

Seperti semua kebiasaan kebersihan yang baik, anak perlu melakukan pendekatan pencegahan dengan merawat seluruh wajahnya dua kali sehari untuk mencegah munculnya jerawat.

Dengan cara ini, remaja akan mengatasi jerawat yang tidak terlihat, sebaik yang ia bisa.

Meskipun dianggap efektif untuk mengobati jerawat yang terlihat dengan perawatan di tempat, ketahuilah bahwa itu tidak akan mencegah munculnya jerawat di masa mendatang.

6. Mitos jerawat 6: Pori-pori terbuka dan tertutup

6. Mitos jerawat 6 Pori-pori terbuka tertutup
Freepik/Nastyaofly

Dilansir dari INSIDER, menguapkan wajah, berolahraga, atau menggunakan masker wajah tertentu tidak akan "membuka pori-pori wajah" atau "membiarkannya bernapas". Pori-pori tidak membuka dan menutup seperti mulut, tapi bisa melebar (atau meregang).

Seringkali ada kebingungan yang berasal dari kesalahpahaman tentang apa sebenarnya pori-pori itu. Pori-pori adalah bukaan menonjol pada kulit yang mengandung folikel rambut dan kelenjar sebaceous di bawahnya.

Kelenjar sebasea berperan untuk memproduksi minyak yang disebut "sebum" untuk melumasi kulit. Namun terkadang kelenjar sebaceous dapat mengalami peningkatan terutama pada anak dengan jenis kulit berminyak), yang dapat menyebabkan penumpukan di bawah permukaan.

"Pori-pori bisa melebar ketika bukaan menjadi tersumbat dan minyak yang diproduksi tidak ada yang keluar dan tersumbat. Itu melebarkan jalan keluar itu," jelas Dr. Kathleen Suozzi, direktur program dermatologi estetika di Yale School of Medicine pada INSIDER.

Adapun apa yang anak pernah dengar tentang menguapkan wajah untuk membuka pori-pori, sebagian besar adalah kesalahpahaman. Uap tidak akan menyebabkan pori-pori terbuka seperti pintu, tetapi panas dapat menyebabkan penumpukan pori berlebih mengendur dan naik ke permukaan.

Tentu saja, anak juga harus berhati-hati dalam mengaplikasikan panas baik melalui uap atau air panas ke kulitnya, karena dapat memperburuk atau memicu masalah terkait kulit lainnya, seperti rosacea.

7. Mitos jerawat 7: Kulit kotor menyebabkan jerawat

7. Mitos jerawat 7 Kulit kotor menyebabkan jerawat
Freepik/sky-dog

Kabar baiknya, jerawat tidak disebabkan oleh kotoran. Kabar buruknya adalah bakteri penyebab jerawat atau P. acnes sudah ada di kulit dan memakan minyak berlebih.

Mencuci wajah dapat membantu mengurangi bakteri, menghilangkan minyak di permukaan, dan membantu pengelupasan sel kulit mati.

Hanya ketika bakteri terperangkap di pori-pori, anak perlu mengambil langkah ekstra dan menargetkannya dengan benzoyl peroxide.

Di sisi lain, terlalu sering mencuci dapat membuat jerawat semakin parah. Menggosok secara berlebihan dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan goresan kecil dan bahkan membuka pintu gerbang untuk lebih banyak infeksi dan pembengkakan.

Selain itu, ingatkan anak untuk menghindari menggosok wajah dengan alkohol, karena hanya akan menyebabkan kekeringan dan iritasi. Terlalu banyak mencuci wajah juga akan mendorong kulit menghasilkan lebih banyak minyak, karena menghilangkan minyak alami yang sudah dihasilkan.

Remaja hanya perlu mencuci wajah hanya dua kali sehari dan menggunakan produk penyerap minyak untuk membantu mengelola produksi sebum.

8. Mitos jerawat 8: Mengonsumsi antibiotik menyembuhkan jerawat

8. Mitos jerawat 8 Mengonsumsi antibiotik menyembuhkan jerawat
Freepik/topntp26

Dilansir dari greenpeople.co.uk, mengonsumsi antibiotik dapat mengurangi gejala jerawat dalam jangka pendek, namun tidak mengatasi ketidakseimbangan internal yang mendasarinya, serta sebenarnya dapat memperburuk jerawat dalam jangka panjang.

Daripada mengonsumsi antibiotik, suplemen probiotik dapat membantu mengatasi jerawat pada remaja. Kesehatan usus juga terkait dengan kesehatan kulit, dan probiotik mendukung bakteri sehat yang hidup di usus, memulihkan keseimbangan, dan membantu tubuh menghilangkan racun secara efektif.

9. Mitos jerawat 9: Kentang goreng dan coklat menyebabkan jerawat

9. Mitos jerawat 9 Kentang goreng coklat menyebabkan jerawat
Freepik/Sutteerug

Ini adalah salah satu mitos tertua yang pernah ada. Walaupun anak mungkin harus menjaga konsumsi junk food dalam jumlah sedang untuk alasan kesehatan lainnya, lemak dalam makanan cepat saji bukanlah penyebab jerawat.

Sebenarnya indeks glikemik tinggi dalam makanan bertepung tinggi, seperti gandum, beras, dan kentang dapat meningkatkan produksi minyak dan menyebabkan lebih banyak jerawat.

Tetapi mengonsumsi makanan tinggi minyak tidak berarti minyak dapat berpindah dari usus ke pori-pori wajah. Mitos diet lainnya adalah bahwa minum lebih banyak air dapat menghilangkan jerawat dari dalam ke luar.

Meskipun remaja memang harus tetap terhidrasi yang akan membantunya menjaga kesehatan kulit secara keseluruhan, dilansir dari proactiv.com, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang membuktikan bahwa lebih banyak air akan mengurangi jerawat.

Nah itulah beberapa mitos dan fakta seputar jerawat yang perlu remaja ketahui. Jerawat bisa membuat seorang remaja mengalami penurunan kepercayaan diri hingga stres, terlebih lagi dengan banyaknya informasi yang bertentangan, bisa membuat anak semakin stres mengatasi jerawatnya.

Perlu diketahui bahwa setiap manusia memiliki kulit dan permasalahannya yang berbeda-beda, sehingga untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan hasil yang maksimal, pastikan Mama mengajak anak berkonsultasi ke dokter kulit untuk menyesuaikan perawatan dari masalah kulitnya.

Baca juga:

The Latest