Paling Fleksibel, 7 Tanda Anak Memiliki Kepribadian Ambivert

Suka menyendiri namun juga suka bergaul dengan banyak orang

14 Mei 2021

Paling Fleksibel, 7 Tanda Anak Memiliki Kepribadian Ambivert
Freepik/Gpointstudio

Mendengar “introvert” dan “ekstrovert” tentunya sudah tak asing lagi di telinga Mama bukan? Namun, pernahkah Mama mendengar tentang “ambivert”? Ambivert merupakan kepribadian yang berada di antara introvert dan ekstrovert.

Seorang anak yang ambivert memiliki keseimbangan antara introvert dan ekstrovert, dengan kemampuan untuk lebih condong ke satu atau yang lain tergantung pada konteksnya.

Misalnya, anak suka mendengarkan orang lain dan namun di sisi lain juga mengobrol.

Mengetahui salah satu cirinya, apakah anak mama termasuk seorang ambivert?

Supaya tidak bingung lagi, yuk cari tahu kepribadian ambivert pada anak yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini!

1. Kesulitan mencari tahu kepribadian anak di antara “introvert” maupun “ekstrovert”

1. Kesulitan mencari tahu kepribadian anak antara “introvert” maupun “ekstrovert”
Freepik/Zinkevych

Jika anak selalu kesulitan untuk memilih di antara dua label tersebut, itu pertanda baik di mana anak mungkin seorang ambivert.

Seorang anak yang ambivert memiliki kualitas kepribadian introvert, seperti menikmati waktu sendiri, menjadi pendengar yang baik, dan terpesona oleh dunia intrapersonal manusia.

Namun tak hanya itu, anak juga suka menghabiskan waktu dengan orang lain, memiliki banyak kepercayaan diri, dan memiliki keterampilan sosial yang hebat seperti seorang ekstrovert.

2. Anak membutuhkan "me time" sama seperti waktu bersosialisasi

2. Anak membutuhkan "me time" sama seperti waktu bersosialisasi
Freepik/evablanco

Anak mendapatkan energi positif ketika berada di sekitar orang lain, seperti seorang ekstrovert, namun juga menghabiskan waktu mengisi waktu “me time” sendirian seperti seorang introvert.

Mungkin anak dapat menikmati keduanya secara setara, atau kebutuhannya yang berubah-ubah tergantung pada apa yang terjadi dalam hidupnya.

Anak dengan kepribadian ini dapat berubah setiap saat. Mungkin ia pernah mengalami fase-fase dalam hidup ketika ia membutuhkan banyak waktu sendirian, dan ada suatu waktu ketika ia ingin berkumpul dalam situasi sosial. Itu semua bagus untuknya kok Ma!

Editors' Pick

3. Senang belajar sendiri dan juga saat berkelompok

3. Senang belajar sendiri juga saat berkelompok
Freepik/Pressfoto

Ambivert merupakan kepribadian yang berada di antara introvert dan ekstrovert, sehingga ini juga tentang keseimbangan. Salah satu ciri yang bisa Mama perhatikan adalah dari cara belajarnya.

Anak yang ambivert mampu belajar sendiri di rumah, dalam lingkungan yang penuh fokus dan konsentrasi. Namun anak juga tidak punya masalah jika bekerja dalam kelompok, seperti saat tugas kelompok di sekolah.

Anak cenderung melihat nilai dari kemampuannya melakukan sesuatu sendiri, serta melakukan sesuatu secara kolektif, dan ia lebih suka perpaduan keduanya.

4. Anak menghargai percakapan namun juga keheningan yang nyaman

4. Anak menghargai percakapan namun juga keheningan nyaman
Freepik/User11472009

Seperti yang Mama tahu, seseorang yang ekstrovert cenderung menjadi pembicara dan kebalikannya, introvert cenderung menjadi pendengar.

Namun, kepirbadian ambivert ini dapat memainkan kedua peran tersebut dengan mudah.

Selain itu, anak yang ambivert menyukai percakapan yang menderu-deru dan menjadi pusat dalam kelompok pergaulannya, tetapi anak juga tidak terganggu ketika percakapan mereda atau perhatian beralih ke tempat lain.

5. Lelah jika terlalu banyak waktu menyendiri atau saat bersama orang lain

5. Lelah jika terlalu banyak waktu menyendiri atau saat bersama orang lain
Freepik

Dari beberapa ciri di atas ambivert mungkin dianggap seseorang yang “apa saja bisa”. Meskipun anak dengan karakter ambivert ini cenderung fleksibel dan bisa beradaptasi ke situasi apa pun, ia tetap memiliki kebutuhan lho!

Hal ini berarti bahwa, terlalu banyak waktu untuk menyendiri atau terlalu banyak waktu berkualitas dengan orang lain bisa terasa melelahkan untuknya, begitupun ketika anak merasa kekurangan.

Sekali lagi, keseimbangan adalah kunci bagi seorang anak yang ambivert.

6. Obrolan ringan tidak mengganggu, meskipun ia juga menyukai percakapan yang mendalam

6. Obrolan ringan tidak mengganggu, meskipun ia juga menyukai percakapan mendalam
Freepik

Introvert terkenal sangat menghindari obrolan yang ringan, alias ia tidak suka percakapan basa basi yang lebih bersifat pertanyaan tentang cuaca dan apa yang dilakukan hari ini.

Namun ia cenderung lebih suka berbicara lebih dalam, melakukan percakapan yang panjang dan introspektif.

Sebaliknya, ekstrovert cenderung cerewet dan suka berbicara tentang segala hal yang ia ketahui dari A sampai Z.

Sedangkan, anak ambivert justru menyukai semuanya, dari obrolan ringan, obrolan besar, hal-hal mendalam, dan hal-hal konyol.

7. Anak memiliki banyak teman dan beberapa teman dekat

7. Anak memiliki banyak teman beberapa teman dekat
Freepik/Pressfoto

Orang ekstrovert cenderung memiliki banyak teman, sedangkan introvert cenderung hanya memiliki sedikit teman dekat yang mereka habiskan bersama.

Namun, seorang anak ambivert cenderung memiliki keduanya.

Ia memiki lingkungan pertemanan yang besar untuk menghabiskan waktu, serta sekelompok kecil teman dekat yang benar-benar akrab denganya.

Nah itulah beberapa kepribadian anak ambivert yang perlu Mama ketahui. Secara sosial, anak yang ambivert dapat berkembang baik dalam lingkungan sosial maupun sendiri. Karena kepribadian ini sangat bervariasi, tergantung pada hari tertentu dan apa yang anak sukai.

Selain itu, kepribadian ini membuat anak semakin penting untuk terhubung dengan perasaan diri sendiri.

Ambivert membutuhkan banyak kesadaran diri untuk menghormati perasaan diri sendiri, seperti apakah perlu bercerita dengan orang lain atau menemukan penghiburan dalam pikirannya.

Unik ya Ma, apakah anak Mama termasuk dalam tanda di atas?

Baca juga:

The Latest