7 Penyebab Tidur Berjalan atau Sleepwalking pada Anak

Tidur berjalan dapat mengganggu pola tidur berkualitas yang seharusnya anak miliki!

13 April 2022

7 Penyebab Tidur Berjalan atau Sleepwalking Anak
shuteye.ai

Tidur berjalan atau Sleepwalking (somnambulism) adalah gangguan tidur yang paling sering menyerang anak-anak dan praremaja. Bagi sebagian besar, tidur berjalan juga memengaruhi saat anak-anak memasuki masa pubertas.

Dalam banyak kasus, ada kondisi mendasar yang menyebabkan tidur berjalan pada anak. Dan karena itulah, penyebab mengapa tidur berjalan perlu diketahui untuk mencegah gangguan tidur ini muncul kembali.

Lantas, apa saja penyebab tidur berjalan pada anak?

Berikut Popmama.com telah merangkum 7 penyebab tidur berjalan atau sleepwalking pada anak. Yuk, simak!

1. Genetika/keturunan

1. Genetika/keturunan
Freepik/tirachardz

Genetik atau keturunan memang dikenal membawa pengaruh besar pada kehidupan seorang anak. Ini juga termasuk dalam hal kondisi tidur berjalan.

Jika salah satu orangtua mengalami tidur berjalan atau pernah mengalaminya ketika mereka masih muda, ada kemungkinan anaknya juga mengalami tidur berjalan, menurut Mayo Clinic.

Lebih jauh lagi, jika kedua orangtua memiliki kondisi ini atau memiliki riwayat melakukannya, lebih sering daripada tidak, anak-anak mereka juga akan mengalaminya.

2. Hipertiroidisme

2. Hipertiroidisme
Freepik

Namun seringkali, ketika praremaja mulai tidur berjalan dan tidak ada riwayat keluarga yang melatarbelakangi kondisi ini, mungkin ada alasan kesehatan yang terkait dengannya. Salah satu kondisi tersebut adalah hipertiroidisme.

Menurut Endocrine Practice, ketika tiroid tidak bekerja dengan baik, ini dapat menyebabkan tidur berjalan.

Dengan demikian, bagi anak yang menderita hipertiroidisme, ada kemungkinan yang sangat nyata bahwa akibat kondisi tersebut mulai yang menyebar, sehingga menyebabkannya sleepwalking.

Editors' Pick

3. Kandung kemih yang penuh

3. Kandung kemih penuh
Freepik/jcomp

Jika kandung kemih tidak dikosongkan sebelum tidur, ada kemungkinan besar praremaja akan berjalan sambil tidur. Menurut Nationwide Children's, kandung kemih yang penuh adalah alasan mengapa banyak orang berjalan sambil tidur.

Hal ini karena tubuh telah otomatis dibangunkan karena keinginan untuk perlu buang air, tetapi pikiran belum terbangun untuk mengakui hal ini.

Dengan demikian, praremaja akan berjalan dalam tidur ke kamar kecil dan pergi sebelum kembali ke tempat tidur, tanpa menyadari situasi tersebut.

4. Sleep Apnea

4. Sleep Apnea
Pexels/cottonbro

Dilansir dari mayo clinic, sleep apnea adalah gangguan tidur yang berpotensi serius di mana pernapasan berulang kali berhenti dan berlangsung. Jika anak mendengkur keras dan merasa lelah bahkan setelah tidur semalaman, ia mungkin menderita sleep apnea.

Sleep apnea membuat anak menjalani malam dengan tubuh yang mengambil jeda saat pernapasan normal. Ketika ini terjadi, tidak hanya kesehatan dan suasana hati secara keseluruhan yang terpengaruh, ada potensi kurang tidur juga terjadi.

Dan ketika ini terjadi, sleepwalking bisa terjadi, menurut Sleep Education. Untuk mengendalikan sleepwalking, sleep apnea perlu didiagnosis dan diobati.

Sampai pengobatan belum dilakukan, kemungkinan tidur berjalan akan terus membuat anak dan Mama mengalami tidur malam yang gelisah.

5. Kurang tidur

5. Kurang tidur
Freepik

Dilansir dari Science Daily, sebuah penelitian di tahun 2008 menyatakan bahwa kurang tidur juga dapat menyebabkan sleepwalking.

Dan mengingat berapa banyak tidur yang terlewatkan oleh praremaja, maka bukan mengejutkan bahwa ada banyak anak di usia ini yang mengalami tidur berjalan.

Menurut ScienceDaily, untuk membantu mengurangi insiden tidur berjalan, waktu tidur malam anak harus dijaga. Sehingga, Mama perlu memastikan bahwa anak memiliki pola tidur yang konsisten, sampai sleepwalking-nya bisa dihentikan.

6. Sedang menjalani pengobatan

6. Sedang menjalani pengobatan
Freepik/rawpixel.com

Jika anak praremaja mama menggunakan obat-obatan tertentu, ia mungkin lebih berisiko mengalami sleepwalking, bahkan jika sebelumnya tidak cenderung mengalami kondisi tersebut.

Dilansir dari Healthline, ada obat-obatan tertentu yang tiba-tiba bisa membuat anak mulai tidur berjalan. Obat-obatan tersebut meliputi:

  • Obat tidur seperti Ambien atau Edluar
  • Obat narkolepsi seperti Xyrem
  • Antihistamin

Jika anak baru-baru ini mulai menggunakan obat-obatan ini atau obat-obatan yang menyatakan bahwa tidur berjalan adalah efek samping, anak harus sangat dipantau, agar Mama dapat menentukan apakah anak mengalami sleep walking.

Kemudian, jika ya, barang-barang berbahaya harus disingkirkan di malam hari agar anak tetap aman saat tidur berjalan.

7. Sedang mengalami stres

7. Sedang mengalami stres
Freepik/master1305

Tak dapat dimungkiri bahwa stres dapat membuat tidur malam yang nyenyak menjadi tidak mungkin. Dan jika ini terjadi pada praremaja, ia mungkin berjalan dalam tidur sebagai hasilnya.

Dilansir dari LiveScience, cara menghentikan sleepwalking saat stres yang menjadi biang keladinya adalah, dengan mencari akar penyebab stres.

"Apa yang menyebabkan tidur berjalan bisa apa saja mulai dari kecemasan dan stres hingga kebersihan tidur dan genetika yang buruk," ujar konsultan ahli saraf dan dokter tidur Dr. Angus Nisbet pada Live Science.

Setelah itu diatasi, menemukan cara untuk menghilangkan stres sebelum tidur, seperti meditasi, latihan peregangan, atau sejenisnya, dapat membantu mencegah sleepwalking.

Nah itulah beberapa penyebab tidur berjalan atau sleepwalking pada anak. Jika Mama melihat anak mengalami tidur berjalan atau sleepwalking, segera ketahui apa penyebabnya dan cara mengatasinya.

Karena tidur sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, jangan sampai tidur berjalan mengganggu pola tidur berkualitas anak ya!

Baca juga:

The Latest