5 Risiko Ketika Remaja Melakukan Sesuatu dengan Terburu-buru

Kebiasaan yang dianggap sepele ini ternyata bisa berdampak pada masa depan anak, lho!

25 Januari 2022

5 Risiko Ketika Remaja Melakukan Sesuatu Terburu-buru
Freepik/DCStudio

Ingin melakukan berbagai hal dalam satu waktu adalah salah satu ciri khas pada remaja. Terlebih lagi jika anak memiliki banyak pekerjaan rumah yang membuatnya penat dan bosan, ia cenderung untuk menyelesaikannya secepat mungkin.

Tak jarang cara ini pada akhirnya memicu anak terbiasa untuk melakukan segala sesuatu dengan tergesa-gesa. Kebiasaan anak yang suka terburu-buru ini tentu akan membuat Mama bertanya-tanya, apakah yang anak lakukan adalah hal yang tepat?

Sayangnya, terburu-buru dalam melakukan sesuatu bukan perilaku yang tepat ya, Ma. Jika anak mama salah satunya, berikut ini Popmama.com telah merangkum lima risiko ketika remaja melakukan sesuatu dengan terburu-buru.

Baca informasinya sampai selesai ya, Ma!

1. Anak menjadi kesulitan untuk berkonsentrasi

1. Anak menjadi kesulitan berkonsentrasi
Freepik.com/photoroyalty

Dalam menyelesaikan rangkaian pekerjaan, tingkat konsentrasi yang tinggi sangat diperlukan. Dengan adanya konsentrasi yang terjaga dengan baik, maka anak dapat berfokus sepenuhnya sehingga pekerjaan akan selesai dengan lebih optimal sebagaimana yang diharapkan.

Namun sayangnya, ini tidak akan terjadi ketika anak mama masih suka terburu-buru dalam melaksanakan segala sesuatu, terlebih lagi pekerjaan rumah. Kebiasaan ini dapat membuatnya panik sehingga akan terjebak dalam kebingungan.

Jika hal ini terjadi, maka bisa dipastikan konsentrasi anak bisa hilang begitu saja.

Editors' Pick

2. Pekerjaan rumah tidak selesai secara maksimal

2. Pekerjaan rumah tidak selesai secara maksimal
Freepik

Terbebani dengan beberapa pekerjaan rumah pasti membuat anak berharap semuanya dapat selesai secara maksimal dalam waktu yang cepat.

Namun seperti yang Mama ketahui, segala sesuatu yang tercapai dengan maksimal tak bisa diraih secara instan, tentunya butuh proses dan ketelitian di dalamnya. Maka itu, kebiasaan anak untuk terburu-buru harus segera di atasi.

Jika tidak, kebiasaan ini dapat menyimpan risiko tersendiri. Salah satunya adalah membuat anak tidak teliti sehingga pekerjaan rumah atau proyek sekolah tidak terselesaikan secara maksimal, yang tak menutup kemungkinan akan memengaruhi penilaian kinerja atau bahkan ranking anak di sekolah.

3. Menimbulkan sikap ceroboh pada anak

3. Menimbulkan sikap ceroboh anak
Freepik/Burdun

Selain dua risiko di atas, terburu-buru dalam melakukan sesuatu juga bisa menyebabkan remaja untuk bertindak ceroboh tanpa disengaja. Dan ini seringkali mengganggu suasana hati anak untuk melakukannya dari ulang.

Misalnya, anak terburu-buru mematikan komputer dan lupa menyimpan essay-nya yang telah diketik beberapa halaman. Atau anak lupa membawa tugas proyeknya ke sekolah karena terburu-buru berangkat ke sekolah.

Maksud hati ingin agar semuanya segera selesai secepat mungkin, namun nyatanya ini malah berisiko memicu kecerobohan, yang membuat pekerjaan anak tidak kunjung selesai.

4. Cenderung mengakibatkan kesalahan yang ringan namun juga bisa fatal

4. Cenderung mengakibatkan kesalahan ringan namun juga bisa fatal
Freepik

Dalam menyelesaikan pekerjaan rumah, tentu yang setiap anak inginkan adalah hasil akhir yang optimal dengan cara yang cepat. Sebisa mungkin anak akan berupaya menghindari kesalahan yang ada.

Meski begitu, pada kenyataannya anak mungkin masih sering memiliki kebiasaan-kebiasaan buruk yang secara tidak sadar membuat kita melakukan suatu kesalahan, seperti terburu-buru.

Misalnya ketika anak lupa menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan di pekerjaan rumah, atau salah menggunakan rumus hitungan matematika.

Bagaimanapun juga, kebiasaan terburu-buru ini akan membuat anak terjebak dalam kebingungan sehingga sangat rawan melakukan kesalahan, baik itu kesalahan ringan ataupun kesalahan yang bisa berakibat fatal.

5. Berpotensi menyebabkan anak mengalami kegagalan dalam akademik

5. Berpotensi menyebabkan anak mengalami kegagalan dalam akademik
Freepik/Lovelymama

Setiap orangtua tentu ingin anaknya berhasil, bukan? Namun keberhasilan tidak bisa diraih begitu saja, lho. Apalagi jika anak masih memiliki serangkaian kebiasaan buruk yang tetap dipertahankan.

Salah satu kebiasaan buruk yang berisiko menyebabkan kegagalan adalah terburu-buru. Bagaimanapun juga, menyelesaikan segala sesuatu secara tergesa-gesa bisa membuat konsentrasinya terpecah belah sehingga kinerja anak menjadi tidak maksimal.

Jika ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin akan mengarahkan anak pada kegagalan. Mulai dari nilai buruk hingga turunnya ranking. Ketika ini terjadi, pastikan anak memahami bahwa kegagalan perlu menjadi pembelajaran penting yang tak akan diulangi lagi.

Dalam hal ini berarti, mengurangi kebiasaan untuk terburu-buru, lebih teliti, dan berikan konsentrasi penuh saat mengerjakan sesuatu. 

Kini Mama telah mengetahui apa saja risiko ketika remaja melakukan sesuatu dengan terburu-buru. Rangkaian pekerjaan rumah yang tak ada habisnya memang bisa menimbulkan kepenatan dan kebosanan sendiri bagi remaja.

Namun dengan mengatur jadwal harian dengan baik dan konsisten mengikutinya, serta memahami tanggung jawab sebagai seorang pelajar, anak seharusnya dapat terhindar dari risiko kebiasaan terburu-buru yang bisa berdampak buruk pada masa depannya.

Baca juga:

The Latest